7
ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2 Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 tiga
ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah.
c. Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut ayat 3:
1 Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 lima ratus
juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha; atau 2
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah.
2. Menurut World Bank
a. Medium enterprise, dengan kriteria:
1 Jumlah karyawan maksimal 300 orang.
2 Pendapatan setahun hingga sejumlah US 15 juta, dan
3 Jumlah aset hingga sejumlah US 15 juta.
b. Small enterprise, dengan kriteria:
1 Jumlah karyawan kurang dari 30 orang.
2 Pendapatan setahun tidak melebihi US 3 juta, dan
3 Jumlah aset tidak melebihi US 3 juta.
c. Micro enterprise, dengan kriteria:
1 Jumlah karyawan kurang dari 10 orang.
8
2 Pendapatan setahun tidak melebihi US 100 ribu, dan
3 Jumlah aset tidak melebihi US 100 ribu.
B. Biaya dan Penggolongannya
Konsep biaya telah berkembang sesuai dengan kebutuhan akuntan, ekonom, dan insinyur. Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai “suatu
nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan
pada tanggal akuisisi dicerminkan oleh penyusutan atas kas atau aset lain yang terjadi pada saat ini atau di masa yang akan datang.” Carter: 2009.
Menurut Ony dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Biaya” 2012: 12-15, dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam
cara yang kemudian dikenal dengan konsep “different cost for different purposes
”
1. Menurut objek pengeluaran
Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan
bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”.