Proses Produksi Rolling Door Adapun langkah-langkah dalam proses produksi rolling door pada

Digunakan sebagai alat bantu yang digunakan untuk meletakkan coil pada mesin roll forming.

2.8.3. Proses Produksi Rolling Door Adapun langkah-langkah dalam proses produksi rolling door pada

penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menyiapkan plat gulung atau coil dengan tabel masing – masing 0,6 mm 1 mm dan 1,2 mm sebagai bahan utama pembuatan rolling door. 2. Plat gulung atau coil perforated lubang – lubang kecil dengan diameter 2 mm diproses masuk kedalam rool foam machine dengan bantuan katrol untuk menghasilkan slat. 3. Setelah mengalami proses 1,2, plat tersebut akan menjadi bahan setengah jadi berupa slat. 4. Setelah slat dihasilkan, slat tersebut dipotong kecil – kecil dengan menggunakan mesin potong dimana panjangnya disesuaikan dengan lebar rolling door yang diinginkan. Kemudian slat dipindahkan menuju tempat proses powder coating. 5. Slat di powder coating pewarnaan , adapun prosesnya adalah sebagai berikut ini : a. Proses water teratment, yaitu pencucvian slat dengan menggunakan post dationg bahan kimia anti karat . Tujuanya dari proses ini adalah untuk menghilangkan karat dari slat atau untuk melindungi slat agar nantinya tidak berkarat. b. Setelah itu slat dikeringkan kurang lebih 30 menit.setelah kering slat disemprot dengan menggunakan bubuk powder berwarna warna sesuai dengan permintaan konsumen. . Proses pengecetan dilakukansecara manual dengan bantuan mesin powder, dimana powder yang telah tersedia sebelumnya terlebih dahulu dimasukkan ke tabung powder. c. Setelah dicat, dilakukan proses pengovenan selama lebih dari 30 menit dengan temperatur dibawah 200 C jika temperatur lebih dari 200 C cat bisa retak atau menempel tidak rata . d. Pada proses pengovenan panas dihasilkan dengan oven. Untuk membantu proses pembakaran menggunakan tabung yang berissi gas oksigen. 6. proses terakhir adalah perakitan,yang meliputi : a. Pembutan box persegi panjang untuk rolling door yang trbuat dari siku kemudian siku dilas, pada bagian samping box dipasang plat. b. Pipa gas dimasukkan pada plat yang sudah dilubangi, fungsinya untuk menggulung slat pada rolling door membuka atau enutup.ditengah – tengah pipa gas dipasang pier dan pulih masing – masing pada sisi kanan dan kiri. c. Slat disusun, disamping kanan atau kiri dipasang karet hotam guide rail dengan menggunakan chicken eyes agar slat dapat menggulung dengan mudah. Selain itu juga dipasang handle pada slat dan juga lockset. Untuk pemasangan handle, setiap 12 slat dipasang handle. Setelah dirakit, semua box ditutup dengan triplex.

2.9. Penelitian Terdahulu

Berikut ini merupakan penelitian–penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini.

1. Maria Rita Joan Hosana 2005 ”Identifikasi Tingkat Kecacatan Paving

Stone Dilihat Dari Segi Kepuasan Pelanggan Dengan Fault Tree Analysis FTA di CV. Sinar Terang Beton, Surabaya”, Tugas Akhir S – 1 Skripsi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur, Surabaya Penelitian kali ini dilakukan di CV. Sinar terang Beton Surabaya yang bertujuan untuk mengidentifikasikan tingkat kecacatan produk paving stone yang diproduksi oleh perusahaan tersebut dilihat dari segi kepuasan pelanggan dengan menggunakan pendekatan metode Fault Tree Analysis FTA. Berdasarkan langkah–langkah penyelesaian masalah dengan menggunakan metode FTA, peneliti dapat mengidentifikasikan faktor–faktor kecacatan produk dengan langkah–langkah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi akar penyebab terjadinya top event yang terjadi pada produk melalui penyebab primer dan penyebab sekunder secara brainstorming pada pihak karyawan operasi pada masing – masing stasiun kerja dalam proses produksi. 2. Melakukan pengamatan terhadap berapa banyak akar penyebab yang terjadi dalam proses produksi.