Daya Dukung Sosial Analisis Daya Dukung 1. Daya Dukung Ekologi

118 itu, keberadaan wisatawan belum memberikan pengaruh yang signifikan dalam sisi ekonomi dan perubahan kualitas hidup masyarakat lokal sehingga keberadaan wisatawan disikapi dengan biasa saja. Terkait dengan kenyamanan masyarakat lokal dengan keberadaan wisatawan, hasil penelitian menunjukkan bahwa beragam pendapat maupun penilaian masyarakat lokal dan wisatawan tentang rasio yang optimum antara wisatawan dengan masyarakat lokal. Umumnya masyarakat lokal menyatakan bahwa selain karena pertambahan jumlah kunjungan wisatawan, ketidaknyamanan masyarakat dapat terganggu terutama disebabkan oleh cara berpakaian wisatawan dan interaksi sosial. Namun jika masyarakat diberi keleluasaan memilih rasio wisman dengan masyarakat lokal, maka sebanyak 94 responden menyatakan satu wisatawan berbanding 1-30 orang penduduk lokal 64 memilih 1 berbanding 20. Ini berarti bahwa ada kemungkinan keberadaan seorang wisman dapat mengganggu kenyamanan 1 atau pun 30 orang masyarakat lokal, tergantung cara interaksi antar wisatawan, dengan penduduk lokal dan cara berpakaian. Diketahui bahwa jumlah penduduk di Gili Indah 3.575 jiwa, dan diasumsikan bahwa ada interaksi antara wisatawan dengan masyarakat setempat, maka maksimum jumlah wisatawan berkunjung ke kawasan wisata Gili Indah 204 orang per hari masih lebih kecil dari daya dukung ekologi 286 orang. Hal ini sesuai dengan Saveriades 2000, bahwa ketidaknyamanan seseorang dapat membatasi penerimaannya ketika orang lain masuk untuk berinteraksi Social Carrying Capacity , walaupun secara ekologi Biological Carrying Capacity masih tersedia relung untuk orang tersebut masuk berinteraksi. 5.3. Optimasi Pemanfaatan Wisata bahari Di Gili Indah 5.3.1. Struktur Model Model dibangun didasari oleh interaksi antar sistem ekologi, ekonomi, dan sosial yang dirumuskan melalui model matematika sederhana dengan menggunakan persamaan matematika. Penyusunan model pengelolaan wisata bahari di kawasan Gili Indah diawali dengan perumusan model secara matematis yang kemudian memasukkan nilai-nilai parameter yang telah dianalisis sebelumnya. Model konseptual yang dibangun tersebut diterjemahkan dari model 119 matematis sederhana dari Casagrandi dan Rinaldi 2002 yang ditambah dengan beberapa atribut yang mempengaruhi pengelolaan wisata bahari di kawasan Gili Indah. Keberlanjutan pengelolaan wisata bahari dikembangkan melalui dinamika inter-koneksiinter-relasi antara elemen vital seiring dengan perubahan waktu dari sistem ekologi-ekonomi-sosial-kelembagaan yang dikaji dalam penelitian ini. Konsep dasar perumusan model mengacu pada efek berantai cyclic effect, dimana terjadinya perubahan dalam indeks dan atribut keefektifan pengelolaan dapat mempengaruhi sistem keberlanjutan pengelolaan wisata bahari. Pengembangan dalam perumusan model yang dibangun didasarkan pada model matematika sederhana. Perangkat lunak yang digunakan untuk merumuskan dan menganalisis model yang dibangun dalam penelitian ini yakni Stella versi 9.0.2. Langkah awal pengembangan model keberlanjutan pengelolaan wisata bahari di kawasan Gili Indah adalah merumuskan model secara matematis, lalu memasukkan nilai-nilai parameter yang diperoleh pada analisis sebelumnya ke dalam model yang dibangun dan terakhir dilakukan analisis model. Penyusunan dan analisis skenario model pengelolaan wisata bahari untuk melakukan optimasi, didasarkan model dasar yang telah dibangun dan dikembangkan dalam penelitian ini berdasarkan hasil kajian sebelumnya, dan atribut yang sensitif dari keempat dimensi pembangunan serta memilih skenario yang terbaik untuk diaplikasikan. Secara konseptual kerangka model dinamik yang dibangun beserta atribut dan dimensi penyusunnya dapat dilihat pada gambar 17. Nilai-nilai atribut yang digunakan dalam menganalisis keberlanjutan pengelolaan wisata bahari Gili Indah yang optimal berasal dari penelusuran literatur, hasil output analisis karakterisitik sumberdaya, analisis kesesuaian dan daya dukung wisata bahari. Nilai-nilai atribut ini diperoleh dari metode pendugaan yang sifatnya ilmiah. Disadari bahwa keakuratan pendugaan parameter tergantung dari ketersediaan data dari sumbernya, cara dan peralatan pengambilan data di lapangan, serta metode analisis yang digunakan. Nilai-nilai atribut untuk aspek ekologi, ekonomi dan sosial yang digunakan untuk membangun dan menganalisis model optimasi pengelolaan wisata bahari di kawasan Gili Indah dapat dilihat pada tabel 19.