Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi Perhitungan Sebelum Dilakukan Evaluasi Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi

b. Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi

Dari hasil evaluasi melalui kecacatan yang terbentuk didapatkan bentuk matrik penyebab dasar terjadinya bentuk Slat Terbakar, yaitu: 1 : Operator kurang teliti. 2 : Slat roll miring. 3 : Posisi Cutter kurang presisi. 4 : Cutter kurang tajam 5 : Material terlalu lama disimpan digudang . Yang selanjutnya penyebab-penyebab tersebut dihitung untuk mengetahui probabilitas bentuk Slat Terbakar berdasarkan cut set. 0,305 0,301 0,280 0,283 0,292 1 2 3 4 5   1 1 P P K 0,305   2 2 P P K 0,301   3 3 P P K 0,280   4 4 P P K 0,283   5 5 P P K 0,292 5 4 3 2 1 K K K K K F P P P P P P      = 0,305+ 0,301+ 0,280+0,283+0,292 = 0,0673 Jadi probabilitas terjadinya Slat Terbakar setelah dilakukan evaluasi adalah sebesar 0,0673 atau 6,73

4.2.4.3. Perhitungan Probabilitas Slat Patah Sebelum Dan Setelah Dilakukan Evaluasi

Perhitungan probabilitas sebelum dan setelah dilakukan evaluasi, yaitu :

a. Perhitungan Sebelum Dilakukan Evaluasi

Perhitungan probabilitas kecacatan ini dilakukan berdasarkan fault tree diagram pada saat sebelum dilakukan evaluasi dengan cut set. Sehingga perhitungannya dimulai dari bawah yaitu probabilitas dari akar-akar peyebab terjadinya suatu kejadian. Menghitung probabilitas kejadian Slat Patah dimulai dari akar penyebab yang paling bawah kemudian ke atas. Hasil probabilitas dari tabel 4.9. Diketahui : P1 = 0,305 P3 = 0,296 P2 = 0,293 P4 = 0,291 2 1 xP P P Ao  = 0,089 4 3 1 xP P P A  = 0,086 1 1 A Ao A Ao A xP P P P P    = 0,1673 A F P P  = 0,1673 Dari perhitungan diatas didapatkan probabilitas kejadian Slat Patah sebesar 0,1673 atau 16,73.

b. Perhitungan Setelah Dilakukan Evaluasi

Dari hasil evaluasi melalui kecacatan yang terbentuk didapatkan bentuk matrik penyebab dasar terjadinya bentuk Slat Patah, yaitu: 1 : Operator kurang teliti. 2 : Operator kurang tanggap pada pengaturan speed mesin. 3 : Suhu roll terlalu panas. 4 : Powder coating spray terlalu dekat Yang selanjutnya penyebab-penyebab tersebut dihitung untuk mengetahui probabilitas bentuk Slat Patah berdasarkan cut set. 1 2 3 4 0,305 0,293 0,296 0,291 2 1 1 xP P P K  = 0,089 4 3 2 P x P P K  = 0,074 2 1 K K F P P P   = 0,074 Jadi probabilitas terjadinya Slat Patah setelah dilakukan evaluasi adalah sebesar 0,075 atau 7,04 .

4.2.4.1. Perhitungan Probabilitas Slat Retak Sebelum Dan Setelah Dilakukan Evaluasi