4.1 Analisis Cover Komik
Sebelum memasuki analilis karya, penulis terlebih dahulu menganalisis cover komik. Perincian analisis cover komik adalah sebagai berikut:
Gambar 20. Cover komik bagian belakang kiri dan bagian depan kanan Dokumentasi Penulis, tahun 2012
4.1.1 Spesifikasi Karya
Judul : Cover Komik Banjaran Gatotkaca
Jumlah Halaman : 2 Halaman cover depan dan belakang Media
: Drawing Pen pada kertas Teknik
: Hybrid Ukuran
: A3 Tahun
: 2013
4.1.2 Deskripsi Karya
Penulis membuat desain cover komik bagian belakang pada bagian kiri dan bagian depan pada bagian kanan, hal ini dilakukan karena jika desain cover
komik di lipat bagian kiri cover akan menjadi cover belakang dan cover bagian kanan menjadi cover bagian depan. Tidak lupa penulis membuat desain punggung
komik yang berisi keterangan judul komik dan nama komikus yang juga menunjukan ketebalan buku komik.
Pada desain komik bagian depan, penulis memvisualisasikan 8 subyek gambar yaitu Raden Gatotkaca, Raden Brajamusti, Prabu Bomanarakasura,
Garuda Wilmana, Patih Lembu Sakipu, Prabu Kala Percona, Adipati Karna dan Raden Brajadenta. Pada background di dominasi gradasi warna biru muda biru
langit kearah warna biru yang lebih muda lagi dan menuju putih. Pada background juga terdapat visualisasi awan berwarna putih yang memenuhi
seluruh latar belakang, ditambah aksen tipis warna abu-abu dan biru muda keputihan.
Subyek Raden Gatotkaca berada paling bawah dalam gambar, sedangkan 7 subyek lain berkelompok di antara awan yang menggumpal di atas subyek
Gatotkaca. Subyek Gatotkaca berbetuk manusia dengan kumis tebal, memakai kotang Antakusuma rompi hitam bergambar bintang serta memakai praba,
memakai gelung sapit urang, memakai kain dan bercelana hitam. Tokoh Raden Gatotkaca juga memakai aksesoris lain yaitu: memakai jamang, sumping, garuda
mungkur, kelat bahu, gelang, kalung, dan memakai kroncong. Subyek Gatotkaca sebagai tokoh protagonis dalam komik divisualisasikan sedang terbang di atas
awan, berhadapan dengan ketujuh subyek yang berkelompok sebagai tokoh antagonis yaitu Raden Brajamusti, Prabu Bomanarakasura, Garuda Wilmana,
Patih Lembu Sakipu, Prabu Kala Percona, Adipati Karna dan Raden Brajadenta. Ketujuh tokoh antagonis bersiap menyerang suyek Gatotkaca, sedangkan subyek
Gatotkaca sedang mengamati keadaan dan bersiap menerima serangan dengan mengepalkan tangan.
Subyek pertama pada kelompok tokoh antagonis adalah Raden Brajamusti. Raden Brajamusti berbentuk raksasa dengan mata bulat membelalak,
rambut, kumis, dan jenggot berwarna kemerahan serta kuku dan taring yang panjang. Raden Brajamusti memakai aksesoris berupa gelung gembel, anting-
anting, pogog sebagai penganti jamang, sumping, garuda mungkur, kelat bahu, gelang, kroncong, dan memakai praba. Subyek Bajramusti berada paling bawah
pada gerombolan subyek antagonis. Hanya tampak kepala dan tangan dengan cakarnya saja yang siap menyerang, seluruh badannya tertutup awan yang
menggumpal. Pada tokoh Prabu Bomanarakasura berbentuk raksasa dengan mata bulat
membelalak, rambut, kumis dan jenggot berwarna kemerahan serta kuku dan taring yang panjang. Prabu Bomanarakasura memakai aksesoris berupa mahkota
raja, anting-anting, jamang, sumping, memakai garuda mungkur, kelat bahu, gelang, kalung, kroncong dan Praba. Tokoh Prabu Bomanarakasura bertelanjang
dada, memakai praba, bercelana hitam serta memakai kain serta membawa senjata gada. Subyek Prabu Bomanarakasura berada di atas subyek Brajamusti,
mengendarai burung garuda yang disebut Garuda Wilmuna. Garuda Wilmuna
berbentuk burung garuda besar dengan mata bulat, bergigi bergerigi dan taring panjang. Garuda Wilmuna lebih mirip dengan burung hantu daripada burung
garuda. Prabu Bomanarakasura divisualisasikan setengah badan dengan memegang gada, separuh badannya yang lain tertutup awan yang menggumpal,
sedangkan Garuda Wilmana yang dinaiki Prabu Bomanarakasura hanya tampak kepalanya saja.
