16
Gambar 2.1 Aliran Biaya, Pada Sistem Periodik
2. Metode Pengumpulan Biaya Produksi
Menurut Mulyadi 2012: 17, pengumpulan kos produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Secara garis besar, cara memproduksi
produk terbagi dua macam, yaitu produksi atas dasar pesanan dan produksi massa. Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan akan melakukan
proses produksi hanya jika ada pesanan yang diterima dari pihak luar. Perusahaan yang berproduksi secara massal akan akan berproduksi untuk
memenuhi persediaan gudang. Ada dua sistem akuntansi biaya yang biasa digunakan dalam pengumpulan harga pokok produksi, yaitu metode harga
17
pokok pesananJob Order Costing Method dan metode harga pokok prosesProcess Costing Method.
a. Metode Harga Pokok PesananJob Order Costing Method
Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang melaksanakan kegiatan produksinya atas dasar pesanan. Dalam metode
ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan kos produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan
tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang
bersangkutan Mulyadi, 2005: 17. Karakteristik metode harga pokok pesanan
a. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan
spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.
b. Biaya produksi harus digolongakn berdasarkan hubungannya dengan
produk menjadi dua kelompok berikut ini: biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.
c. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung, sedangkan biaya tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.
d. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok
produksi pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya
18
terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan kedalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
e. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai
diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang
dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.
b. Metode Harga Pokok ProsesProcess Costing Method
Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berproduksi secara massal. Dalam metode ini biaya-biaya produksi
dikumpulkan untuk periode tertentu dan kos produksi per satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut dihitung dengan cara membagi
total biaya produksi untuk periode tersebut dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan Mulyadi,
2005: 17.
Karakeristik Metode Harga Pokok Proses
a. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.
b. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.
c. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi
yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.
19
3. Metode Penentuan Biaya Produksi
Menurut Mulyadi 2012: 17, metode penentuan kos produk adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi. Dalam
memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produk terdapat dua pendekatan yaitu metode full costing dan variable costing.
a. Full Costing Method
Metode full costing adalah metode penentuan kos produk yang memperhitungkan semua biaya produksi ke dalam kos produksi, yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian kos produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur
biaya produksi berikut ini. Biaya Bahan Baku
Rp xx Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp xx Biaya Overhead Pabrik Variabel
Rp xx Biaya Overhead Pabrik Tetap
Rp xx + Kos Produk
Rp xx Kos produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri
dari unsur kos produksi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap
ditambah dengan biaya nonproduksi biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum.
20
Menurut Ony, Sri, dan Donny 2011: 66, dalam full costing, biaya overhead pabrik baik yang berperilaku tetap maupun variabel
dibebankan kepada produk yang diproduksi atas dasar tarif yang ditentukan dimuka pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead
pabrik yang sesungguhnya. Oleh karena itu biaya overhead pabrik tetap akan melekat pada harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
dan persediaan produk jadi yang belum laku dijual, dan barang dianggap sebagai biaya unsur harga pokok penjualan apabila produk tersebut
telah dijual.
b. Variable Costing Method
Menurut Mulyadi 2012, 18, metode variable costing merupakan
metode penentuan
kos produksi
yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian kos produksi menurut metode variable costing terdiri dari unsur biaya
produksi berikut ini: Biaya Bahan Baku
Rp xx Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp xx Biaya Overhead Pabrik Variabel
Rp xx + Kos Produk
Rp xx Menurut Mulyadi 2012: 19, kos produk yang dihitung dengan
pendekatan variable costing terdiri dari unsur kos produksi variabel