3.2.Subyek Penelitian
Menurut Faisal 1992: 109 menjelaskan istilah “subyek penelitian” merujuk pada orangindividu atau kelompok yang dijadikan unit atau satuan
kasus yang diteliti. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi ia
harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian Moleong, 2005 : 132.
Subyek dalam penelitian ini terdiri dari informen dan responden, informen terdiri dari unsur pengelola sebanyak 1 orang dan unsur tutor
sebanyak 1 orang, sedangkan responden terdiri dari orang tua peserta didik di PAUD Siwi Kencana Kota Semarang sebanyak 3 orang. Penetapan
subyek tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa mereka dapat memberikan data dan informasi yang lengkap berkenaan dengan fokus
penelitian dan aspek-aspek yang akan diungkap melalui penelitian ini, bagaimana penyelenggaraan program PAUD Holistik Integratif di PAUD
Siwi Kencana Kota Semarang.
3.3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian penyelenggaraan program PAUD Holistik Integratif ini akan dilaksanakan di PAUD Siwi Kencana yang berada di
Jalan Kijang Utara No 79 Semarang. Alasan terkuat mengambil lokasi di PAUD tersebut karena dalam PAUD tersebut sudah menerapkan pendekatan
Holistik Integratif.
3.4. Fokus Penelitian
Fokus penelitian adalah bagaimana penyelenggaraan program PAUD Holistik Integratif di PAUD Siwi Kencana, mendeskripsikan 1 proses
perencanaan program PAUD Holistik Integratif, 2 proses pelaksanaan dari program PAUD Holistik Integratif, 3 proses evaluasi dari program PAUD
Holistik Integratif, serta 4 kelemahan dan kelebihan yang bagi orang tua peserta didik dari adanya program PAUD Holistik Integratif.
3.5. Sumber Data
Data yang tersedia dan dimanfaatkan penelitian ini adalah berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari
sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang
kita butuhkan
Kriyantono, 2006: 43.
.
Data primer yang dimaksud disini adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian melalui proses wawancara kepada responden
serta informen. Hasil wawancara inilah yang akan menjadi data primer, sedangkan yang menjadi data sekunder yaitu berupa arsipdokumen,
RPPSilabus dan kalender akademik PAUD Siwi Kencana Kota Semarang.
3.6. Metode Pengumpulan Data
3.6.1. Observasi
Menurut Hadi dalam Sugiyono, 2008: 145 metode observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan
secara langsung terhadap situasi yang kompleks dan merupakan suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis yang
mengutamakan pengamatan dan ingatan. Menurut Sanafial Faisal 1990, observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mengadakan
pengamatan secara langsung terhadap suatu benda, kondisi atau situasi, proses atau perilaku.
Observasipengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara datang langsung ke lokasi penelitian dan melakukan
hubungan interaksi dengan pengelola serta tutor PAUD Siwi Kencana Kota Semarang, maupun dengan beberapa orang tua peserta didik di
PAUD Siwi Kencana Kota Semarang kemudian melihat silabusRPP untuk program PAUD Holistik Integratif, mengamati kelengkapan sarana
dan prasarana yang ada. Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan sebagai
pendukung dan pelengkap dalam kegiatan wawancara dan dokumentasi serta sebagai proses perkenalan maupun adaptasi peneliti dengan
lingkungan sekitar sebagai tempat penelitian dan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian secara lebih lanjut dan mendalam.
3.6.2. Wawancara
Wawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik
wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara
mendalam. Wawancara mendalam in-depth interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide
wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama Moleong, 2010: 186.
Alasan peneliti menggunakan teknik wawancara, agar peneliti dapat memperoleh informasi secara mendalam. Wawancara dilakukan untuk
mencari informasi yang tidak dapat diungkapkan dengan metode observasi. Informasi tersebut misalnya, jawaban yang sifatnya pribadi
dan bukan pendapat kelompok, serta peneliti dapat mengontrol jawaban responden secara lebih teliti dengan mengamati reaksi atau tingkah laku
responden maupun informen dalam proses wawancara. Wawancara dilakukan secara mendalam dengan informen yaitu
Kepala Sekolah PAUD Siwi Kencana Kota Semarang selaku pengelola program PAUD Holistik Integratif dan seorang tutor PAUD Siwi
Kencana, serta beberapa responden yaitu orang tua peserta didik di PAUD Siwi Kencana Kota Semarang sebanyak 3 orang. Wawancara
yang dilakukan dengan pengelola program PAUD Holistik Integratif selaku Kepala Sekolah PAUD Siwi Kecana Kota Semarang adalah
mengenai bagaimana pelaksanaan program PAUD Holistik Integratif, secara lebih rinci adalah mengenai apa perencaanaan program PAUD
Holistik Integratif, proses pelaksanaan program PAUD Holistik
Integratif, evaluasi dari program PAUD Holistik Integratif, sedangkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada orang tua maupun penunggu
peserta didik di PAUD Siwi Kencana Kota Semarang adalah mengenai kelemahan dan kelebihan yang dirasakan oleh orang tua peserta didik
dari adanya penyelenggaraan program PAUD Holistik Integratif di PAUD Siwi Kencana Kota Semarang. Dalam penelitian ini wawancara
dilakukan agar peneliti dapat memperoleh informasi secara mendalam. 3.6.3.
Dokumentasi Di samping menggunakan teknik observasi dan wawancara, maka
pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi ini untuk mengabadikan peristiwa-peristiwa tertentu yang relevan dengan
pokok permasalahan yang diteliti yang dianggap penting dan mendukung dengan berupa foto, mengkaji dokumen yang sudah ada, ataupun
mengkopi dokumen tersebut guna mengkaji lebih dalam. Dalam penelitian ini dokumentasi di lakukan agar peneliti dapat
memperoleh informasi secara maksimal, yang dapat menggambarkan kondisi subjek atau objek yang diteliti dengan benar. Dokumentasi
merupakan sumber data yang stabil, menunjukkan suatu faktabukti bahwa peneliti yang telah melakukan penelitian. Dokumentasi dilakukan
guna melengkapi data-data yang belum di peroleh melalui metode wawancara dan observasi.
3.7. Keabsahan Data