Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Kerja Pegawai Dikantor Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang.

(1)

TUGAS AKHIR

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN KERJA PEGAWAI DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DELI SERDANG

OLEH :

DENADA EFRISCA 122103107

PROGRAM DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : DENADA EFRISCA

NIM : 122103107

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN

KERJA PEGAWAI DIKANTOR KEMENTERIAN

AGAMA KABUPATEN DELI SERDANG.

Tanggal : Mei 2015 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

NIP. 19741012200003 2 003

Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM

Tanggal : Mei 2015 DEKAN

NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : DENADA EFRISCA

NIM : 122103107

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN

KERJA PEGAWAI DIKANTOR KEMENTERIAN

AGAMA KABUPATEN DELI SERDANG.

Medan, Mei 2015 Menyetujui Pembimbing

(Dra. Marhayanie, SE,M.Si) NIP. 19580427 198503 2 002


(4)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan baik fisik maupun mental sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat waktu. Tugas Akhir ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program diploma 3, Program Studi Kesekretariatan Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Kerja Pegawai di Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang”

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, karena ilmu

dan pengetahuan terbatas baik dalam penyusunan kalimat, bahasa maupun penyajian materinya. Namun demikian penulis mencoba untuk menyelesaikan sesuai ketentuan yang ada. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan, serta saran yang membangun dari para pembaca yang bertujuan membangun dan meningkatkan mutu Tugas Akhir dimasa yang akan datang.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapatkanbimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Plt Rektor Universitas Sumatera

Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak selaku Dekan Fakultas


(5)

ii

3. Ibu Dr.Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Ketua Program

Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Magdalena Linda Leonita Sibarani, SE, M.Si selaku Sekretaris

Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra Marhayanie, SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam proses penyelesaian tugas akhir sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staff Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Seluruh Staff dan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli

Serdang yang berinteraksi langsung mauipun tidak langsung dengan penulis. Terkhusus bagian Kepegawaian dan Umum Kantor Kementerian Agama Kab. Deli Serdang yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

8. Teristimewa buat kedua orang tua, Ayahanda Arwin Harahap dan Ibunda

Kurnia Ahmay Diawaty yang telah mendoakan penulis agar tetap menjadi yang lebih baik dan meraih cita-cita yang diinginkan.

9. Buat Eka Putri Juliarni Saragih A.md yang selama ini telah menjadi

teman dan sahabat dan bersedia memberikan bantuan dan motivasi yang besar kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bgai penulis dan pembacalainnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan


(6)

iii

karunia-Nya kepada kita semua dan membalas segala kebaikan dan kebajikan semua pihak yang selama ini sudah mendukung dan membantu penulis.

Medan, Juli 2015

Penulis


(7)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tinjauan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

E. Jadwal Kegiatan ... 6

F. Sistematika Penelitian ... 7

BAB II PROFIL INSTANSI ... 9

A. Sejarah singkat perusahaan ... 9

B. Struktur Organisasi ... 14

C. Job Description ... 17

D. Jaringan Kegiatan ... 19

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 20

BAB III PEMBAHASAN ... 22

A.

Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

B. Pengertian Disiplin Kerja ... 22

C. Pentingnya Disiplin ... 24

D. Indikator-Indikatoryang MempengaruhiDisiplin ... 25


(8)

v

F. Prinsip-prinsip Disiplin Kerja ... 29

G. Hal-hal yang Menunjang Kedisiplinan ... 29

H. Pelaksanaan Disiplin Kerja ... 32

I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ... 32

J. Upaya Kantor Kementerian Agama Kab. Deli Serdang dalam MeningkatkanDisiplin Kerja ... 31

K. Pelaksanaan Peraturan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai ... 37

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

4.1 Kesimpulan ... 42

4.2 Saran ... 44


(9)

vi

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Kementerian Agama………16


(10)

vii

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan………..7

Tabel 3.1 Jadwal Masuk dan Pulang Kerja di Kantor


(11)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi formal dan merupakan wadahdimana sistem kerja sama dilakukan dalam berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan agar tujuan perusahaan dapat terwujud, maka perusahaan harus menggunakan seluruh sumber daya yang dimilikinya. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam upaya untuk mencapai tujuan dalam suatu perusahaan, faktor itu antara lain : manusia, mesin, metode, material, market dan modal. Dimana faktor yang paling penting adalah manusia, karena manusia merupakan orang yang terlibat langsung dalam menjalankan aktivitas di dalam perusahaan.

