permintaan yang masih lebih besar dari pada penawaran excess demand; sehingga masih terjadi kenaikan harga kayu bulat sebesar 0.03.
Penurunan permintaan terhadap kayu bulat juga berakibat pada penurunan luas tebangan, yang secara keseluruhan menurun sekitar 1.74. Penurunan luas
tebangan di hutan rakyat adalah yang terbesar, yaitu sebesar 2.40, kemudian diikuti oleh hutan alam sekitar 1.94, dan hutan tanaman sekitar 1.34. Dari
situasi ini terlihat bahwa perilaku harga kayu bulat lebih didominasi oleh perubahan yang terjadi pada sisi pasokan kayu bulat, dimana penurunan pasokan
kayu bulat mendorong terjadinya kenaikan harga kayu tersebut. Skenario penurunan kapasitas industri pengolahan kayu hingga 20 akhirnya berakibat
pada menurunnya gap antara penawaran dan permintaan kayu bulat sekitar 14.28.
6.3.3. Kenaikan Suku Bunga 5
Dari hasil simulasi diperoleh kenyataan bahwa kenaikan suku bunga sebesar 5 berdampak pada penurunan permintaan kayu bulat oleh industri
pengolahan kayu primer dan penawaran kayu bulat ke industri tersebut. Permintaan terhadap kayu bulat akan mengalami penurunan sebesar 1.21
dengan perincian, permintaan oleh industri kayu gergajian menurun sebesar 0.51, industri pulp and paper sebesar 2.47, kondisi sebaliknya untuk industri
kayu lapis permintaan kayu bulat meningkat sebesar 0.13. Dilihat dari sisi pasokan kayu bulat, secara total pasokan kayu bulat akan menurun sebesar 0.03
. Skenario ini akan menurunkan gap antara pasokan dan permintaan kayu sebesar 4.64 .
Tabel 28. Hasil Simulasi Kebijakan Upah, Nilai Tukar, Kapasitas Industri, dan Suku Bunga
Peubah Endogen
Persentase perubahan Kenaikan
upah 5
Depresiasi nilai
tukar10 Penurunan
kapasitas 20
Kenaikan suku
bunga 5
Kombinasi 1
2 3
4 1+3
2+3 3+4
1+2 + 3+4
LUASA -1.60
0.01 -1.94
-0.84 -3.54
-1.94 -2.78
-4.37 LUASR
-0.55 0.01
-2.40 -0.78
-2.94 -2.39
-3.18 -3.71
LUAST -0.50
0.10 -1.34
-3.34 -1.83
-1.23 -4.68
-5.07 QKBA
-28.27 0.00
0.02 0.02
-28.27 0.02
0.02 -28.27
QKBR -1.51
0.01 -2.51
-0.82 -4.03
-2.50 -3.33
-4.83 QKBT
-0.04 0.13
0.00 0.00
-0.04 0.13
0.00 0.09
QKG -0.06
0.00 -3.58
-0.55 -3.64
-3.58 -4.13
-4.20 QKL
-0.25 0.00
-0.21 0.37
-0.46 -0.21
0.16 -0.09
QPP 0.00
0.05 -13.77
-5.12 -13.77
-13.73 -18.89
-18.84 DIKG
-0.51 0.00
-3.28 -0.51
-3.79 -3.28
-3.76 -4.30
DIKL -1.24
0.01 -0.08
0.13 -1.33
-0.07 0.04
-1.20 DIPP
-0.45 0.02
-6.63 -2.47
-7.07 -6.60
-9.09 -9.52
QXKB 0.33
12.95 0.00
0.00 0.33
12.95 0.00
13.28 QMKB
0.31 -7.16
-0.12 -0.04
0.18 -7.28
-0.16 -7.01
XKG -2.91
2.41 -0.03
-0.01 -2.94
2.38 -0.04
-0.54 XKL
0.04 0.45
0.00 0.00
0.04 0.45
0.00 0.49
XPP 0.16
3.50 0.00
0.00 0.16
3.50 0.00
3.66 RPKBA
2.51 -0.01
0.03 0.01
2.53 0.02
0.03 2.52
RPKBR 0.04
0.00 0.05
0.02 0.08
0.05 0.07
0.10 RPKBT
-0.01 2.05
0.00 0.00
-0.01 2.05
0.00 2.04
RPKG 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 RPKL
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
RPPP 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 LUAS
TOT -1.08
0.04 -1.74
-1.82 -2.82
-1.70 -3.56
-4.59 QSL
-8.59 0.04
-0.08 -0.03
-8.67 -0.04
-0.11 -8.65
QDKB -0.74
0.01 -3.73
-1.21 -4.47
-3.71 -4.94
-5.67 GAP
21.96 -0.07 -14.28
-4.64 7.67 -14.36
-18.93 2.97
Dari simulasi gabungan tersebut di atas nampak bahwa pilihan terbaik untuk mendekatkan jumlah penawaran dengan permintaan kayu bulat untuk
industri pengolahan kayu primer adalah dengan mengurangi kapasitas industri sebesar 20, dan meningkatkan suku bunga sebesar 5. Dari kebijakan ini
diharapkan gap antara penawaran dan permintaan kayu bulat akan berkurang sekitar 18.93.
6.3.4. Kenaikan Dana Reboisasi dan Iuran Hasil Hutan