Teknik Pengumpulan Data Sejarah Singkat Perusahaan

35 juga mengalami banyak kendala dalam menjalankan serta mempertahankan bisnisnya. Seperti harga bahan baku yang terus melambung tinggi, banyaknya pesaing, serta cuaca yang tidak pasti.

B. Lokasi Perusahaan

UKM Langgeng Roti terletak di Jalan Bali, Gg. Romong No. 2, Pandanrejo, Klaten Tengah, Klaten.

C. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

1. Visi Perusahaan

a. Mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin dengan tidak mengesampingkan nilai gizi pada roti yang diproduksi. b. Menjadi usaha roti yang selalu berkembang dan menjadi kepercayaan masyarakat.

2. Misi Perusahaan

a. Mempersembahkan produk dan pelayanan terbaik dengan tetap mempertahankan tradisi. b. Menyajikan roti yang berkualitas baik serta selalu konsisten untuk menjaga kepercayaan konsumen atas kualitas roti dari generasi ke generasi.

3. Tujuan Perusahaan

Tujuan awal dari UKM Langgeng roti ini adalah dapat memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari keluarga. Namun seiring berjalannya waktu tujuan perusahaan pun beralih menjadi mengembangkan kreatifitas dalam mengembangkan aneka jenis roti yang diproduksi dan juga selalu berusaha 36 memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. Dengan demikian bisnis roti tawar pun akan selalu terjalin.

D. Struktur Organisasi Perusahaan

UKM Langgeng Roti tidak memiliki struktur organisasi formal. Usaha yang dijalankan oleh Bapak Rosi beserta istrinya ini memiliki 5 orang karyawan yang setiap harinya membantu proses produksi dari awal hingga akhir. Secara keseluruhan proses produksi dipantau oleh Bapak Rosi dan istrinya. Semua yang terkait dengan jumlah produksi, bahan baku, serta harga jual tergantung pada kebijakan Bapak Rosi sendiri selaku pemilik UKM tersebut.

E. Proses Produksi

UKM Langgeng Roti menerima pesanan dan memproduksi sendiri pesanan yang diterima. Setiap harinya usaha ini mampu memproduksi hingga 450 roti. Namun jumlah produksi tersebut bersifat fluktuatif karena tergantung pada jumlah pesanan yang diterima pada malam sebelumnya. Tempat produksi menyatu dengan rumah pemilik bisnis tersebut, tidak terlalu besar namun sudah cukup untuk menjalankan usaha tersebut. Di dalam pabrik tersebut terdapat beberapa alat yang digunakan untuk proses produksi seperti, mixer, oven dua pintu, dan loyang cetakan sebanyak 216 unit. Proses pembuaan roti tersebut terdiri dari beberapa tahapan proses. Pertama-tama semua bahan baku seperti tepung terigu, gula, mentega, dry yeast atau ragi, bread improver atau pengempuk roti, dan juga garam akan dicampur ke dalam mixer. Secara perlahan-lahan adonan akan diaduk dengan sedikit demi 37 sedikit memasukan 14 liter air 2 ember hitam kecil. Pengadukan akan terus dilakukan hingga adonan menjadi kalis. Tunggu ±1 jam hingga adonan mengembang. Selanjutnya adonan akan dipindahkan ke wadah sementara sebelum dicetak ke dalam loyang, masing-masing cetakan memiliki berat 300 gram. Setelah ditimbang adonan tidak segera dimasukkan kedalam loyang tapi harus ditunggu ±15 menit terlebih dahulu. Sekiranya sudah 15 menit, masing- masing adonan tersebut akan dimasukkan kedalam loyang yang sudah diolesi dengan mentega sebelumnya. Adonan yang dimasukkan tidak akan segera memenuhi loyang, oleh karena itu perlu ditunggu lagi ± 1,5 jam hingga fermentasi full adonan mengembang hingga mmenuhi loyang. Setelah adonan terjadi fermentasi full maka bisa segera dimasukkan kedalam oven yang telah dipanaskan sebelumnya ±15 menit. Tahapan terakhir dari proses produksi di UKM Langgeng roti adalah tahap pengemasan. Roti yang sudah matang akan dikeluarkan dari oven dan diletakan diatas meja. Setelah dirasa roti sudah tidak terlalu panas, maka roti siap untuk dikemasi dengan plastik yang berukuran 20 × 35 cm. 38

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Perbedaan Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan dengan

