serta menghormati keberhasilan orang lain. 13.
BersahabatKomuniktif Tindakan
yang memperlihatkan
rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja
sama dengan orang lain. 14.
Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan oranglain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan
yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi. 17.
Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin
memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugasdan kewajibannya,
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam,
sosial dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
2.3 Faktor yang Mempengaruhi Karakter
Hakekatnya manusia mempunyai karakter yang sangat unik atau berbeda- beda pada masing-masing individu.Karakter tersebut biasanya bisa timbul karena
faktor lingkungan dan bisa juga karena faktor alami, lahiariah atau
keterunan.Sifat, perwatakan atau karakter dari seseorang itu juga bisa berubah seiring dengan berjalannya waktu dan lingkungan sosial.
Megawangi menjelaskan bahwa terbentuknya karakter ditentukan oleh 2 faktor, yaitu: 1 Faktor Alami Atau Fitrah, dalam Agama menjelaskan bahwa
setiap manusia mempunyai kecenderungan fitrah untuk mencintai kebaikan. Namun fitrah ini bersifat potensial, atau belum termanifestasikan ketika anak
dilahirkan. Confucius, seorang filsuf dari Cina pada abad V SM jugamenyatakan bahwa walaupun manusia mempunyai fitrah kebaikan,namun tanpa diikuti dengan
instruksi pendidikan dan sosialisasi,maka manusia dapat berubah menjadi binatang, bahkan lebih buruk lagi dikutip dari Brooks dan Goble, 1997. 2
Faktor Lingkungan, faktor lingkungan menurut megawangi adalah Pendidikan dan sosial, Pendidikan sangat berperan di dalam menentukan pembentukan
karakter anak. Hal ini dapat dipahami dari ayat dibawah ini: “Dan ALLAH mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun dan dia memberikamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. QS. Al-Nahl, 16: 78. Ayat 23 tersebut memberi petunjuk bahwa
manusia memiliki potensi untuk dididik, yaitu penglihatan, pendengaran, dan hati sanubari. Potensi tersebut harus disyukuri dengan cara mengisinya dengan ajaran
dan pendidikan yang baik. Pendapat lain menyatakan menyatakan bahwa setiap orang tua dan guru ingin membina anaknya menjadi orang yang baik, mempunyai
kepribadian dan sikap mental yang kuat serta akhlak yang terpuji. Semuanya itu dapat diusahakan melalui pendidikan, baik pendidikan di sekolah atau di luar
sekolah. Setiap pengalaman yang dilalui anak baik melalui penglihatan dan pendengaran akan menentukan pribadinya.
Dalam hal ini sosialisasi juga sangat berperan penting dalam pembentukan karakter
anak seperti
sosialisasi di
dalam keluarga,
sekolah dan
masyarakat.Sosialisasi di dalam keluarga, keluarga yang merupakan tempat pertama dan utama dimana seorang anak dididik dan dibesarkan.Fungsi utama
keluarga seperti yang diuraikan dalam resolusi majelis umum PBB adalah keluarga sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh dan mensosialisasikan
anak, mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik serta memberikan kepuasan dan lingkungan
yang sehat guna tercapainya keluarga sejahtera. Sedangkan pada kondisi keluarga yang broken home atau bermasalah, kurangnya kebersamaan, kurangnya
interaksi antar keluarga, dan orang tua yang otoriter, serta adanya konflik dalam keluarga dan kekerasan, baik kekerasan ayah terhadap ibu atau sebaliknya,
kekerasan ibu terhadap anaknya atau sebaliknya, hal ini akan berpengaruh negatif terhadap perkembangan jiwa dan karakter anak. Tetapi akan berbeda jika para
orang tua yang selalu memperingati dan mencegah anaknya dari sifat-sifat buruk sejak dini, memberikan kasih sayang, baik secara verbal diberikan kata-kata cinta
dan kasih sayang, kata-kata yang membesarkan hati, dorongan dan pujian, maupun secara fisik ciuman, elusan di kepala, pelukan dan kontak mata yang
mesra karena anak-anak mudah merekam semua kejadian disekitarnyakarena, dengan demikian, anak- anak akan merasakan kasih sayang dari orang tua, berarti
orang tua telah menyiapkan dasar kuat bagi karakter anak di masa mendatang.
Dengan penjelasan di atas sangat jelas faktor yang bisa mempengaruhi karakteristik seseorang adalah faktor alami atau fitrah, bisa disebut dengan
keturunan atau perwatakan dari orang tua, dan karakter juga bisa di pengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar anak atau sosial, bila dia besar pada lingkungan dan
sosial masyarakat yang baik maka dia memiliki karakter yang baik, namun sebaliknya bila dia tumbuh pada lingkungan dan sosial yang buruk sangat
memungkinkan karakter anak tersebut akan membentuk sesuai dengan lingkungan karakter yang buruk.
2.4 Pendidikan