Deskripsi Karakteristik Responden r . k u r t osis Pembahasan

42

4.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Data mengenai keadaan responden dapat diketahui melalui jawaban responden dari pernyataan-pernyataan yang diajukan di dalam kuesioner yang telah diberikan. Dari jawaban-jawaban tersebut diketahui hal-hal seperti dibawah ini. a. Umur Dari 108 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat diketahui umur dari para responden yakni pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur No Umur Jumlah Prosentase 1 20-25 tahun 49 45,4 2 26-35 tahun 32 29,6 3 35 tahun 27 25,0 Total 108 100 Sumber b. Jenis Kelamin : Hasil Penyebaran Kuisoner Dari 108 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat diketahui jenis kelamin responden yakni pada tabel dibawah ini. Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase 1 Pria 62 57,4 2 Wanita 46 42,6 Total 108 100 Sumber: Hasil Penyebaran Kuisoner 43 c. Status Dari 108 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat diketahui status dari para responden yakni pada tabel dibawah ini. Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Status No Status Jumlah Prosentase 1 Menikah 33 30,6 2 Belum Menikah 75 69,4 Total 108 100,00 Sumber d. Pendidikan Terakhir : Hasil Penyebaran Kuisoner Dari 108 responden yang menjawab kuesioner yang telah diberikan dapat diketahui pendidikan terakhir para responden yakni : Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir No Pendidikan Terakhir Jumlah Prosentase 1 SLTA 83 76,9 2 D3 12 11,1 3 S1 5 4,6 4 Lainnya D1 7 6,4 Total 108 100,00 Sumber : Hasil Penyebaran Kuisoner 44 4.3. Deskripsi Hasil Penelitian 4.3.1. Deskripsi Hasil Jawaban Responden

