2.2.3. Produksi
2.2.3.1. Pengertian Produksi
Produksi bisa mempunyai pengertian teknis dan ekonomis. Secara teknis produksi berasti proses mengkombinasikan barang-barang dan tenaga
yang ada. Secara ekonomis, produksi berarti suatu proses yang menciptakan atau menambah nilai, guna, atau manfaat baru suratno, 1999 :2.2.
2.2.3.2. Faktor-Faktor Produksi
Faktor-faktor produksi bisa dikelompokan kedalam empat kelompok, yaitu : 1.
Alam tanah
Hal yang harus diperhatikan dalam tanah adalah kedudukan tanah dan sifat tanah. Dalam usaha industri dan kerajinan kedudukan tanah agak
berlebihan dengan pertanian, karena pelaksanaan usaha produksi dilapangan industri kurang tergantung pada kedudukan tanah. Sedangkan sifat tanah
terdapat beberapa perbedaan, pertama luas tanah yang digunakan untuk pertanian pada hakekatnya terbatas, kedua, sebagai faktor produksi tanah lebih
tahan lama, ketiga tanah tidak bisa digerakan atau dipindah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Tenaga Kerja
Di indonesia kebutuhan akan tenaga kerja didalam pertanian dibedakan menjadi dua yaitu, kebutuhan akan tenaga kerja dalam usaha tani pertanian
rakyat yang besar,seperti :perkebunan,kehutanan,dll. 3.
Modal Modal dilihat dari segi kepemilikan bisa dibagi menjadi dua yaitu,
modal sendiri dan modal pinjaman. Modal yang merupakan pemberian warisan dianggap sebagai modal sendiri atau pinjaman karena masing-masing
menyumbang langsung pada proses produksi. 4.
Kemampuan Mengelola Managerial skiil Manajemen menjadi semakin penting kalau dikaitkan dengan efisiensi,
artinya walaupun faktor produksi tanah,pupuk, tenaga kerja, dll dirasa cukup. Tetapi jika tidak dikelola dengan baik maka produksi yang dihasilkan tidak
akan optimal soeratno, 1993 :2.23
2.2.3.3. Fungsi produksi
setiap proses produksi mempunyai landasan teknis, yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi.
Fungsi produksi adalah fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat out put dan tingkat dan kombinasi penggunaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
input-input. Setiap produsen dalam teori dianggap mempunyai suatu fungsi produksi untuk “pabriknya”.
Q = f X
1
, X
2
, X
3,………………….
X
n
Q = Tingkat produksi X
1
, X
2
, …………………X
n
= berbagai input yang digunakan. Dalam teori ekonomi diambil pula satu asumsi dasar mengenai sifat
dari fungsi produksi. Yaitu fungsi produksi dari semua produksi dimana semua produsen dianggap tunduk dalam satu hukum yang disebut : The law
of diminishing Returns. Hukum ini mengatakan bahwa bila satu macam input ditambah penggunaannya sedang input-input yang lain tetap maka
tambahan out put yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input yang ditambah kan tadi mula-mula menarik, tetapi kemudian seterusnya menurun
bila input tersebut terus ditambah Boediono, 2000 : 64. 2.2.3.4. kurva Produksi total, Produksi rata-rata, dan produksi marginal
Produksi marginal yaitu tambahan produksi yang di akibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila
∆ L adalah
pertambahan tenaga kerja, ∆
TP adalah pertambahan produksi tota, maka produksi marginal MP dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
M P =
L TP
∆ ∆
Produksi rata-rata yaitu yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja, apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L,
maka produksi rata-rata AP dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
AP =
L TP
Hubungan-hubungan yang diterangkan di atas diantara produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marginal dapat digambarkan secara grafik
yang ditunjukkan dalam gambar 3.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 3: Kurva produksi
Sumber: Boediono, 2000, Pengantar IlmuEkonomi, BPFE-UGM, Yogyakarta.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kurva TP adalah kurva produksi total. Ia menunjukan hubungan di antara jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk
menghasilkan produksi tersebut. Dalam keadaan seperti itu produksi marginal menurun dapat dilihat pada kurva MP maka kurva produksi rata-
rata, yaitu AP akan bergerak ke atas yang menggambarkan bahwa produksi rata-rata bertambah tinggi, pada waktu L2 digunakan kurva produksi
marginal memotong kurva produksi rata-rata. Sesudah perpotongan tersebut kurva produksi rata-rata meningkat ke atas. Perpotongan diantara kurva MP
dan kurva AP adalah menggambarkan permulaan dari tahap kedua. Pada keadaan ini produksi rata-rata mencapai tingkat paling tinggi.
2.2.4. Harga