Teori Perdagangan Internasional Teorema Hecksher - Ohlin H - O Teorema H – O dapat disimpulkan sebagai berikut:

2.2.1.2. Teori Perdagangan Internasional Teorema Hecksher - Ohlin H - O

Teorema H - O merupakan teori perdagangan internasional. Teori ini pada dasarnya merupakan penyempurnaan teori perdagangan internasional klasik yang dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi sebelumnya tentang teori keunggulan mutlak dari Adam Smith yang menyatakan bahwa perdagangan internasional mendasarkan pemikirannya, setiap Negara dapat berspesialisasi dan efisiensi produksi untuk menghasilkan suatu komoditi untuk memperoleh keunggulan mutlak. Teorema H – O yang merupakan penyempurnaan dari teori keunggulan kompratif dari David Ricardo yang menyatakan bahwa perdagangan internasional terjadi karena adanya keunggulan komparatif yang dimiliki Negara masing-masing pelaku. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Eli Heckscher dan Berthil Ohlin dari Swedia. Eli Heckscher dalam artikel singkat yang berjudul The Effect of Forign Trade on Distribution of Income 1919 mengemukakan faktor-faktor yang menentukan pola perdagangan suatu Negara. Kemudian oleh anak didiknya Berthil Ohlin hal tersebut dikembangkan dalam bukunya Interregional dan International Trade 1933. Pola perdagangan dari H – O yang adalah suatu Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan dengan cara menghasilkan barang-barang yang menggunakan lebih banyak faktor produksinya secara relative melimpah Lindert dan Kindleberger, 1993:32. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.3. Teorema H – O dapat disimpulkan sebagai berikut:

Barang-barang yang berbeda memerlukan proporsi faktor produksi yang berbeda-beda dan Negara yang berbeda memiliki kekayaan faktor produksi relative dalam menghasilkan barang-barang yang menggunakan secara intensif faktor-faktor yang mereka miliki dalam jumlah yang lebih banyak, karena alasan inilah setiap Negara akan mengekspor barang-barang yang faktor produksinya relatif lebih banyak dan akan mengimpor barang- barang yang menggunakan faktor-faktor produksi yang relatif langka didalam negeri secara lebih intensif. Lebih jelasnya perdagangan internasional akan terjadi karena perbedaan dari faktor produksi diantara Negara-negara, teori keunggulan komparatif muncul karena adanya penggunaan faktor produksi yang melimpah dari suatu Negara. Akibat adanya perdagangan internasional adalah adanya kecenderungan terjadinya kesamaan faktor harga. Sebagai gambaran adalah sebagai berikut: suatu Negara sebaiknya menghasilkan suatu barang yang menggunakan faktor produksi yang relative lebih banyak tersedia, sehingga harganya relative lebih murah. Sebagai misal Indonesia yang memiliki lebih banyak tenaga kerja sebaliknya mengekspor barang-barang yang padat karya sedangkan Jepang yang barang nya relative padat modal dapat mengimpor barang dari Indonesia. Teori klasik dan teorema H – O sebenarnya mempunyai persamaan yakni keduanya berpendapat bahwa suatu Negara menghasilkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sekaligus mengekspor suatu barang yang faktor produksinya terdapat melimpah dinegara itu. Sedangkan perbedaanya terletak pada penentuan biaya produksi. Pertukaran bisa memberikan keuntungan kepada semua pihak, meskipun jumlah barang-barang yang tersedia secara keseluruhan sama sekali tidak berubah. Keuntungan dari pertukaran timbul karena adanya : a. Perbedaan selera antara konsumen-konsumen tersebut. b. Perbedaan dalam jumlah awal dari barang-barang yang dimiliki oleh masing-masing endowment.

2.2.1.4. Manfaat Perdagangan Internasional