4.3.1.1 Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja X1

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada responden karyawan bagian marketing, gudang, counter dan administrasi yang berjumlah 108 orang di PT. RICKY JAYA SAKTI Surabaya selama 2 minggu mulai tanggal 11-25 Mei 2010 diperoleh jawaban sebagai berikut : Tabel 4.5. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk Kepuasan Kerja No Pernyataan Skor Jawaban Total 1 2 3 4 5 6 7 1 Pekerjaan yang menantang yang diberikan perusahaan kepada karyawan membuat karyawan berkesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dalam menyelesaikan pekerjaannya. 1 0,9 8 7,4 21 19,4 39 36,1 31 28,7 8 7,4 108 100 2 Gaji atau upah yang diberikan perusahaan kepada karyawan sesuai dengan kontribusi yang diberikan karyawan kepada perusahaan. 9 8,3 24 22,2 28 25,9 35 32,4 12 11,1 108 100 3 Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk keamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik. 1 0,9 18 16,7 56 51,9 29 26,9 4 3,7 108 100 4 Rekan kerja yang ramah dan mendukung dapat meningkatkan kepuasan karyawan dalam bekerja. 18 16,7 53 49,1 35 32,4 2 1,9 108 100 Sumber 1. Indikator pertama dari Kepuasan Kerja, yaitu pekerjaan menantang, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 39 responden atau 36,1, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 39 responden atau 36,1. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 31 : Data diolah 45 atau 28,7. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 31 responden atau 28,7, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 21 responden atau 19,4. 2. Indikator kedua dari Kepuasan Kerja, yaitu gaji, mendapat respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 35 responden atau 32,4, Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 35 responden atau 32,4. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah responden 28 atau 25,9. Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 28 responden atau 25,9, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 24 responden atau 22,2 3. Indikator ketiga dari Kepuasan Kerja, yaitu kondisi kerja mendukung, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 56 responden atau 51,9, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 56 responden atau 51,9. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 29 atau 26,9. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 29 responden atau 26,9, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 18 responden atau 16,7 4. Indikator keempat dari Kepuasan Kerja, yaitu rekan kerja mendukung, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 53 responden atau 49,1, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 53 responden atau 49,1. Kemudian 46 terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 35 atau 32,4. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 35 responden atau 32,4, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 18 responden atau 16,7 4.3.1.2 Deskripsi Variabel Komitmen Organisasi Y Tabel 4.6. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk Komitmen Organisasi No Pernyataan Skor Jawaban Total 1 2 3 4 5 6 7 1 Pekerjaan yang diberikan perusahaan kepada karyawan sesuai dengan tanggung jawab karyawan. 1 0,9 20 18,5 46 42,6 33 30,6 8 7,4 108 100 2 Perusahaan membantu memberikan peluang kepada karyawan untuk mendapatkan pekerjaan yang baru. 3 2,8 15 13,9 58 53,7 27 25,0 5 4,6 108 100 3 Karyawan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaannya. 1 0,9 21 19,4 54 50,0 26 24,1 6 5,6 108 100 4 Perusahaan selalu memberi dukungan kepada karyawan agar tercipta komitmen organisasi. 14 13,0 19 17,6 33 30,6 30 27,8 12 11,1 108 100 Sumber 1. Indikator pertama dari Komitmen Organisasi, yaitu karakteristik pekerjaan, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 46 responden atau 42,6, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 46 responden atau 42,6. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 33 atau 30,6. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 33 responden atau 30,6, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 20 responden : Data diolah 47 atau 18,5 2. Indikator kedua dari Komitmen Organisasi, yaitu alternatif mendapat pekerjaan baru, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 58 responden atau 53,7, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 58 responden atau 53,7. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 27 atau 25. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 27 responden atau 25, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 15 responden atau 13,9 3. Indikator ketiga dari Komitmen Organisasi, yaitu karakteristik karyawan, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 54 responden atau 50, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 54 responden atau 50. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 26 atau 24,1. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 26 responden atau 24,1, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 21 responden atau 19,4. 4. Indikator kedua dari Komitmen Organisasi, yaitu dukungan perusahaan, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 33 responden atau 30,6, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 33 responden atau 30,6. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah 48 responden 30 atau 27,8. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 30 responden atau 27,8, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 19 responden atau 17,6. 4.3.1.3 Deskripsi Variabel Semangat Kerja Z Tabel 4.7. Frekuensi Hasil Jawaban Responden Untuk Semangat Kerja No Pernyataan Skor Jawaban Total 1 2 3 4 5 6 7 1 Suasana lingkungan kerja yang ada di perusahaan memberikan semangat kerja pada karyawan. 3 2,8 17 15,7 7 29 26,9 37 34,4 22 20,4 108 100 2 Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan karir. 3 2,8 14 13,0 40 37,0 48 44,4 3 2,8 108 100 3 Perusahaan memberikan fasilitas atau sarana yang dibutuhkan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. 1 0,9 18 16,7 33 30,6 51 47,2 5 4,6 108 100 4 Karyawan selalu melakukan komunikasi kepada atasan dalam hal pekerjaan. 7 6,5 13 12,0 49 45,4 33 30,6 6 5,6 108 100 Sumber 1. Indikator pertama dari Semangat Kerja, yaitu suasana kerja, mendapat respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 37 responden atau 34,3, Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 37 responden atau 34,3. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah responden 29 atau 26,9. Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 29 responden atau 26,9, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 7 yang menjawab sangat setuju sebanyak 22 responden atau 20,4. : Data diolah 49 2. Indikator kedua dari Semangat Kerja, yaitu kesempatan mengembangkan karir, mendapat respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 48 responden atau 44,4, Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 48 responden atau 44,4. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah responden 40 atau 37. Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 40 responden atau 37, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 14 responden atau 13. 3. Indikator ketiga dari Semangat Kerja, yaitu sarana kerja, mendapat respon terbanyak pada skor 6 dengan jumlah responden sebanyak 51 responden atau 47,2, Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 51 responden atau 47,2. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 5 dengan jumlah responden 33 atau 30,6. Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 33 responden atau 30,6, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 18 responden atau 16,7. 4. Indikator ketiga dari Semangat Kerja, yaitu hubungan dengan atasan, mendapat respon terbanyak pada skor 5 dengan jumlah responden sebanyak 49 responden atau 45,4, Artinya, responden menjawab agak setuju yaitu sebanyak 49 responden atau 45,4. Kemudian terbanyak kedua terdapat pada skor 6 dengan jumlah responden 33 atau 30,6. Artinya, responden menjawab setuju yaitu sebanyak 33 50 responden atau 30,6, kemudian terbanyak ketiga terdapat pada skor 4 yang menjawab netral sebanyak 13 responden atau 12.

4.3.2. Uji Outlier Multivariate

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi [Hair,1998]. Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [ χ2] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya df = 1 . Ketentuan : bila Mahalanobis dari nilai χ2 adalah multivariate outlier. Pada penelitian ini terdapat outlier apabila nilai Mahalanobis distancenya 32,909 Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariate berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariate : Tabel 4.8. Hasil Uji Outlier Multivariate M in im u m M a x im u m M e a n St d. D e via t io n N Pr edict ed Value 22,2810 80,3601 54,5000 12,68096 108 St d. Predict ed Value - 2,541 2,039 ,000 1,000 108 St and. Err or of Predict ed V. 6,684 16,089 10,382 1,855 108 Adj ust ed Predict ed Value 14,7517 90,6168 54,4447 13,65057 108 Residual - 62,95385 71,42361 ,00000 28,63902 108 St d. Residual - 2,071 2,350 ,000 ,942 108 St ud. Residual - 2,200 2,627 ,001 1,012 108 Delet ed Residual - 71,02438 89,24833 ,05531 33,12209 108 St ud. Delet ed Residual - 2,246 2,713 ,002 1,021 108 Mahal. Dist ance 4,183 28,992 11,889 4,682 108 Cooks Dist ance ,000 ,132 ,012 ,019 108 Cent er ed Lev er age Value ,039 ,271 ,111 ,044 108 Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian ditemukan Tidak terdapat outlier multivariat [antar variabel], karena MD Maksimum 51 lebih kecil dari nilai chi square χ 2 0,001.12 sebesar 32,909 dimana dalam penelitian ini MD Maksimum 28,992 32,909. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar variabel.

