responden dapat mengetahui alasan mengapa merubah jenis kelamin diharamkan oleh pihak Majelis Ulama Indonesia. Dikeluarkannya fatwa tersebut merupakan upaya
meningkatkan derajat kesehatan reponden dan menciptakan lingkungan yang kondusif. Sebanyak 53 orang atau sebesar 53 menyatakan setuju karena kebanyakan merubah
jenis kelamin bisa berdampak kematian, sedangkan yang menyatakan tidak setuju yakni sebanyak 35 orang atau sebesar 35, dikarenakan mereka menganggap merubah jenis
kelamin tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain di sekitar mereka dan karena mereka ingin mendapatkan pengakuan atau legalitas di sekitar mereka, Dan tidak ada
satupun responden yang menyatakan sangat tidak setuju, hal ini dikarenakan para responden tidak mengetahui bahwa merubah jenis kelamin dengan sengaja
membahayakan diri sendiri dan orang lain.
d. Merubah Jenis Kelamin Termasuk Perbuatan Melakukan Khaba’is Yang Dilarang Dalam Al-Qur’an
Pada pertanyaan ini tujuannya adalah untuk memperoleh pengetahuan bahwa merubah jenis kelamin termasuk perbuatan melakukan khaba’is yang dilarang oleh Al-
Qur’an, oleh karena itu merubah jenis kelamin diharamkan oleh Majelis Ulama Indonesia.
Tabel 4.7 Aspek Kognitif Responden Merubah Jenis Kelamin Termasuk Perbuatan Melakukan
Khaba’is Yang Dilarang Dalam Al-Qur’an No Kategori
Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju
22 22
2 Setuju 59 59
3 Tidak Setuju
19 19
4 Sangat Tidak Setuju
- -
Jumlah 100
100 Sumber: Kuesioner Responden
Tabel yang tertera diatas menunjukkan responden yang sangat setuju bahwa mereka mendapatkan pengetahuan tentang merubah jenis kelamin termasuk perbuatan
khaba’is yang dilarang dalam Al-Qur’an yakni sebanyak 22 orang atau sebesar 22, hal ini karena menurut responden informasi yang disajikan dalam media massa tentang
merubah jenis kelamin termasuk perbuatan khaba’is yang dilarang dalam Al-Qur’an ini sudah sangat detail dalam pemberitaan di media massa sehingga responden mendapatkan
banyak informasi tentang alasan dikeluarkannya fatwa haram merubah jenis kelamin, sebanyak 59 orang atau sebesar 59 menyatakan setuju, hal ini karena responden tahu
bahwa merubah jenis kelamin merupakan perbuatan yang dilarang oleh AL-Qur’an. Sedangkan yang menyatakan tidak setuju yakni sebanyak 19 orang atau sebesar 19.
Dikarenakan mereka tidak mengetahui hal ini bahwa merubah jenis kelamin adalah perbuatan yang dilarang dalam AL-Qur’an. Dan tidak ada satupun responden yang
menyatakan sangat tidak setuju, hal ini dikarenakan para responden tidak mengetahui bahwa merubah jenis kelamin termasuk perbuatan khaba’is yang dilarang dalam Al-
Qur’an ada ataupun tidak sehingga mereka tidak mengetahui dapat berdampak buruk bagi orang yang sudah melakukan.
Secara keseluruhan aspek kognitif dalam penelitian ini dapat di rangkum menjadi kategori sikap positif, netral dan negatif.
