2.2 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Pembelajaran menggunakan
Genius Learning Strategy dapat
melatih keterampilan
berpikir tingkat tinggi HOT
Higher Order Thinking
Terciptanya suasana positif dan kondusif
dalam pembelajaran Terciptanya
kemampuan berpikir kritis pada siswa
Tinjau ulang dapat meningkatkan
pemahaman konsep
Keterampilan Berpikir Kritis Sisiwa dapat terukur. Mata pelajaran IPA mempelajari fenomena dan gejala alam.
Sumber belajar Ekosistem dapat dijumpai di alam sekitar dengan
berbagai fenomena dan gejala.
Penerapan Genius Learning Strategy untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Ekosistem.
Hasil Observasi: a. Suasana positif dan kondusif belum menjadi
prioritas dalam pembelajaran. b. Proses pembelajaran yang berlangsung tidak
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
c. Tinjau ulang materi bagi siswa kurang dalam pengaplikasiannya dalam pembelajaran.
Membutuhkan variasi pembelajaran yang menciptakan siswa berpikir
kritis terhadap ekosistem yang ada di alam sekitar.
Karakteristik Pembelajaran IPA: KRITIS, SISTEMATIS, EMPIRIS
diharapkan
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan, maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
1 Penerapan genius learning pada pembelajaran IPA materi Ekosistem
berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa. 2
Genius learning berpengaruh positif terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Semarang yang berlangsung pada tanggal 25 Maret s.d. 29 April 2015.
3.2 Subjek Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010:61. Populasi pada penelitian ini ialah siswa kelas VII SMP Negeri 5 Semarang yang berjumlah
286 siswa, terdiri dari kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, VII G, VII H dan VII I.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2010:62. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik
purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi tertentu Sugiyono, 2013:124. Pengambilan sampel
dilakukan oleh guru IPA yang bersangkutan berdasarkan keaktifan siswa. Sampel yang digunakan pada penelitian ini ialah kelas VII C yang
berjumlah 32 siswa dan kelas VII E yang berjumlah 32 siswa. Kelas VII C sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran menggunakan
pendekatan genius learning, dan kelas VII E sebagai kelas kontrol diberi perlakuan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2013:60.
20