4.3.3. Uji Reliabilitas

Koefisien cronbach’s alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya memperkecil koefisien cronbach’s alpha yang dihasilkan. Tabel 4.9. Reliabilitas Data Konst ra k I n dik a t or I t e m t o Tot a l Cor r e la t ion Koe fisien Cr on ba ch s Alpha Kepuasan Ker j a x 1 0,726 0,574 x 2 0,753 x 3 0,561 x 4 0,600 Kom it m en Organisasi y 1 0,731 0,668 y 2 0,722 y 3 0,807 y 4 0,643 Sem angat Ker j a z1 0,605 0,736 z2 0,806 z3 0,811 z4 0,807 Sumber : Lampiran 3 Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Tidak terjadi eliminasi 52 karena nilai item to total correlation indikator seluruhnya ≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil cukup baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].

4.3.4. Uji Validitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari hubungan antara setiap observed variabel dan latent variablel. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.10. Validitas Data Sumber : Lampiran 3 Konst ra k I n dik a t or Fa k t or Loa din g 1 2 3 4 Kepuasan Ker j a x 1 0,623 x 2 0,388 x 3 0,527 x 4 0,719 Kom it m en Organisasi y 1 0,667 y 2 0,691 y 3 0,860 y 4 0,297 Sem angat Ker j a z1 0,274 z2 0,834 z3 0,863 z4 0,703 53 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.

4.3.5. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal cronbach’s alpha , perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted . Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan penelitian kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Tabel 4.11. Construct Reliability Variance Extracted Kon st r a k I n d ik a t or St a n d a r d iz e Fa ct or Loa d in g SFL Ku a d r a t Er r or [εj] Con st r u ct Re lia b ilit y Va r ia n ce Ex t r a t e d Kepuasan Ker j a x 1 0,623 0,151 0,849 0,636 0,492 x 2 0,388 0,388 0,612 x 3 0,527 0,278 0,722 x 4 0,719 0,517 0,483 Kom it m en Organisasi y 1 0,667 0,645 0,355 0,816 0,531 y 2 0,691 0,712 0,288 y 3 0,860 0,426 0,574 y 4 0,297 0,341 0,659 Sem angat Ker j a z1 0,274 0,446 0,554 0,793 0,503 z2 0,834 0,370 0,630 z3 0,863 0,593 0,407 z4 0,703 0,560 0,440 Ba t a s D a pa t D it e r im a ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Lampiran 3 Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha , perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted . Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi 54 internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Purwanto, 2003

4.3.6. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariate diantara ± 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil sebagai berikut : 55 Tabel 4.12. Normalitas Data V a r ia ble m in m a x sk e w

c.r . k u r t osis

c.r .

x 1 2 7 - 0,350 - 1,484 - 0,815 - 1,728 x 2 3 7 - 0,196 - 0,832 - 1,166 - 2,474 x 3 3 7 - 0,213 - 0,903 - 0,928 - 1,969 x 4 4 7 - 0,225 - 0,956 - 0,955 - 2,025 y 1 3 7 - 0,348 - 1,475 - 0,550 - 1,167 y 2 3 7 - 0,138 - 0,587 - 0,645 - 1,369 y 3 3 7 - 0,021 - 0,088 - 0,749 - 1,589 y 4 3 7 - 0,106 - 0,449 - 0,857 - 1,817 z1 3 7 0,057 0,244 - 1,132 - 2,402 z2 3 7 - 0,142 - 0,602 - 0,460 - 0,975 z3 2 7 - 0,082 - 0,348 - 0,732 - 1,552 z4 3 7 - 0,225 - 0,956 - 0,955 - 2,025 Mult iv ar iat e - 1,297 - 0 ,3 6 8 Ba t a s N orm a l ± 2 ,5 8 Sumber : Lampiran 3 Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 yaitu -0,368 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. 56