Tabel 4.8 Aspek Kognitif Responden
No Kategori Jawaban
Frekuensi Prosentase 1 Positif
71 71 2 Netral
29 29 3 Negatif
- -
Jumlah 100
100 Sumber: Kuesioner Responden
Tabel diatas menunjukkan sebanyak 71 Sikap Waria Surabaya Terhadap Fatwa Majelis Ulama Indonesia haramkan merubah jenis kelamin mempunyai sikap kognitif
positif. Hal ini karena responden sebagian besar mengetahui tentang pemberitaan fatwa Majelis Ulama Indonesia haramkan perubahan jenis kelamin. Berdasarkan tabel yang
tertera diatas menunjukkan sebagian besar responden memiliki sikap kognitif yang positif. Sedangkan 29 responden mempunyai sikap kognitif netral, hal ini karena
responden menjadikan berita tentang fatwa Majelis Ulama Indonesia sebagai pengetahuan yang sangat penting. Dan tidak ada responden yang mempunyai sikap
kognitif negatif. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden
bersikap kognitif positif yaitu mereka mengetahui dikeluarkannya fatwa haram merubah jenis kelamin oleh Majelis Ulama Indonesia baik di media cetak maupun media
elektronik. Mereka mengetahui sepenuhnya kemunculan tentang fatwa Majelis Ulama Indonesia haramkan perubahan jenis kelamin. Responden berharap dengan adanya berita
tentang fatwa Majelis Ulama Indonesia haramkan perubahan jenis kelamin dapat dijadikan suatu kebijakan baru untuk masyarakat dan bukan untuk dijadikan alat
mempertajam perbedaan. Hal ini karena sebagian besar responden mengetahui bahwa berita tentang fatwa Majelis Ulama Indonesia haramkan perubahan jenis kelamin berisi
informasi, dimana di dalamnya terdapat berita yang berisi pembahasan mengenai alasan mengapa merubah jenis kelamin menjadi haram.
4.2.2.2. Aspek Afektif
Aspek afektif yaitu perasaan waria melalui media massa terhadap pemberitaan fatwa Majelis Ulama Indonesia haramkan perubahan jenis kelamin. Pada bagian ini
pertanyaan-pertanyaan yang ada akan menunjukkan aspek afektif terhadap fatwa Majelis Ulama Indonesia haramkan perubahan jenis kelamin. Pada aspek ini terdapat empat
pertanyaan, data dan analisanya tertera pada tabel berikut :
a. Merasa Senang Dengan Dikeluarkannya Fatwa Haram Merubah Jenis kelamin oleh Majelis Ulama Indonesia
Pernyataan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kesenangan responden dalam menanggapi dikeluarkannya fatwa haram merubah jenis kelamin oleh Majelis
Ulama Indonesia.
Tabel 4.9 Aspek Afektif Responden Senang Dengan Dikeluarkannya Fatwa Haram Merubah Jenis
kelamin oleh MUI
No Kategori Jawaban
Frekuensi Prosentase 1 Sangat
Setuju 6
6 2 Setuju
27 27 3 Tidak
Setuju 53
53 4
Sangat Tidak Setuju 14
14 Jumlah
100 100
Sumber: Kuesioner Responden
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan responden yang terdiri dari 6 orang atau sebesar 6 menyatakan sangat setuju dengan pernyataan yang diajukan
oleh peneliti mengenai rasa senangnya dengan dikeluarkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia haramkan perubahan jenis kelamin, hal ini disebabkan karena reponden merasa
senang atas perhatian Majelis Ulama Indonesia kepada responden terhadap ditetapkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia haramkan perubahan jenis kelamin. Sebanyak 27 orang
atau sebesar 27 responden menyatakan setuju, dalam hal ini disebabkan karena responden agar tidak dengan mudah merubah jenis kelamin sesuai apa yang mereka
inginkan agar tidak terjadi efek yang ditimulkan yang akan mempengaruhi banyak pihak. Dan sebanyak 53 orang atau sebesar 53 menyatakan tidak setuju, dalam hal ini
responden tidak senang dengan dikeluarkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia haramkan perubahan jenis kelamin, karena mereka menganggap majelis Ulama Indonesia hanya
melihat dari satu sisi mereka saja, sedangkan mereka tidak melihat dari sisi kedua belah pihak, dengan mengikutsertakan responden sebelum fatwa tersebut diutarakan kepada
publik. Dan sebanyak 14 orang atau sebesar 14 menyatakan sangat tidak setuju, dalam
hal ini responden sangat tidak senang dengan adanya fatwa haram Majelis Ulama Indonesia menetapkan merubah jenis kelamin dengan sengaja merupakan tindakan yang
haram untuk dilakukan, responden menganggap seperti itulah mereka jiwa idealis mereka demi mendapatkan suatu legalitas dan harga diri di mata masyarakat.
