Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

40 Ini terjadi pada unsur-unsur periode 3 atau lebih yang dapat menampung lebih dari 8 elektron pada kulit terluarnya ingat, kulit M dapat menampung hingga 18 elektron. Beberapa contoh adalah PCl 5 , SF 6 , ClF 3 , IF 7 , danSbCl 5

2.5.3.2 Kegagalan Aturan Oktet

Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun postransisi. Unsur postransisi adalah unsur logam setelah unsur transisi, misalnya Ga, Sn, dan Bi. Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2. Begitu juga Bi yang mempunyai 5 elektron valensi, tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan +3. Pada umumnya, unsur transisi maupun unsur postransisi tidak memenuhi aturan oktet.

2.5.4 Ikatan Logam

Ikatan elektron-elektron valensi dalam atom logam bukanlah ikatan ion, juga bukan ikatan kovalen sederhana. Suatu logam terdiri dari suatu kisi ketat dari ionion positif dan di sekitarnya terdapat lautan atmosfer elektron-elektron valensi. Elektron valensi ini terbatas pada permukaan-permukaan energi tertentu, namun mempunyai cukup kebebasan, sehingga elektron-elektron ini tidak terus-menerus digunakan bersama oleh dua ion yang sama. Bila diberikan energi, elektron- elektron ini mudah dioperkan dari atom ke atom. Sistem ikatan ini unik bagi logam dan dikenal sebagai ikatan logam..

2.6 Kerangka Berpikir

Kualitas belajar siswa dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. 41 Salah satu faktor ekstern yang perlu diperhatikan diantaranya adalah pemilihan metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang efektif adalah metode yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi yang disampaikan, kondisi siswa, dan sarana yang tersedia. Sebagian besar pembelajaran kimia yang dilakukan di MAN 2 Pati masih menggunakan metode ceramah, sehingga siswa tidak ikut terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran tersebut. Guru kurang mengoptimalkan penggunaan media dalam pembelajaran. Akibat dari kebiasaan tersebut siswa menjadi kurang kreatif dalam memecahkan masalah, partisipasi rendah, kerja sama dalam kelompok tidak optimal, kegiatan belajar mengajar tidak efisien dan pada akhirnya hasil belajar menjadi rendah. Salah satu materi pelajaran kimia kelas X semester genap MAN 2 Pati adalah Ikatan Kimia. Materi ini merupakan salah satu materi yang penting untuk dipelajari karena materi tersebut berhubungan erat dalam hidup dan kehidupan sehari-hari yang memerlukan pemahaman yang cukup dari siswa dan banyak berisi hafalan. Dalam penelitian ini metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament menggunakan game .Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament adalah proses pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil secara homogeny yang disusun dalam sebuah permainan untuk menguji pengetahuan siswa. Pada saat permainan berlangsung terdapat turnamen yang menjadikan siswa saling berkompetisi untuk meningkatkan skor tim mereka. Karakteristik materi Bahan Kimia dalam Kehidupan bersifat hafalan, 42 pemahaman dan praktis ada dalam kehidupan sehari-hari. Terhadap materi seperti ini guru cenderung memberikan penugasan tanpa membahas lebih rinci, sehingga berakibat prestasi belajar siswa pada materi tersebut rendah. Dengan metodemodel TGT diharapkan pembelajaran menjadi lebih menarik, memotivasi siswa dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada penelitian ini digunakan metode TGT dengan media games kuis. Pada pembelajaran ikatan kimia siswa dibagi beberapa kelompok. Dan diberi soal satu persatu yang jumlahnya 5, setelah itu diberi soal 10 yang dijawab rebutan. Diharapkan model pembelajaran TGT Teams Games Tournaments dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Karena siswa dapat belajar lebih rileks, serta dapat menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Riset tentang keunggulan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT dalam pembelajaran telah banyak dilakukan oleh pakar pembelajaran maupun oleh para guru di sekolah.Dari tinjuan psikologis, terdapat dasar teoritis yang kuat untuk memprediksi bahwa metode – metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGTyang menggunakan tujuan kelompok dan tanggung jawab individual akan meningkatkan pencapaian prestasi siswa. Dua teori utama yang mendukung pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT adalah teori motivasi dan teori kognitif. 43 Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Pembelajaran berpusat pada guru Kecenderungan sifat siwa pasif dalam mengikuti pelajaran kimia Penguasaan materi kurang optimal Siswa kurang memahami materi ikatan kimia dengan baik Hasil belajar siswa rendah Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Hasil Belajar Siswa Pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative learning tipe Teams Strategi Pembelajaran Konvensional Hasil belajar siswa meningkat dengan menggunakan metode cooperatif learning tipe TGT Dibandingkan Hasil Belajar Siswa 44

2.7 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

EFEKTIVITAS PENGAJARAN KIMIA DENGAN METODE PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK IKATAN KIMIA SISWA KELAS X SEMESTER GANJIL MAN GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

0 5 68

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATERI KOLOID.

0 5 21

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI IKATAN KIMIA TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 1 SMA N 4 YOGYA

0 0 1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION PADA MATERI ANIMALIA SISWA KELAS X MAN PULANG PISAU

0 0 109

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PALEMBANG

0 1 10