Kaitan Hasil Penelitian Sebelumnya

demokratis, reflektif, penuh penghargaan terhadap individual dan nilai-nilai humanis. Pendampingan akademik dan pengembangaan pribadi seutuhnya para mahasiswa dilakukan secara intensif melalui berbagai kegiatan terencana, seperti pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa PPKM, Weekend moral, The Top Ten Soft Skills Training, pelatihan pemantapan karir, motivation Training, Leadership Training Community Live-in Program Building Compasioan, GnC dan praktek di sekolah. Dilengkapi dengan laboratorium BK.

E. Kaitan

Cura Personalis dengan Bimbingan dan Konseling Cura personalis sesuai dengan Bimbingan dan Konseling, salah satunya ada konseling pribadi. Dalam konseling pribadi, konselor harus mengenal secara pribadi konselinya. Dalam proses itu, melalui mendengarkan, bergaul, berinteraksi, bahkan bermain bersama supaya pengenalannya mendalam. Kalau sudah mengenal mendalam lalu bisa membantu mengarahkan kemana sesuai kebutuhan yang dibantunya. Sehingga dalam pendidikan calon guru bimbingan dan konselingkonselor pendekatan cura personalis menjadi penting. Mengingat calon guru bimbingan dan konseling kelak akan menjadi guru bimbingan dan konseling maka perlu pembentukan pribadi calon guru bimbingan dan konseling yang baik.

F. Hasil Penelitian Sebelumnya

Berdasarkan penelusuran kepustakaan, penulis menemukan beberapa penelitian dari jurnal yang hampir sama dengan penelitian yang akan penulis lakukan diantaranya: a. Penelitian G. Sukadi 2007 yang berjudul Menciptakan Keterlibatan Berbicara Peserta Didik dalam Pembelajaran di Kelas. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa. Hasil penelitian menjelaskan bahwa manajemen dan iklim kelas yang belum dilakukan secara profesional, diduga menjadi salah satu elemen dalam pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa di sekolah. Iklim kelas dalam pembelajaran belum banyak di bahas di Indonesia. Padahal, berdasarkan penelitian para ahli iklim kelas mempunyai korelasi positif dengan perilaku dan tingkat prestasi peserta didik. Skala iklim kelas yang banyak menimbulkan keprihatinan di Indonesia adalah skala keterlibatan involvement, khususnya dalam wujud oral activities. Meskipun telah dilakukan aneka upaya perbaikan oelh guru dan sekolah, hasilnya belum seperti diharapkan. Diduga salah satu penyebab utamanya berasal dari adat budaya peserta didik. Ditawarkan pula pendekatan cura personalis dan pendekatan budaya sebagai usaha untuk memperbaiki keterlibatan berbicara peserta didik dalam pembelajaran di kelas. Pendekatan cura personalis merupakan pendekatan utama dalam sekolah-sekolah Yesuit. Pendekatan budaya lebih merupakan konsekuensi lanjut dari kenyataan bahwa pribadi selalu bersifat sosial. Peserta didik mempunyai keluarga dan hidup dalam adat budaya tertentu. b. Penelitian Ire Puspa Wardhani 2001 yang berjudul Peranan Kompetensi dan Life Skill Dosen Berbasis Cura Personalis pada Peningkatan Kompetendi Mahasiswa. Subyek dalam penelitian adalah mahasiswa. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kompetensi mendidik dan mengajar dosen sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar dan life skill dosen berbasis cura personalis merupakan salah satu aspek peningkatan kompetensi dan kualitas mahasiswa, yang saat ini dibutuhkan guna perbaikan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Kurikulum berbasis kompetensi yang juga menjadi salah satu faktor penentu mutu pendidikan, perlu dikembangkan agar mahasiswa mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ilmu tersebut lebih bermanfaat bagi diri pribadi dan masyarakat.

G. Kerangka Berpikir