Metode Full Costing a. Harga Pokok Produksi Menurut Perusahaan Jumlah penjualan roti tawar selama tahun 2014 selalu mengalami perubahan setiap bulannya. Tingkat permintaan dari konsumen yang terus berubah-berubah disebabkan karena iklim yang terus berubah- ubah. Data penjualan yang terjadi di perusahaan dapat dilihat dalam tabel 5.1. Tabel 5.1 Data Penjualan Tahun 2014 Bulan Produksi Unit Januari 13.500 Februari 13.240 Maret 13.260 April 13.155 Mei 13.145 Juni 13.130 Juli 13.135 Agustus 13.135 September 13.330 Oktober 13.400 November 13.450 Desember 13.500 TOTAL 159.380 Sumber: UKM Langgeng Roti 39 Dari tabel di atas dapat kita lihat setiap bulannya perusahaan mampu menjual roti hingga diatas angka 13.000 unit. Penjualan tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Desember karena pada bulan tersebut terdapat hari raya yang dirayakan semua orang yaitu tahun baru dan perayaan natal. Mengingat produk yang ditawarkan adalah roti tawar untuk roti bakar sehingga banyak diminati masyarakat untuk sekedar teman berkumpul bersama keluarga di hari raya. Penjualan terendah terjadi pada bulan Juni, pada bulan ini diyakini banyak konsumen yang sedang berhemat untuk menyiapkan pendidikan anak-anaknya, namun walaupun demikian jumlah penjualan kembali mengalami peningkatan pada bulan-bulan berikutnya. 1 Biaya Produksi Menurut Perusahaan Tahun 2014 Komponen biaya untuk menentukan harga pokok produksi adalah biaya- biaya yang digunakan dalam proses produksi roti tawar. Dalam penghitungan harga pokok produksi, cara yang digunakan oleh perusahaan masih sederhana. Hasil dari penghitungan harga pokok produksi ini nantinya tidak hanya akan digunakan sebagai dasar untuk penentuan harga jual namun juga digunakan untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh perusahaan selama tahun 2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data selama tahun 2014, selama tahun tersebut perusahaan setiap harinya mampu memproduksi hingga ±450 roti tawar. Berikut ini adalah rincian biaya yang digunakan untuk memproduksi roti tawar selama tahun 2014. 40 a Biaya Bahan Baku Tahun 2014 Perusahaan menggunakan beberapa bahan baku dalam proses produksi roti tawar. Bahan baku tersebut antara lain terigu, mentega, gula pasir, bread yeast ragi, bread improverpengempuk roti, serta garam. Data biaya bahan baku yang digunakan oleh perusahaan selama tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel 5.2. Tabel 5.2 Biaya Bahan Baku UKM Langgeng Roti Tahun 2014 Bahan Baku Januari Februari Maret Nama Harga Rp Satuan Kuantitas Biaya Rp Kuantitas Biaya Rp Kuantitas Biaya Rp Terigu 7000kg 2250 kg 15.750.000 2225 kg 15.575.000 2200 kg 15.400.000 Mentega 10.000kg 150 kg 1.500.000 147 kg 1.470.000 148 kg 1.480.000 Gula Pasir 10.800kg 150 kg 1.620.000 147,5 kg 1.593.000 147 kg 1.587.600 Dry Yeast 5000plastk 3ons 180 ons 300.000 177 ons 295.000 177 ons 295.000 Bread Impr 2500plastk 2gr 180 gram 225.000 178 gram 222.500 176 gram 220.000 Garam 1000buah 150 buah 150.000 148 buah 148.000 147 buah 147.000 Total 19.545.000 19.303.500 19.129.600 Sub Total 57.978.100 Sumber: UKM Langgeng Roti Tabel 5. 2 Biaya Bahan Baku UKM Langgeng Roti Tahun 2014 Lanjutan Bahan Baku April Mei Juni Nama Harga Rp Satuan Kuantitas Biaya Rp Kuantitas Biaya Rp Kuantitas Biaya Rp Terigu 7000kg 2200 kg 15.400.000 2175 kg 15.225.000 2200 kg 15.400.000 Mentega 10.000kg 146 kg 1.460.000 146 kg 1.460.000 146 kg 1.460.000 Gula Pasir 10.800kg 146,5 kg 1.582.200 146 kg 1.576.800 147 kg 1.587.600 Dry Yeast 5000plastik 3ons 177 ons 295.000 177 ons 295.000 171 ons 285.000 Bread Impr 2500plastik 2gram 176 gram 220.000 174 gram 217.500 176 gram 220.000 Garam 1000buah 146 buah 146.000 146 buah 146.000 146 buah 146.000 Total 19.103.200 18.920.300 19.098.600 Sub Total 57.122.100 Sumber: UKM Langgeng Roti

Dokumen yang terkait

Penetapan harga pokok produksi (HPP) produk bandeng presto menggunakan metode full costing sebagai dasar penentuan harga jual (studi kasus:UKM Bandeng Duri Lunak Bu Darmono).

0 7 14

PENENTUAN HARGA JUAL PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING(Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta).

3 33 21

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING Analisis Penghitungan Harga Pokok Produksi Blangkon Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta).

1 2 16

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING Analisis Penghitungan Harga Pokok Produksi Blangkon Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta).

0 1 17

Analisis penghitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing sebagai dasar penentuan harga jual (studi kasus di peternakan Seraphine Yogyakarta).

1 15 77

Analisis penentuan harga pokok produksi dan harga jual dengan pendekatan metode cost-plus pricing : studi kasus pada perusahaan Genteng ``MD`` Yogyakarta.

1 3 130

EVALUASI HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PENDEKATAN FULL COSTING Studi Kasus Pada CV Menara Banjarnegara SKRIPSI

0 1 79

PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK BERDASARKAN METODE COST PLUS PRICING PENDEKATAN FULL COSTING Studi Kasus Pada Kerajinan Kayu “Surodjo”, Yogyakarta SKRIPSI

0 0 90

Analisis penentuan harga jual produk dengan menggunakan metode cost plus pricing pendekatan full costing : studi kasus pada PT. Kedamaian Palembang - USD Repository

0 1 118

EVALUASI PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING

0 2 104