Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Kedua kurva pada Gambar 2 akan bergeser apabila faktor-faktor di luar harga mengalami perubahan dan menghasilkan keseimbangan harga dan jumlah barang yang baru. Misalkan, apabila di suatu saat upah buruh turun maka kurva penawaran akan bergeser ke kanan, sedangkan bila ada peningkatan permintaan rumah baru maka akan terjadi peningkatan permintaan kayu sehingga kurva permintaan komoditi ini juga akan bergeser ke kanan, sebagaimana nampak pada Gambar 3. Pergeseran kedua kurva tersebut mengakibatkan kesimbangan baru E 2 dimana harga dan jumlah kesimbangan yang lama P 1 dan Q 1 bergeser ke harga dan jumlah keseimbangan baru P 2 dan Q 2 . Sumber: Pindyck and Rubinfeld, 2009 Gambar 3. Kurva Pergeseran Permintaan dan Penawaran

3.1.2. Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Permintaan akan kayu bulat tidak hanya tergantung pada harga kayu itu sendiri, namun dipengaruhi juga oleh peubah variable lain seperti daya beli industri yang menggunakan kayu itu sebagai bahan baku. Demikian pula penawaran kayu bulat tidak hanya dipengaruhi oleh harga kayu itu di pasar namun juga oleh biaya tebangan di hutan, atau peubah lainnya. Kepekaan suatu peubah Harga P Q 1 Q 2 Jumlah Q P 2 P 1 S 1  S 2 D 1 D 2 E 2 E 1 terhadap perubahan peubah lain dalam permintaan maupun penawaran barang atau jasa diukur dengan nilai elastisitas. Elastisitas permintaan terhadap harga price elasticity, didefinisikan sebagai persentase perubahan permintaan yang disebabkan oleh kenaikan satu persen atas harga barang atau jasa itu. Secara matematis konsep itu dituliskan sebagai: Ep = ∆Q ∆P atau Ep = ∆QQ ∆PP, sehingga Ep = P. ∆Q Q.∆P Elastisitas permintaan biasanya negatif, hal ini memberikan gambaran bahwa kenaikan harga selalu mengakibatkan penurunan permintaan, namun besaran elastisitas magnitude selalu dinyatakan secara absolut. Bila elastisitas harga suatu barang lebih dari 1 Ep1 maka perubahan permintaan akan barang tersebut lebih besar dibanding dari perubahan harganya, sehingga permintaan barang ini dinyatakan elastis terhadap harga price elastic. Sebaliknya bila besaran elastisitas barang itu kurang dari satu Ep1, maka permintaan barang tersebut kurang elastis terhadap harga price inelastic karena perubahan permintaan atas barang itu tidak sebesar perubahan harganya. Elastisitas permintaan biasanya ditentukan oleh keberadaan barang substitusi. Dalam hal ini bila harga suatu barang naik, sementara itu di pasar ada substitusi untuk barang itu, maka konsumen akan cenderung beralih membeli barang substitusi tersebut, sehingga permintaan akan barang tersebut menjadi sangat elastis highly price elastic. Sebaliknya bila di pasar tidak tersedia substitusi atas barang tersebut, maka permintaannya menjadi tidak elastik price inelastic . Dengan cara yang sama elastisitas penawaran didefiniskan sebagai persentase perubahan jumlah yang diminta terhadap 1 persen perubahan harga. Elastisitas ini biasanya positif, dimana setiap kenaikan harga suatu barang atau jasa akan cenderung meningkatkan jumlah penawaran barang atau jasa tersebut. Namun bila penawaran dikaitkan dengan peubah lain seperti tingkat suku bunga, upah, dan harga faktor produksi lainnya maka elastisitasnya menjadi negatif karena kenaikan harga faktor produksi akan cenderung menurunkan produksi dan menurunkan jumlah penawaran Pindyck and Rubinfeld, 2009. Dalam berbagai kasus perubahan harga suatu barang tidak segera diikuti oleh perubahan permintaan secara substansial atau tidak elastis dalam jangka pendek short run. Perubahan permintaan secara nyata baru terjadi setelah beberapa waktu, atau elastis dalam jangka panjang long run. Sebagai contoh, kenaikan harga kayu bulat secara praktis tidak segera diikuti oleh penurunan jumlah permintaan oleh industri kayu primer, karena peralatan dan mesin yang ada di industri masih sama sehingga jumlah pasokan kayu bulat yang dibutuhkan untuk bahan baku industri relatif sama. Namun demikian, pada saat umur peralatan dan mesin sudah terlampaui, industri akan membeli peralatan dan mesin baru yang efisien dalam penggunaan bahan baku, sehingga mengurangi permintaan kayu bulat. Dalam kasus lain suatu barang permintaannya elastis pada jangka pendek, namun kurang elastis pada jangka panjang. Permintaan kayu lapis oleh industri packaging segera meningkat pada saat harga barang itu turun, namun secara gradual tambahan permintaan itu akan menurun setelah industri itu mempunyai stok yang cukup.

3.1.3. Penawaran dan Permintaan pada Perdagangan Internasional