hiburan bagi masyarakat. Hiburan bukan hanya terdapat dalam produk jenis humor maupun seni, melainkan jiga tentang profil, kehidupan langka, petualangan
human interest, dan sebagainya. Hiburan bukan sekedar untuk menghibur saja, melainkan untuk mendapatkan informasi dan untuk refresing menyegarkan.
5. Mediasi to mediate
Mediasi artinya penghubung. Setiap hari pers melaporkan berbagai peristiwa, dengan kemampuan yang dimilikinya pers telah menghubungkan berbagai
peristiwa yang terjadi di berbagi belahan bumi. Karena pers lah seseorang mengetahui aneka peristiwa lokal, nasional, regional, dan mondial. Dengan fungsi
mediasi, pers mampu menghubungkan peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain, orang yang satu dengan peristiwa yang lain, atau orang yang satu dengan
orang yang lain pada saat yang sama.
2.1.5 Sikap
Menurut Calhoun Acocella, Sikap adalah sekelompok keyakinan dan perasaan yang melekat tentang objek tertentu dan kecenderungan untuk bertindak terhadap objek
tersebut dengan cara tertentu Sobur,2003:359. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berfikir, persepsi dan merasa dalam
menghadapi objek, ide, situasi ataupun nilai. Sikap bukanlah perilaku tetapi lebih merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap.
Objek sikap bisa berupa orang, situasi informasi maupun kelompok Sobur,2003:361. Sikap terbentuk dengan adanya pengalaman dan melalui proses belajar.
Pandangan ini mempunyai dampak terpaan, yaitu bahwa berdasarkan pendapat tersebut
bisa disusun berbagai upaya pendidikan, komunikasi dan lain sebagainya untuk mengubah sikap seseorang Sobur,2003:362.
Pada dasarnya, pembentukan sikap tidak terjadi dengan sembarangan. Pembentukannya senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia dan berkenaan dengan
objek tertentu. Interaksi sosial didalam kelompok maupun diluar kelompok bisa mengubah sikap atau membentuk sikap yang baru Sobur,2003:363.
Sikap dikatakan sebagai suatu respon evaluatif. Respon hanya akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi individual.
Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan
terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik – buruk, positif – negatif, menyenangkan – tidak menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek
sikap Azwar,2008:15. Pada hakekatnya, sikap adalah suatu interlasi dari berbagai komponen, dimana
komponen – komponen tersebut ada tiga, yaitu : a.
Komponen Kognitif Komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi, keyakinan
dan pendapat yang dimiliki seseorang tentang objek sikapnya. Komponen ini berkaitan dengan proses berfikir yang menekankan pada rasionalistis dan
logika. Adanya keyakinan dan evaluatif yang dimiliki seseorang diwujudkan dalam kesan baik atau tidak baik terhadap lingkungan.
b. Komponen Afektif
Komponen emosional atau perasaan seseorang yang berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubugan erat dengan
nilai – nilai kebudayaan dan sistem nilai yang dimiliki. c.
Komponen Konatif Komponen yang merupakan kecenderungan seseorang untuk bertindak
terhadap lingkungannya dengan cara ramah, sopan, bermusuhan menentang, melaksanakan dengan baik dan lain sebagainya.
Apabila ketiga komponen ini dihubungkan dengan tujuan komunikasi yang terpenting adalah bagaimana suatu pesan isi atau contents yang disampaikan oleh
komunikator tersebut mampu menimbulkan dampak atau efek pesan tertentu pada komunikan. Dampak yang ditimbulkan dapat dirinci sebagai berikut Rahmat,2005:219:
a. Dampak Kognitif
Dampak kognitif timbul pada komunikan yang menyebabkan seseorang menjadi tahu. Dampak kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang
diketahui, dipahami atau dipersepsi khalayak. Dampak ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan atau informasi.
b. Dampak Afektif
Dampak afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Disini tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya
komunikan tahu, tetapi juga tergerak hatinya.
c. Dampak Konatif
Dampak konatif merujuk pada behavioral atau perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola – pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan
berperilaku. Adapun tolak ukur terjadinya pengaruh terhadap sikap seseorang dapat diketahui
melalui respon atau tanggapan yang dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu: respon positif jika seseorang menyatakan setuju, respon negatif jika seseorang menyatakan tidak setuju,
respon netral jika seseorang tidak memberikan pendapatnya tentang suatu objek Effendy,1993:6-7.
2.1.6 WARIA