kuliah karena dosen sibuk dengan urusannya. Hal ini membuat para mahasiswa merasa bahwa ia tidak dimanusiakan karena mereka akan merasa
senang, lebih dihargai, dan lebih dikenal jika dosen hafal nama mereka. Namun demikian, dosen juga yang mau memberikan waktu di luar jam
kuliah membuat mahasiswa merasa lebih dekat dan bersahabat dengan dosen sehingga mereka tidak canggung untuk mengungkapkan permasalahnnya.
Hal tersebut yang membuat peneliti semakin menemukan bahwa cura personalis sangatlah penting untuk dilaksanakan khususnya dalam dunia
pendidikan. Ketidakterlaksanaan cura personalis di dunia pendidikan ini
membawa dampak yang kurang baik bagi peserta didik. Oleh karena itu, peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul “Keterlaksanaan
Pendekatan Cura Personalis dalam Pendidikan Calon Guru Bimbingan dan Konseling di Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma“
untuk mengetahui seberapa jauh keterlaksanaan dan hambatan cura personalis dalam ruang lingkup prodi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma.
B. Identifikasi Masalah
1. Cura personalis dosen dan mahasiswa belum diketahui hasilnya.
2. Ketidakterlaksanaan cura personalis membuat mahasiswa tidak dekat
dengan dosen dan merasa tidak dihargai. 3.
Banyak dosen yang kurang menyadari bahwa cura personalis sangatlah penting dilakukan dalam pendidikan.
4. Dosen terlalu sibuk sehingga kurang melaksanakan cura personalis.
C. Pembatasan Masalah
Masalah yang teridentifikasi dalam penelitian ini sangat luas dan cukup kompleks. Maka dari itu peneliti merasa perlu untuk memberikan
pembatasan masalah agar penelitian ini lebih fokus dan sesuai dengan tujuan. Pembatasaan masalah dalam penelitian ini adalah cura personalis
ditinjau dari interaksi dosen dengan mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana keterlaksanaan pendekatan cura personalis ditinjau dari interaksi dosen dengan mahasiswa dalam pendidikan calon guru
Bimbingan dan Konseling di Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran 20142015?
2. Apa hambatan-hambatan implementasi pendekatan cura personalis
ditinjau dari interaksi dosen dengan mahasiswa dalam pendidikan calon guru Bimbingan dan Konseling di Universitas Sanata Dharma Tahun
Ajaran 20142015?
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui keterlaksanaan pendekatan cura personalis ditinjau dari
interaksi dosen dengan mahasiswa dalam pendidikan calon guru Bimbingan dan Konseling di Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran
20142015.
2. Mengetahui
hambatan-hambatan implementasi
pendekatan cura
personalis ditinjau dari interaksi dosen dengan mahasiswa dalam pendidikan calon guru Bimbingan dan Konseling di Universitas Sanata
Dharma Tahun Ajaran 20142015. F.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu Bimbingan dan
Konseling, sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang sama tapi pada ruang lingkup yang luas dan
mendalam. 2.
Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a. Prodi Bimbingan dan Konseling
Melalui penelitian ini Prodi Bimbingan dan Konseling memperoleh informasi tentang keterlaksanaan pendekatan cura personalis dosen
dalam pendidikan calon guru Bimbingan dan Konseling. b.
Para dosen Prodi Bimbingan dan Konseling Malalui penelitian ini dosen dapat mengevaluasi, memahami
pentingnya pendekatan cura personalis dosen dalam pendidikan calon guru Bimbingan dan Konseling. Selain itu, dosen dapat
menerapkan cura personalis dalam pendidikan calon guru Bimbingan dan Konseling.
c. Mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling
Melalui penelitian ini mahasiswa prodi Bimbingan dan Konseling merasa lebih dekat dengan dosen, dihargai, didengarkan dan terbantu
dalam masalahnya.
G. Batasan Istilah