4.3.4. Analisi Konten
Dalam Maharsi 2010: 137 – 138, terdapat 5 jenis karakter tokoh cerita
yaitu 1 tokoh protagonis yaitu tokoh yang mewakili kebaikan, 2 tokoh antagonis yaitu tokoh yang mewakili kejahatan, 3 tokoh sidekick yaitu tokoh
yang membantu tokoh protagonis, 4 tokoh kontagonis yaitu tokoh yang membantu tokoh antagonis dan 5 tokoh skeptis yaitu tokoh yang tidak peduli
dengan tokoh protagonis atau bahkan pimpinan tokoh protagonis. Dalam cerita “Senja di Pringgadani” pada chapter 2, juga terdapat berbagai jenis karakter
tersebut diatas. Berikut adalah rincian jenis karakter yang terdapat dalam komik Banjaran Gatotkaca chapter 2, dari karakter protagonis, antagonis, sidekick,
kontagonis dan karakter skeptis:
Karakter protagonis dalam chapter 2 adalah tokoh Raden Gatotkaca yang mewakili sifat kebaikankebenaran dan patut ditiru oleh pembaca, sedangkan
tokoh antagonis dalam chapter ini adalah Raden Brajadenta, Raden Brajamusti, Raden
Brajalamatan dan
Raden Brajawilkapa
yang mewakili
sifat
keburukankejahatan dan tidak patut ditiru oleh pembaca.
Karakter sidekick dalam chapter ini adalah tokoh Raden Kalabendana, Prabu Kresna, Raden Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa karena membantu tokoh
Raden Gatotkaca, sedangkan tokoh kontagonis dalam chapter ini adalah tokoh Dewi Banowati, Raden Dursasana, Raden Kartamarma Adipati Karna dan seluruh
pasukan Kurawa yang menyusahkan tokoh Gatotkaca, serta sebagai karakter skeptis dalam chapter ini adalah tokoh Dewi Arimbi ratu Pringgadaniibu Raden
Gatotkaca dan Prabu Duryudana raja AstinapuraKurawa tertua.
Dalam cerita chapter 2 menceritakan pemberontakan para paman Gatotkaca yaitu Raden Brajadenta, Brajamusti, Brajalamatan dan Brajawilkapa
dalam melawan rencana Dewi Arimbi untuk mengangkat Raden Gatotkaca menjadi raja Pringgadani mengantikan dirinya. Dalam chapter ini terdapat pesan
moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Pesan moral tersebut adalah keserakahan akan selalu membawa malapetaka, baik untuk diri sendiri
maupun orang lain. Raden Brajadenta yang menginginkan tahta Pringgadani menghalalkan
segala cara untuk merebutnya dari tangan Gatotkaca. Hal ini yang mendorong terjadinya pemberontakan. Dengan kelicikannya juga Raden Brajadenta mencoba
memfitnah Raden Gatotkaca dengan menculik Dewi Banowati dan mengacau keraton Astinapura. Namun semua rencana jahatnya akhirnya dapat digagalkan
oleh Raden Gatotkaca. Keserakahan Raden Brajadenta bahkan mengorbankan saudara-saudaranya sendiri, Raden Brajamusti, Brajalamatan dan Brajawilkapa
gugur ditangan Raden Gatotkaca. Dalam menghadapi pemberontakan tersebut, Raden Gatotkaca dengan
tegas mempertahankan kedaulatan negaranya, walaupun yang dihadapi adalah pamannya sendiri. Raden Gatotkaca tidak takut dan tidak mundur, Raden
Gatotkaca selalu memegang prinsip berani karena benar dan takut karena salah. Hal ini merupakan bukti bahwa Raden Gatotkaca sangat tegas dalam melawan
kejahatan dan menjaga kedaulatan negaranya dengan tanpa kompromi, yang benar dijunjung tinggi dan yang salah akan ditindak.
4.4 Karya Strip III dalam Chapter 3