b. Merasa Tenang Dengan Dikeluarkannya Fatwa Haram Merubah Jenis kelamin oleh Majelis Ulama Indonesia
Pernyataan ini untuk mengetahui perasaan tenang terhadap responden setelah mengetahui dikeluarkannya fatwa MUI haramkan perubahan jenis kelamin
Tabel 4.10
Aspek Afektif Responden Tenang Dengan Dikeluarkannya Fatwa Haram Merubah Jenis kelamin oleh Majelis Ulama Indonesia
No Kategori Jawaban
Frekuensi Prosentase 1 Sangat
Setuju 5
5 2 Setuju
28 28 3 Tidak
Setuju 50
50 4
Sangat Tidak Setuju 17
17 Jumlah
100 100
Sumber: Kuesioner Responden
Berdasarkan tabel diatas yakni sebanyak 5 orang atau sebesar 5 responden menyatakan sangat setuju bahwa reponden merasa tenang setelah dikeluarkannya fatwa
haram perubahan jenis kelamin oleh Majelis Ulama Indonesia, dalam hal ini responden sangat tenag dengan dikeluarkannya ketetapan haramnya perubahan jenis kelamin oleh
Majelis Ulama Indonesia karena mereka yakin apa yang dikeluarkan atau ditetapkan oleh Majelis Ulama Indonesia itulah yang terbaik untuk umatnya. Dan sebanyak 28 orang atau
sebesar 28 responden menyatakan setuju, dalam hal ini responden merasa tenang apabila fatwa merubah jenis kelamin ditetapkan keabsahannya, karena mereka
menganggap merubah jenis kelamin bukanlah hal yang susah, tetapi hal tersebut akan menjadi pertanggung jawaban kelak yang akan kita dapatkan di akhirat. Sebanyak 50
orang atau sebesar 50 responden menyatakan tidak setuju mengenai perasaan tidak tenangnya dikeluarkan fatwa haram merubah jenis kelamin oleh Majelis Ulama
Indonesia, dalam hal ini responden menganggap Majelis Ulama Indonesia tidak bersikap kooperatif terhadap responden untuk membicarakan hal tersebut terlebih dahulu, maka
apapun yang sudah terjadi itu sudah kehendak dan kesalahan yang pantas responden terima dampaknya. Dan sebanyak 17 orang atau sebesar 17 responden menyatakan
sangat tidak setuju, dengan sangat tidak tenangnya ditetapkannya fatwa tersebut, karena responden menganggap Majelis Ulama Indonesia tidak ada hal penting selain
membicarakan fatwa tersebut, yang padahal masih banyak berita-berita di luar sana perlu dibahas keabsahannya, dalam hal itu responden tidak banyak mengerti jalan pikir Majelis
Ulama Indonesia dengan tidak adanya diskusi terlebih dahulu dengan responden pada umumnya.
c. Merasa Senang Dengan apa yang dikatakan Ketua MUI bahwa merubah Jenis kelamin membahayakan diri sendiri dan orang lain
Pernyataan ini untuk mengetahui perasaan senang terhadap responden setelah mengetahui apa yang dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia bahwa merubah Jenis
Kelamin membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Tabel 4.11
Aspek Afektif Responden Senang Dengan apa yang dikatakan Ketua MUI bahwa merubah Jenis kelamin membahayakan diri sendiri dan orang lain
No Kategori Jawaban
Frekuensi Prosentase 1 Sangat
Setuju 9
9 2 Setuju
29 29 3 Tidak
Setuju 44
44 4
Sangat Tidak Setuju 18
18 Jumlah
100 100
Sumber: Kuesioner Responden
Dari tabel yang tertera diatas dapat diketahui bahwa terdapat sebanyak 9 orang atau sebesar 9 responden yang menyatakan sangat setuju, hal ini dapat dikarenakan
responden merasa senang dengan apa yang dikatakan Ketua Majelis ulama Indonesia bahwa merubah jenis kelamin akan membahayakan diri sendiri dan orang lain karena
dapat menyebabkan efek negatif yang sangat besar bagi para pelaku. Sedangkan yang memberikan jawaban setuju sebanyak 29 orang atau sebesar 29 , hal ini dikarenakan
karena responden senang dengan apa yang dikatakan Ketua Majelis Ulama Indonesia bahwa merubah jenis kelamin akan memahayakan diri sendiri dan orang lain apabila
tetap dilakukan dengan sengaja. Dan responden yang menyatakan tidak setuju sebanya 44 orang atau sebesar 44 , responden merasa tidak senang dengan akan melakukan
perubahan jenis kelamin setelah mereka mengetahui merubah jenis kelamin itu membahayakan diri sendiri dan orang lain. Dan responden yang menyatakan sangat
tidak setuju mereka tidak melakukan perubahan jenis kelamin setelah mengetahui bahwa merubah jenis kelamin membahayakan diri sendiri dan orang lain dan juga akan
mengakibatkan kefatalan apabila itu gagal.