Setiap perusahaan dalam melakukan aktivitasnya pasti memiliki tujuan yang hendak dicapai, untuk mencapai atau mewujudkan tujuan tersebut setiap perusahaan harus pandai dalam meimilih strategi, terutama tujuan dalam meningkatkan kedisiplinan pegawai. Saat ini perusahaan dalam meningkatkan kedisiplinan melakukan suatu bentuk tindakan atau kebijaksanaan yaitu penempatan pegawai sesuai kemapuannya, keadilan, pengawasan melekat, sanksi hukum, ketegasan, dan peraturan.

Kantor Kementerian Agama mempunyai tugas melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam berdasarkan kebijakan Menteri Agama dan ketentuan peraturan perundang-undangan.Kementerian Agama Kabupaten Deli


(12)

Serdang merupakan salah satu instansipemerintahan yang bergerak di bidangkeagamaan secara umum, KUA adalah sebuah lembaga atau institusi pemerintah memiliki tugas, fungsi, dan peran strategis dalam mensosialisakan dan melaksanakan program-program pemerintah dalam pembangunan di bidang urusan agama Islam.Pembentukan Kementerian Agama bertujuan untuk mengakomodir kepentingan umat Islam dalam mengurus kepentingan-kepentingan umat beragama baik dalam tatanan sebagai bagian dari komunitas keluarga, masyarakat, maupun dalam berbangsa dan bernegara. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sebagaimana tertuang dalam program pembangunan di bidang keagamaan, berisi tentang peningkatan pelayanan kehidupan beragama yang memiliki sasaran dalam hal pelayanan pencatatan perkawinan, kewarisan, pelayanan pengelolaan zakat, pelayanan wakaf, pelayanan penyelenggaraan ibadah haji, dan lain-lain.

Menurut Fathoni, (2006 : 6), Disiplin kerja dalam organisasi sangat memegang peranan penting.Kedisiplinan merupakan fungsi operatif dari Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya.Tanpa disiplin yang baik sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal. Disiplin kerja merupakan ketaatan, kepatuhan untuk mengikuti aturan yang menjadi tanggung jawab pegawai. Disiplin sangat berkaitan dengan kewenangan, karena apabila kewenangan tidak dijalankan dengan semestinya maka disiplin itu akan hilang, dan tidak akan tercapai tujuan yang diharapkan.


(13)

Meningkatkan kedisiplinan merupakan salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan dalam mencapai tujuan perusahaan. Karena kedisiplinan merupakan suatusikap yang berkaitan dengan pengarahan kepada pegawai untuk melakukan pekerjannya. Dalam proses meningkatkan kedisiplinan kerja yang baik dan benar akan membuat pegawai lebih semangat dalam bekerja.

Pegawai memegang peranan penting dalam suatu organisasi, tanpa bantuan dan peran para pegawai, program kerja yang telah ditetapkan tidak dapat terlaksana secara efektif dan efesien. Oleh karena itu perlu kerja sama yang terkoordinasi dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya agar dapat benar-benar terlaksana. Tujuan organisasi dapat tercapai apabila manajemen mampu mengelola, menggerakkan dan menggunakan sumber daya manusia yang dimilikinya secara efektif dan efesien.

Salah satu masalah pegawai yang dianggap sangat penting adalah disiplin kerja.Maka untuk mengatasi dan mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan maka perusahaan harus menerapkan disiplin kerja yang efektif, memberikan motivasi kepada pegawai serta mendukung tenaga kerja yang handal. Pelaksanaan kedisiplinan harus dilakukan secara baik dengan maksud meningkatkan prestasi kerja pegawai.

Masalah kedisiplinan pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang merupakan masalah yang masih sukar untuk ditaati dan dipatuhi, karena berkaitan dengan sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pimpinan baik yang bersifat tertulis maupun tidak tertulis, antara lain misalnya berkaitan dengan masalah absensi kehadiran karyawan.


