13
diketahui penyimpangan serta dapat sekaligus mengetahui sampai di mana tingkat efisiensinya
c. Menghitung laba atau rugi periodik.
Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam periode tertentu.
Informasi biaya tersebut untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran perusahaan dalam periode tertentu mampu menghasilkan
laba bruto atau rugi bruto, selanjutnya untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau
rugi tiap periode.
d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk
proses yang disajikan dalam neraca.
Pada penyajian laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan rugi laba, harus ada unsur harga pokok persediaan produk jadi dan harga
pokok produk yang ada pada tanggal neraca masih dalam proses. Berdasarkan catatan biaya produksi tiap periode, manajemen dapat
menentukan biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada tanggal neraca. Berdasarkan catatan tersebut,
manajemen dapat pula menentukan biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses penyimpanan.
14
2. Unsur – Unsur Harga Pokok Produksi
a. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: 1
Biaya Bahan Baku Langsung Bahan yang dapat dengan mudah dan akurat ditelusuri ke barang jadi.
Contoh biaya bahan baku langsung ini adalah kayu dalam pembuatan meja.
2 Biaya Bahan Baku Tidak Langsung.
Bahan baku yang tidak dapat secara mudah dan akurat ditelusuri ke produk. Contoh biaya bahan baku tidak langsung ini adalah paku
dalam pembuatan meja.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam pembuatan barang jadi dan pembayaran upahnya
berdasarkan unit yang dihasilkan atau berdasarkan jam kerja. Biaya tenaga kerja langsung dapat dengan mudah ditelusuri dengan akurat ke
bahan baku.
c. Biaya Overhead Pabrik BOP
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik
merupakan biaya tidak langsung produk. Salah satu biaya overhead pabrik adalah biaya penyusutan pabrik. Karena biaya overhead pabrik
15
merupakan biaya tidak langsung produk, maka tidak dapat secara langsung dibebankan ke produk.
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Atas Dasar Tarif yang Ditentukan di Muka
Menurut Mulyadi 2005: 196, pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi seringkali mengakibatkan
berubah-ubahnya harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dari bulan satu ke bulan yang lain. Apabila biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya terjadi dibebankan kepada produk, maka harga pokok produksi per satuan mungkin akan berfluktuasi karena sebab berikut ini:
a. Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan ke bulan.
b. Perubaan tingkat efisiensi produksi.
c. Adanya biaya overhead pabrik yang terjadinya secara sporadik,
menyebar tidak merata selama jangka waktu setahun. d.
Biaya overhead pabrik tertentu sering terjadi secara teratur pada waktu-waktu tertentu.
D. Metode Pengumpulan dan Penetapan Harga Pokok Produksi
1. Sistem Periodik
Menurut Harnanto dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Biaya” 1992: 207, dalam sistem periodik aliran biaya pada perusahaan manufaktur dapat
diikhtisarkan seperti dalam gambar 2.1 berikut:
16
Gambar 2.1 Aliran Biaya, Pada Sistem Periodik
2. Metode Pengumpulan Biaya Produksi
Menurut Mulyadi 2012: 17, pengumpulan kos produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Secara garis besar, cara memproduksi
produk terbagi dua macam, yaitu produksi atas dasar pesanan dan produksi massa. Perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan akan melakukan
proses produksi hanya jika ada pesanan yang diterima dari pihak luar. Perusahaan yang berproduksi secara massal akan akan berproduksi untuk
memenuhi persediaan gudang. Ada dua sistem akuntansi biaya yang biasa digunakan dalam pengumpulan harga pokok produksi, yaitu metode harga