4.3.7. Evaluasi Model One-Steep Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one – steep approach to SEM . One – steep approach to SEM digunakan bila model dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik Hair, et,al, 1998. Gambar 4.2. Model Pengukuran dan Struktural Base Model Sumber : Data Diolah 57 Kepuasan Kerja X X4 er_4 1 1 X3 er_3 1 X2 er_2 1 X1 er_1 1 Semangat Kerja z Z1 er_9 Z2 er_10 Z3 er_11 Z4 er_12 1 1 1 1 1 Komitmen Organisasi y Y1 er_5 Y2 er_6 Y3 er_7 Y4 er_8 1 1 1 1 1 d_y 1 d_z 1 Tabel 4.13. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Base Model Kr it e r ia H a sil N ila i Krit is Eva lua si M ode l CminDF 1,245 ≤ 2,00 Baik Probability 0,112 ≥ 0,05 Baik RMSEA 0,048 ≤ 0,08 Baik GFI 0,909 ≥ 0,90 Baik AGFI 0,861 ≥ 0,90 Kurang Baik TLI 0,956 ≥ 0,95 Baik CFI 0,966 ≥ 0,94 Baik Sumber : Lampiran 3 Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini. Gambar 4.3. Model Pengukuran dan Struktural Modifikasi Sumber : Data Diolah 58 Tabel 4.14. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Modifikasi Kr it e r ia H a sil N ila i Krit is Eva lua si M ode l CminDF 0,519 ≤ 2,00 Baik Probability 0,996 ≥ 0,05 Baik RMSEA 0,000 ≤ 0,08 Baik GFI 0,967 ≥ 0,90 Baik AGFI 0,940 ≥ 0,90 Baik TLI 1,087 ≥ 0,95 Baik CFI 1,000 ≥ 0,94 Baik Sumber : Lampiran 3 Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini.

4.3.8. Uji Kausalitas

Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 708,46 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini. Tabel 4.15. Data Uji Kausalitas Ust d St d Pr ob. Fak t or  Fak t or Est im at e Est im at e Komitmen Organisasi  Kepuasan Kerja 0,386 0, 409 0,009 Semangat Kerja  Kepuasan Kerja 0,262 0,280 0,074 Semangat Kerja  Komitmen Organisasi 0,311 0,395 0,035 Bat as Signifik ansi   ≤ 0,10 Sumber : Lampiran 3 59 Dilihat dari tingkat Prob. arah hubungan kausal, maka hipotesis yang menyatakan bahwa : a Kepuasan Kerja berpengaruh positif terhadap Komitmen Organisasi, dapat diterima dilihat dari Probabilitas kausalnya 0,009 ≤ 0,10 [signifikan [positif]. b Kepuasan Kerja berpengaruh positif terhadap Semangat Kerja, dapat diterima dilihat dari Probabilitas kausalnya 0,074 ≤ 0,10 [signifikan [positif]. c Komitmen Organisasi berpengaruh positif terhadap Semangat Kerja, dapat diterima dilihat dari Probabilitas kausalnya 0,035 ≤ 0,10 [signifikan [positif].

4.4 Pembahasan

a Kepuasan Kerja Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Komitmen Organisasi Pada perhitungan kausalitas di dapat bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi, dapat diterima signifikan positif probabilitasnya 0,009 ≤ 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang sangat kuat untuk membentuk komitmen organisasi yang baik, dengan arah yang diberikan searah atau positif artinya kepuasan kerja yang diindikatori oleh pekerjaan yang menantang, gaji, kondisi kerja mendukung dan rekan kerja mendukung yang diberikan PT. RICKY JAYA SAKTI Surabaya sudah 60 sesuai dengan yang diharapkan karyawan sehingga komitmen organisasi terbentuk dengan baik di dalam diri karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa teori pendukung diantaranya : Sukarno dan Prasetyohadi 2004:205 didapatkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi. Di mana hal ini dapat diartikan bahwa apabila kepuasan kerja karyawan tinggi maka komitmen organisasi juga akan tinggi dan begitu juga sebaliknya. b Kepuasan Kerja Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Semangat Kerja Pada perhitungan kausalitas di dapat bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap semangat kerja, dapat diterima signifikan positif probabilitasnya 0,074 ≤ 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang sangat kuat untuk meningkatkan semangat kerja, dengan arah yang diberikan searah atau positif artinya kepuasan kerja yang diindikatori oleh pekerjaan yang menantang, gaji, kondisi kerja mendukung dan rekan kerja mendukung yang diberikan PT. RICKY JAYA SAKTI Surabaya sudah sesuai dengan yang diharapkan karyawan sehingga semangat kerja di dalam diri karyawan meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa teori pendukung diantaranya : 61 Sukarno dan Prasetyohadi 2004:205 didapatkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap semangat kerja. Hal ini dapat diartikan jika kepuasan kerja karyawan tinggi mengakibatkan atau berpengaruh terhadap semangat kerja.

c. Komitmen Organisasi Berpengaruh Positif Signifikan Terhadap Semangat Kerja