Pengertian Lingkungan Masyarakat Lingkungan Masyarakat

15 Gambar 2.1, memperlihatkan hubungan antar komponen di dalam teori Astin I-E-O. Di dalam gambar ini terlihat bahwa outcome siswa ditentukan oleh input dan environment; pada waktu yang sama, input dan environment juga mempengaruhi outcome. Astin juga menjelaskan bahwa hubungan antara environment dan outcomes tidak dapat dipisahkan pengaruhnya dari input. Student involvement theory berbeda dengan Teori Proses yang tidak memperhatikan hubungan antara input dengan outputs. Gambar 2.1 Model Astin I-E-O Sumber: Astin 1993 Dalam hubungannya dengan environment, penelitian ini menggunakan student engagement Ani: 2013 yang merupakan proxi dari proses pembelajaran di sekolah. Sedangkan outcomes dihitung dengan kesiapan kerja lulusan SMK Jurusan Perbankan Syariah. Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa input pendidikan yang mungkin mempengaruhi environment dan outcomes.

2.2. Lingkungan Masyarakat

2.2.1. Pengertian Lingkungan Masyarakat

Hasbullah 2009: 53 mengartikan masyarakat sebagai kumpulan orang yang menempati daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, Input Environment Outcomes 16 memiliki sejumlah penyesuaian dan sadar akan kesatuannya serta dapat bertindak bersama unrtk mencukupi kehidupan. Sedangkan Purwanto 1994: 59 mengartikan lingkungan adalah kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan atau perkembangan manusia. Manusia selama hidupnya akan selalu mendapat pengaruh dari lingkungan sekitar. Dalam konteks pendidikan dikenal istilah Tri Pusat Pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Pendidikan dalam lingkungan masyarakat menurut Luqman 2008: 23 telah dimulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga. Hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh lingkungan masyarakat lebih luas. Ki Hajar Dewantara menurut Wangid 2009: 8 juga mempunyai konsepsi mengenai pendidikan masyarakat. Lingkungan masyarakat dapat mengajarkan pada siswa banyak hal diantaranya ialah tentang pembinaan kebudayaan, politik kemasyarakatan yang ditunjukkan oleh demokrasi yang berjiwa kekeluargaan dan hak diri untuk tidak menyalahi damainya kehidupan masyarakat. Menurut Ihsan 1997:77 kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat dilihat dari tiga segi: 1. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan baik formal, non formal maupun informal. 17 2. Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan atau kelompok sosial di masyarakat, ikut serta dalam fungsi edukatif. 3. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan. Suparta 1998: 24 dilihat dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut lingkungan pendidikan non formal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh anggotanya, tetapi tidak sistematis. Secara fungsional masyarakat menerima semua anggotanya yang pluralistik majemuk dan mengarahkan menjadi anggota masyarakat yang baik untuk tercapainya kesejahteraan sosial yaitu kesejahteraan mental spiritual dan fisik atau kesejahteraan lahir dan batin. Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan masyarakat merupakan pendidikan non formal yang dimulai ketika anak mulai berada di luar rumah, lingkungan masyarakat menjalankan peran edukatif diantaranya mendidik anak untuk tetap menjaga nilai dan norma yang berada di masyarakat.

2.2.2. Klasifikasi Masyarakat