(14)

Upaya meningkatkan kedisiplinan pegawai merupakan hal yang mutlak bagi setiappegawai karena akan berpengaruh terhadap peningkatan kerja pegawai. Sedangkan yangterjadi belakangan ini dibanyak instansi atau instansi pemerintah menurut pengamatanpenulis masih belum memadai. Seperti halnya pegawai yang harus diawasi agar tetapmelakukan pekerjaan dengan baik, tingginya tingkat absensi pegawai dan adanya pegawaiyang datang dan pergi tidak tepat pada waktunya. Selain itu banyak kasus pegawai yangmencuri waktu untuk melakukan kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaannya.

Adapun upaya untuk menciptakan adanya disiplin yang baik pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang antara lain dilakukan melalui penyebaran tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau tata kerja (prosedur) yang sederhana tapi memadai yang dapat diketahui oleh setiap karyawan, sehingga mereka mengetahui dengan tepat dimana dan bagaimana posisi mereka.

Untuk dapat menciptakan suasana yang memungkinkan, maka banyak hal yang harus diperhatikan misalnya mengenai; penghargaan, pendidikan, dan latihan, fasilitas, organisasi pegawai, rekreasi, dan hal yang menyangkut dasar-dasar kemanusiaan pada mereka pegawai.Apabila usaha tersebut dapat diwujudkan dengan baik, maka disiplin pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang dapat ditegakkan dan dipelihara sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan.

Dari uraian ini jelas bahwa kedisiplinan itu sangat penting, maka dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya arti kedisiplinan dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai.Mengingat pentingnya disiplin karyawan dalam


(15)

meningkatkan efektifitas kerja, maka penulis memilih judul “Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Kerja Pegawai di Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang akan dibahas, yaitu: “Bagaimana Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Kerja Pegawai di Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan disiplin kerja pegawai di Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis

Memperdalam pengetahuan mengenai Peranan Kedisiplinan Kerja Pegawai di Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang dan melatih serta mengembangkan kemampuan berfikir penulis dalam mengembangkan teori-teori yang ada.

2. Bagi Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang

a. Sebagai bahan masukan bagi karyawan khususnya pegawai di Kantor

Kementerian Agama Kab.Del Serdang agar dapat melaksanakan disiplin kerja pegawai.


(16)

b. Sebagai bahan masukan bagi Pimpinan Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan disiplin kerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang.

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai bahan pembanding dan referensi bagi penulis lain dan semua pihak yangmembutuhkan, khususnya tentang upaya meningkatkan kedisiplinan kerja pegawai.

E. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan ini terdiri dari berbagai kegiatan. Kegiatan dimulai dari pengajuan

judul,pelaksanaan survey/meminta data, pelaksanaan bimbingan untuk pengolahan data dan laporan bimbingan untuk penulisan tugas akhir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel 1.1 berikut ini :


(17)

Tabel.1.1 Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN MARET APRIL MEI

1 Pengajuan Judul

2 Kunjugan Perusahaan

3 Pengumpulan Data

4 Penulisam Laporan

Sumber : Penulis (2015)

F. Sistematika Penelitian

Tugas akhir ini dibagi atas 4 (empat) bab dan tiap bab dibagi atas beberapa sub babantara lain :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian manfaat penelitian, sistematika penelitian, sistematika pembahasan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini berisikan sejarah singkat instansi, struktur organisasi, Job Description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini.


(18)

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan pembahasan tentang waktu dan tempat penelitian, pengertian disiplin kerja, pentingnya disiplin, indikator-indikator yang mempengaruhi disiplin, fungsi disiplin kerja, prinsip-prinsip disiplin kerja, hal-hal yang manunjang kedisiplinan, pelaksanaan disiplin kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin, upaya dalam meningkatkan disiplin, serta pelaksanaan peraturan dalam meningkatkan disiplin kerja.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang dilakukan di Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang dan beberapa saran yang bermanfaat dikemudian hari.


(19)

9 BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Singkat Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang MASA KERAJAAN

Kerajaan Serdang adalah pecahan dari Kerajaan Sultan Deli akibat terjadi suksesi penetapan tahta di Deli pada tahun 1723. Deli Serdang berasal dari nama sebuah pohon yang bernama Serdang yang daunnya digunakan oleh masyarakat tempo dulu sebagai atap rumah.

Kerajaan Serdang dari awalnya dan para raja-rajanya memeluk agama Islam. Raja sebagai:

1. Kepala Pemerintahan Kerajaan Serdang

2. Raja sebagai Kepala Agama Islam (Kholifatun fil ardhi) 3. Raja sebagai Kepala Adat Melayu

Sebagai pendamping raja di bidang agama Islam kerajaan mengangkat seorang qodhi/mufti untuk urusan agama Islam dan hal ikhwalnya tentang agama. Tugas qodi adalah memutuskan hukum-hukum menyangkut agama Islam antara lain :

1. Masalah nikah

2. Talak / cerai

3. Masalah pusaka

4. Penetapan tanggal Ramadhan dan Hariraya Idul Fitri dan Idul Adha masing-masing di daerah Kab. Deli Serdang.


(20)

5. Memutuskan perkara perceraian, waris maal waris dan hal-hal yang menyangkut agama Islam.

Putusan pengadilan (qodhi) di zaman itu hampir tidak ada bedanya antara perdata dan pidana dan kekuasaan qodhi sangat dominan, hukumnya dipengaruhi oleh hukum adat dan hukum Islam. Setelah Belanda datang ke Serdang segala keputusan yang menyangkut pidana harus disetujui oleh Gubernur Hindia Belanda (khusus pidana).

Di Kerajaan Serdang sejak tahun 1928 jabatan mufti / qodhi kerajaan dihapus dan

digantikan dengan Majelis Syariah Kerajaan Serdang di masa Sultan Sulaiman Syariful Alamsyah. Qodhi yang pertama ialah Tengku Fachruddin dan kewenangannya sangat luas dan gajinya ditetapkan oleh kerajaan sampai tahun 1935. Selanjutnya Tengku Fachruddin digantikan oleh Tengku Yafis Ham yang baru pulang dari Kairo sampai Indonesia merdeka.

MASA KEMERDEKAAN

Setelah Indonesia Merdeka tanggal 17 Agustus 1945 Departemen Agama belum

dibentuk, baru pada tanggal 3 Januari 1946 Departemen Agama resmi dibentuk oleh pemerintah. Pada tahun 1948 Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi yaitu Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Sumatera Selatan. Koordinator jawatan agama ditunjuk oleh pemerintah pusat H. Mukhtar Yahya berkedudukan di Bukit Tinggi. Kepala-kepala jawatan agama di tiga wilayah provinsi sumatera itu ialah :

a. Teuku Daud Beureuh berkedudukan di Sumatera Utara

b. Nazaruddin Toha berkedudukan di Sumatera Tengah

c. K. Azhari berkedudukan di Sumatera Selatan

Sementara itu pada tahun 1953 Provinsi Sumatera Utara merupakan gabungan dari


(21)

1956 struktur pemerintahan berubah lagi, pemerintah Sumatera Utara sebagai gabungan keresidenan Sumatera Timur dan Tapanuli berkedudukan di Medan. Kepala jawatan agamanya adalah K. H. Muchlis. Sejak saat itu masing-masing daerah Aceh berdiri sendiri dan Sumatera Utara berdiri sendiri. Selanjutnya diatur berdasarkan peraturan-peraturan ditetapkan oleh kementrian pusat. Sedangkan pimpinan keagamaan masih dipegang oleh raja-raja yang jumlahnya tidak sedikit dan peraturannya pun masing-masing sesuai dengan kondisi masyarakat pada waktu itu.

