51 Keterangan:
r
p bis
= koefisien korelasi point biserial p
= proporsi siswa yang menjawab benar pada tiap butir soal q
= proporsi siswa yang menjawab salah = 1-p M
p
= rata-rata skor siswa menjawab benar pada butir soal Mt
= rata-rata skor seluruh siswa S
t
= standar deviasi skor total Arikunto, 2006: 283-284
Hasil perhitungan r
pbis
kemudian dikonsultasikan dsengan harga r
Tabel
. Dengan taraf signifikansi 5, jika r
Tabel
r
1- α
dengan dk n-2 dan n jumlah siswa, maka butir soal tersebut valid.
Berdasarkan uji coba soal yang dilakukan terhadap 25 siswa kelas X IPA MAN 2 Pati diperoleh hasil analisis validitas dari 50 soal yang
diujicobakan. Contoh perhitungan validitas item soal nomor 1 dengan taraf kepercayaan 95
=5 dan dk = 25-2 = 23 diperoleh r
Tabel
= 0,361 dan r
hitung
= 0,304, tampak dari perhitungan bahwa r
hitung
r
Tabel
, maka butir soal nomor 1 tidak valid. Hasil analisis validitas soal uji coba dapat dilihat pada
Tabel 3.2 Tabel 3.2 Hasil Analisis Validitas Soal
Kriteria Nomor Soal
Jumlah
Valid 3,4,5,12,13,15,16,17,18,19,20,22,23,24,25,26,27,
29,30,31,35,37,38,39,40,41,47,48,50 29
58 Tidak
valid 1,2,6,7,8,9,10,11,14,21,28
32,33,34,36,42,43,44,45,46,49 21
42 Jumlah
50 100
Sumber: olah data hasil penelitian Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10 .
3.5.2 Daya Pembeda
Butir soal dikatakan memiliki daya beda yang baik apabila digunakan dalam tes bisa membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang
52 pandai. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda soal adalah
sebagai berikut:
Keterangan: DB
: daya beda BA
: banyaknya jawaban benar kelompok atas BB
: banyaknya jawaban benar kelompok bawah JA
: banyaknya siswa kelompok atas JB
: banyaknya siswa kelompok bawah Kriteria soal-soal yang dapat dipakai sebagai instrumen berdasarkan
daya bedanya disajikan pada Tabel berikut. Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda Soal
Interval Kriteria
0,00 Sangat jelek very
poor 0,00
0,20 Jelek poor
0,20 0,40
Cukup satisfactory 0,40
0,70 Baik good
0,70 1,00
Sangat baik
excellent Arikunto 2006: 21
Jumlah butir dan nomor soal dengan kriteria sangat jelek, jelek, cukup, baik, dan sangat baik dapat dilihat pada Tabel 3.4. Perhitungan daya beda soal uji
coba penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 10. DP
DP
DP
DP
DP
53 Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Daya Beda Soal Uji Coba
Kriteria Daya
Beda Nomor Soal
Jumlah Butir
Soal
Sangat jelek
- Jelek
1,5,7,9,10,11,14,21,28,33,36, 42,44,45,46,49
16 Cukup
3,4,6,8,16,17,18,23,24,30,31,32 34,38,39,43
16 Baik
2,12,13,15,19,20,22,25,26,27, 29,35,37,40,41,47,48,50
18 Sangat
baik -
Jumlah 50
Sumber: olah data hasil penelitian
3.5.3 Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu soal rumus yang digunakan
adalah:
IK = Keterangan:
IK = indeks kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar
Js = Jumlah seluruh peserta tes
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Interval
Kriteria IK = 0,00
Sangat sukar 0,00 IK ≤ 0,30
Sukar 0,30 IK ≤ 0,70
Sedang 0,70 IK 1,00
Mudah IK = 1,00
Sangat mudah Arikunto, 2006: 210
54 Jumlah butir dan nomor soal dengan kriteria sangat sukar, sukar, sedang,
mudah, dan sangat mudah dapat dilihat pada Tabel 3.6. Perhitungan tingkat kesukaran soal uji coba penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 10.
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Kriteria Tingkat
Kesukara n
Nomor Soal Jumla
h Butir
Soal
Sangat sukar
- Sukar
7,9,10,11,12,19,26,32,42,44,45,46,47 13
Sedang 1, 2, 3, 4,
5,6,8,14,15,16,17,18,21,222,23, 24,25,28,29,30,31,33,34,35,36,37,38,
39 40,43,49,50
33
Mudah 13,20,27,48
4 Sangat
mudah -
Jumlah 50
sumber: olah data hasil penelitian
3.5.4 Reliabilitas