d. Merasa Senang Apabila Fatwa Haram Merubah Jenis Kelamin yang Dikeluarkan oleh Majelis ulama Indonesia disahkan menjadi Sebuah Peraturan
Pernyataan ini untuk mengetahui perasaan senang terhadap responden Apabila Fatwa Haram Merubah Jenis Kelamin yang Dikeluarkan oleh Majelis ulama Indonesia
disahkan menjadi Sebuah Peraturan. Tabel 4.12
Aspek Afektif Responden Senang Apabila Fatwa Haram Merubah Jenis Kelamin yang
Dikeluarkan oleh Majelis ulama Indonesia disahkan menjadi Sebuah Peraturan No Kategori
Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Sangat Setuju
7 7
2 Setuju 25 25
3 Tidak Setuju
39 39
4 Sangat Tidak Setuju
29 29
Jumlah 100
100 Sumber: Kuesioner Responden
Dari tabel yang tertera diatas menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju dalam penelitian ini yakni sebanyak 7 orang atau sebesar 7 , bahwa
responden senang apabila fatwa haram merubah jenis kelamin yang dikeluarkan MUI disahkan menjadi sebuah peraturan, karena untuk merubah kodrat seseorang bukanlah hal
mudah untuk melakukan pertanggung jawaban kepada yang Maha pencipta. Dan yang menyatakan setuju bahwa responden senang apabila fatwa haram tersebut disahkan
menjadi sebuah peraturan sebanyak 25 orang atau sebesar 25 , karena responden dalam hal ini menilai merubah jenis kelamin sama saja mereka mempermainkan kodrat mereka
yang sesungguhnya selain kepada yang menciptakan mereka baik di dunia maupun di
akhirat. Dan dalam pertanyaan ini responden yang menyatakan tidak setuju yakni sebanyak 39 orang atau sebesar 39 hal ini dikarenakan mereka tidak senang dengan
disahkan menjadi sebuah peraturan karena akan membatasi ruang lingkup dan gerak mereka untuk berekspresi. Dan responden yang menyatakan sangat tidak setuju yakni
sebanyak 29 orang atau sebesar 29 , hal ini dikarenakan responden sangat tidak senang terhadap fatwa tersebut tetap disahkan, karena akan mempersusah mereka dalam
berkarya dan menemukan kekreatifan yang ada pada diri mereka masing-masing. Secara keseluruhan aspek konatif dalam penelitian ini dapat dirangkum menjadi
kategori sikap positif, netral dan negatif. Tabel 4.13
Aspek Afektif Responden No Kategori
Jawaban Frekuensi Prosentase
1 Positif 26 26
2 Netral 33 33
3 Negatif 41 41
Jumlah 100
100 Sumber: Kuesioner Responden
Berdasarkan tabel yang tertera diatas menunjukkan sebagai besar responden memiliki sikap afektif yang positif terhadap dikeluarkannya fatwa haram oleh Majelis
Ulama Indonesia yakni sebanyak 26 orang atau sebesar 26 , sedangkan responden yang memiliki sikap afektif netral sebanyak 33 orang atau sebesar 33 . Dan sisanya
terdapat 41 orang atau sebesar 41 yang tergolong sikap afektif negatif. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang
bersikap afektif negatif, mereka sangat tidak mendukung dengan adanya fatwa haram
merubah jenis kelamin yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia tersebut. Dalam hal ini responden merasa kecewa karena telah di batasi untuk melakukan perubahan jenis
kelamin yang sesuai dengan kehendak dan keinginan hati nurani mereka. Responden ingin mendapatkan penghidupan yang layak, tidak untuk dihina dan dilecehkan karena
responden menganggap yang berhak untuk melecehkan dan menghinakan mereka adalah sang Pencipta.
4.2.2.3. Aspek Konatif
Meliputi kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap pemberitaan Fatwa MUI Haramkan Perubahan Jenis Kelamin. Dalam penelitian ini, responden
diberikan empat pertanyaan, berikut data dan analisanya :
a. Mengikuti Perkembangan Fatwa MUI Haramkan Perubahan Jenis Kelamin