21
2.2.4. Semangat Kerja
Pengertian antara semangat kerja dan kegairahan kerja, di mana dikatakan semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat
sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Adapun kegairahan kerja adalah kesenangan yang
mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan. Meskipun semangat kerja tidak mesti disebabkan oleh kegairahan kerja, tetapi kegairahan kerja
mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap semangat kerja. Pada dasarnya semangat kerja adalah suatu keadaan yang
mencerminkan kondisi rohaniah atau pelaku individu-individu yang menimbulkan suasana yang menyenangkan yang mendorong setiap
individu untuk melakukan pekerjaannya dengan lebih baik serta lebih antusias di dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Semangat
kerja merupakan dorongan berasal dari dalam individu. Di dalam mengelola karyawan yang ada dalam perusahaan harus
diciptakan suatu komunikasi kerja yang baik antara atasan dan bawahan agar tercipta hubungan kerja yang serasi dan selaras. Dengan
meningkatnya semangat dan kegairahan kerja para karyawan tersebut diharapkan akan mencapai prestasi yang tinggi di bidang pekerjaan mereka
masing-masing sehingga tujuan perusahaan akan tercapai dengan hasil yang memuaskan.
Semangat kerja karyawan mempengaruhi produktivitasnya. Kesenangan atau kegairahan kerja yang rendah dapat menimbulkan
22
kemangkiran, pemogokan, kepura-puraan dan berbagai aksi dan reaksi lainnya. Dalam jangka panjang semangat kerja yang rendah mempunyai
dampak yang lebih merugikan perusahaan daripada sekedar hilangnya produktivitas. Oleh karena itu perusahaan perlu meningkatkan semangat kerja
para karyawannya sehingga produktivitas dapat lebih ditingkatkan.
Semangat adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Semangat adalah masalah kepuasan kerja dimana semakin tinggi kepuasan
kerja yang dirasakan seseorang semakin memacu semangat kerja seorang pegawai untuk memperoleh hasil kerja yang lebih baik. Rendahnya
semangat kerja karyawan di dalam suatu organisasiperusahaan dapat diketahui atau dilihat dari Sutanto dan Stiawan, 2000:33-34 :
a. Turun
rendahnya produktivitas kerja.
b. Tingkat absensi yang naiktinggi
.
c. Tingkat perpindahan buruh yang tinggi.
d. Tingkat kerusakan yang naiktinggi.
e. Kegelisahan di mana-mana.
f. Tuntutan yang seringkali terjadi.
g. Pemogokan.
Mobley 1999 dalam Sukarno dan Prasetyohadi 2004:199 menyatakan bahwa indikator semangat kerja adalah sebagai berikut :
1. Sifat pekerjaan berat dan suasana kerja yang menyenangkan
2. Kesempatan mengembangkan karir
3. Fasilitas dan sarana kerja yang mendukung
4. Hubungan dengan atasan, teman sekerja dan lingkungan
23
2.2.5. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi