mengembangkan keunikan, kreativitas, dan individualitas masing-masing; 5 pemenuhan kebutuhan bersama, sehingga tidak ada satu pihak yang
dikorbankan untuk memenuhi kebutuhan pihak yang lain. Rooijakkers 2005 : 43 menjelaskan beberapa cara yang digunakan
oleh pengajar agar pertanyaan dari murid mempunyai daya guna yaitu mengulangi pertanyaan yang diajukan oleh pihak murid, memuji atau
menghargai setap pertanyaan yang baik, memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh murid sedemikian rupa, sehingga seluruh
pendengar dapat mendengar dan mengertinya, kalau pertanyaan telah selesai dijawab, pelajaran dapat dilanjutkan. Kedua pendapat tersebut
sejalan dengan pendekatan cura personalis.
B. Konselor
1. Definisi
Menurut Depdiknas 2007 : 235, konselor adalah tenaga pendidik yang berkualifikasi strata satu S-1 program studi Bimbingan dan
Konseling dan menyelesaikan Pendidikan Profesi Konselor PPK. Sedangkan penerimapengguna pelayanan profesi bimbingan dan
konseling dinamakan Konseli. Winkel 2007 : 171 menjelaskan bahwa konselor sekolah, yaitu
tenaga profesional yang mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan full-time guidance counselor. Tenaga profesional ini dapat
berjumlah lebih dari satu orang.
Mamat 2010 : 8 menjelaskan, konselor adalah pendidik yang dididik dan dihasilkan oleh progarm studi Bimbingan dan Konseling di Perguruan
Tinggi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Konselor adalah tenaga profesional yang harus memiliki sertifikasi dan lisensi untuk
menyelenggarkan layanan profesionalnya. Dari pendapat beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
konselor adalah pendidik yang berkualifikasi S-1 dihasilkan oleh program studi Bimbingan dan Konseling di Perguruan Tinggi yang
mencurahkan waktunya untu pelayanan bimbingan.
2. Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Menurut Prayitno 2004 : 99, bimbingan adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar
orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang
ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku. Prayitno 2004 :105 menjelaskan, konseling adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh ahli disebut konselor kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah
disebut klienyang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh
klien.
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli agar dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku serta dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau
masalah khusus yang dihadapinya dan berujung pada pemecahan masalah
tersebut. 3.
Tugas Guru Bimbingan dan Konseling
PP No.74 Tahun 2008 tentang beban dan tugas guru BK menyebutkan guru bimbingan dan konselingkonselor memiliki tugas, tanggungjawab,
wewenang dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Tugas guru bimbingan dan konselingkonselor
terkait dengan pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian peserta didik di
sekolahmadrasah. Tugas guru bimbingan dan konselingkonselor yaitu membantu peserta didik dalam:
a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat. b.
Pengembangan kehidupan
sosial, yaitu
bidang pelayanan
yangmembantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial dan industrial yang
harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolahmadrasah secara mandiri.
d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
4. Kompetensi