Environment Consequences terjadi apabila kegagalan suatu fungsi item berdampak pada kelestarian lingkungan.
c. Operational Consequences, suatu kegagalan dikatakan memiliki konsekuensi operasional ketika berakibat pada produksi atau operasional kualitas produk,
pelayanan terhadap konsumen atau biaya operasional untuk perbaikan komponen.
d. Non-Operational Consequences, suatu bukti kegagalan pada kategori ini adalah yang bukan tergolong dalam konsekuensi keselamatan ataupun
produksi, jadi kegagalan ini hanya melibatkan biaya perbaikan komponen.
3.3.2. Proactive Maintenance Task and Initial Interval
Tindakan ini dilakukan sebelum terjadi kegagalan, dalam rangka untu menghindarkan item dari kondisi yang dapat menyebabkan kegagalan failed
state. Kegiatan ini biasa dikenal dengan predictive dan preventive maintenance. 1. Schedulled Restoration Task
Schedulled retoration task adalah tindakan pemulihan kemampuan item pada saat atau sebelum batas umur yang ditetapkan, tanpa memperhatikan
kondisinya saat itu. Tindakan ini secara teknik mungkin dilakukan apabila: a. Dapat diidentifikasikan umur dimana item tersebut menunjukkan kemungkinan
penambahan kecepatan terjadinya kondisi kegagalan. b. Mayoritas dari item dapat bertahan pada umur tersebut untuk semua item jika
kegagalan memiliki konsekuensi terhadap keselamatan lingkungan. c. Memperbaharui dengan sub sistem yang tahan terhadap kegagalan tersebut.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Karakteristik kegagalan item dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu: a. Kegagalan awal infant mortality failures
Kegagalan awal pada umumnya terjadi pada awal pengoperasian suatu item. Kegagalan pada tahap ini ditandai dengan laju kerusakan menurun.
b. Kegagalan acak random failures Kegagalan acak pada umunya terjadi pada item yang berjalan normal. Laju
kegagalan pada tahap ini ditandai dengan laju kegagalan yang konstan. c. Kegagalan usang wear-out failure
Pada usia kegunaan tertentu suatu item mengalami keusangan yang ditandai dengan laju kegagalan yang semakin meningkat. Untuk mengurangi pengaruh
keusangan ini biasanya dilakukan penggantian replacement beberapa bagian alat bahkan seluruhnya dengan yang baru.
2. Schedulled Discard Task Schedulled discard task adalah tidakan mengganti item pada saat sebelum
batas umur yang ditetapkan, tanpa memperhatikan kondisi item pada saat itu. Tindakan ini secara teknik mungkin dilakukan dalam kondisi berikut:
a. Dapat diidentifikasikan umur dimana item tersebut menunjukkan kemungkinan penambahan kecepatan terjadinya kegagalan.
b. Mayoritas dari item dapat bertahan pada umur tersebut untuk semua item jika kegagalan memiliki kensekuensi terhadap keselamatan lingkungan.
3. Schedulled On-Condition Task Schedulled on-condition task adalah kegiatan pemeriksaan terhadap potensial
failure sehingga tindakan dapat diambil untuk mencegah terjadinya functional
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
failure. Dimana ptensial failure diidentifikasikan dengan sebuah kondisi yang dapat mengidentifikasikan sedang terjadi kegagalan atau proses kegagalan
fungsi Functional failure. Dalam teknik on-condition terdapat 4 bagian utama, yaitu:
a. Conditioning monitoring techniques, yang melibatkan penggunaan peralatan khusus untuk melakukan monitoring terhadap kondisi peralatan.
b. Statistical process control,yaitu teknik pencegahan yang didasarkan atas variasi kualitas produk yang dihasilkan.
c. Primary effect monitoring techniques, yang melibatkan peralatan seperti gauge yang ada dan peralatan untuk inspeksi monitoring.
d. Teknik inspeksi berdasarkan human sense dan predictive.
3.3.3. Default Action