Pada tokoh Patih Lembu Sakipu berbentuk raksasa besar yang menyeramkan dengan mata bulat membelalak, rambut, kumis, jenggot, kuku dan
taring yang panjang. Ditambah dengan aksesoris berupa mahkota bertanduk sesuai dengan namanya “lembu” sapi, memakai anting-anting, jamang, kelat bahu,
gelang dan kroncong, bercelana hitam dan memakai kain, serta bertelanjang dada. Pada cover komik subyek Patih Lembu Sakipu hanya terlihat sebagian kepalanya
saja dan bagian yang lain tertutupi subyek Prabu Bomanarakasura dan Garuda Wilmana.
Tokoh Prabu Kala Percona berbentuk raksasa dengan mata bulat membelalak, rambut, kumis, jenggot, kuku dan taring yang panjang. Memakai
aksesoris berupa mahkota raja, anting-anting, jamang, sumping, memakai garuda mungkur, kelat bahu, gelang, kalung, kroncong dan Praba. Tokoh Prabu Kala
Percona bertelanjang dada, memakai praba, bercelana hitam serta memakai kain. Subyek Prabu Kala Percona berada diatas subyek Patih Lembu Sakipu. Subyek ini
hanya tampak kepala dan tangan dengan cakarnya saja yang siap menyerang, seluruh badannya sebagian tertutup awan yang menggumpal dan subyek Patih
Lembu Sakipu.
Pada tokoh Adipati Karna berbentuk manusia dengan kumis tipis dan jenggot yang pendek. Sosok Adipati Karna memakai mahkota berbentuk topong,
memakai kain dan bercelana. Tokoh Adipati Karna juga memakai aksesoris lain yaitu: memakai jamang, sumping, garuda mungkur memakai anting-anting, kelat
bahu, gelang, kalung, kroncong dan memakai praba. Subyek Adipati Karna berada di tengah cover komik, bersiap menyerang dengan busur panah yang
direntangkan kuat-kuat dan anak panah yang siap dilepaskan. Anak panah tersebut bermata seperti senjata keris, dalam dunia pewayangan anak panah tersebut
disebut Kunta Wijayadanu yang merupakan senjata andalan Adipati karna. Tokoh yang terakhir dalam gerombolan subyek tokoh antagonis adalah
subyek Brajadenta. Tokoh Brajadenta berbentuk raksasa dengan mata bulat membelalak, rambut, kumis, jenggot, kuku dan taring yang panjang. Memakai
dengan aksesoris yang menyerupai tokoh Raden Gatotkaca berupa gelung sapit urang, anting-anting, jamang, sumping, kelat bahu, gelang, kroncong, kotang
bergambar dan praba bercelana hitam dan memakai kain. Aksesoris yang dibuat demikian karena pada cerita ini tokoh Raden Brajadenta menyamar menjadi
Raden Gatotkaca untuk mengelabuhi tentara Astina. Subyek Brajadenta bersiap menyerang dengan membawa pedang ditangan.
Pada desain komik bagian belakang, penulis memvisualisasikan perupaan tokoh Gatotkaca dalam bentuk wayang kulit yang ditampilkan bagian muka dan
separuh badannya. Tokoh wayang kulit tersebut dalam perupaan wayang kulit gaya Surakarta dengan warna muka dan badan hitam dengan aksesoris berwarna
kuning. Selain itu penulis juga menambahkan gunungan yang di dominasi warna
kuning dan barcode diatasnya dengan kode nomor induk mahasiswa NIM milik penulis. Pada desain cover bagian belakang juga terdapat foto penulis yang
dijadikan identitas komikus yang dilengkapi nama dan NIM nomor induk mahasiswa. Pada background cover bagian belakang juga terdapat visualisasi
awan berwarna putih yang memenuhi seluruh latar belakang, ditambah aksen tipis warna abu-abu dan biru muda keputihan diatas gradasi warna biru muda biru
langit kearah warna biru yang lebih muda lagi dan menuju putih yang menggambarkan langit yang penuh awan.
Subyek gambar dan latar belakang dalam desain cover komik dibuat dengan teknik hybrid campuran, yaitu pada sket dibuat dengan cara manual
digambar langsung dengan tangan kemudian pada proses pewarnaan dan penambahan teks tulisan penulis menggunakan bantuan komputer. Software
yang digunakan adalah Photoshop European Version pada proses pewarnaan sket dan software Photoscape dalam penambahan tekstulisan, namun sebelumnya
melalui proses scanning dan editing terlebih dahulu.
4.1.3 Analisis Formal