Setelah Indonesia merdeka disetiap keresidenan dibentuk Komite Nasional Daerah

Sumatera Timur yang merupakan legislatif dan badan-badan agama. Saat itu sudah ada qadhi. Selanjutnya struktur ketatanegaraan berubah, kedua residenan Sumatera Utara dan Tapanuli digabung menjadi satu, menjadi Provinsi Sumatera Utara sehingga jawatan agama ikut menyesuaikan diri. Dan struktur kementrian agama berangsur-angsur disempurnakan dan pelaksanaannya baru bisa disesuaikan dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 1952 dengan Susunan Organisasi sebagai berikut :

1. Jawatan Urusan Agama, terdiri atas :

a. Kantor Urusan Agama Provinsi

b. Kantor Urusan Agama Daerah

c. Kantor Urusan Agama Kabupaten

d. Kantor Urusan Agama Kecamatan

2. Jawatan Pendidikan Agama, terdiri atas : a. Kantor Pendidikan Agama Provinsi b. Inspeksi Wilayah


(22)

c. Kantor Pendidikan Agama Kabupaten

Perkembangan Organisasi Departemen Agama pada tahun 1965 sampai tahun 1974. Sebelum ada peraturan atau Keputusan Menteri Agama, Kabupaten Deli Serdang bergabung dengan Kotamadya Medan. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 91 Tahun 1967 tentang struktur organisasi, Tugas dan Wewenang Instansi Departemen Agama Daerah terdiri dari :

1. Perwakilan Departemen Agama Provinsi; 2. Perwakilan Departemen Agama Kabupaten; 3. Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Inilah awal dibentuknya Departemen Agama Kabupaten Deli Serdang yang

berkedudukan di Medan di Jalan Perdana (Kesawan) di depan Bioskop Deli yang dikepalai oleh H. Karimuddin (Periode 1970 sampai dengan 1979) yang merupakan Ka. Kandepag Kab. Deli Serdang yang pertama.

Sedangkan komposisinya adalah :

a. Dinas Urusan Agama

b. Dinas Pendidikan Agama

c. Dinas Penerangan Agama

d. Pengadilan Agama

e. Dinas Urusan Haji

f. Dinas Urusan Agama Kristen

g. Dinas Urusan Agama Katolik


(23)

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 53 Tahun 1971 tentang Pembentukan Kantor Perwakilan Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten dan Inspektorat Perwakilan. Susunannya adalah :

a. Perwakilan Departemen Agama Provinsi b. Perwakilan Departemen Agama Kabupaten c. Kantor Urusan Agama Kecamatan

d. Urusan Pengawasan adalah Inspektorat Perwaklan

Perkembangan Departemen Agama pada tahun 1975 sampai 1981

1. Keputusan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 1975 tentang susunan organisasi dan tata kerja Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara terdiri atas :

a. Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi;

b. Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kotamadya

c. Kantor Urusan Agama Kecamatan

Pada masa inilah Departemen Agama Kabupaten Deli Serdang berdiri sendiri danmemiliki kantor yang bertempat di Jalan Sudirman No.5 Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang yang dikepalai oleh :

1. Drs. H. Kari Ahmad (Periode 1979 sampai dengan 1984)

2. Drs. Burhanuddin Harahap (Periode 1984 sampai dengan 1987)

3. Drs. H. Nurdin Nasution (Periode 1987 sampai dengan 1990)

4. H. Syahrial Ams SH (Periode 1990 sampai dengan1996)


(24)

6. Drs. H. Abd. Rahim M.Hum (Periode 2002 sampai dengan Juni 2007)

7. H. Iwan Zulhami SH M.AP (Periode Juni 2007 sampai dengan sekarang)

Visi dan Misi Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang Visi Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang :

Terwujudnya masyarakat yang agamis menuju kehidupan yang sejahtera dan damai.

Misi Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang :

a. Meningkatkan pelayanan prima dan meningkatkan sumber daya manusia.

b.Meningkatkan pelayanan dan memberdayakan lembaga - lembaga keagamaan serta kerukunan umat beragama dalam menunjang pembangunan nasional.

c.Meningkatkan kualitas pendidikan agama / sekolah umum dan pendidikan keagamaan melalui tri sukses.

B. Struktur Organisasi

Strukur Organisasi diperlukan untuk membedakan wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya keterkaitan antar bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas dengan tujuan yang diinginkan. Dengan struktur organisasi masing-masing pegawai tahu akan tugas, wewenang dan tanggung jawabsehingga para pegawai tersebut dengan sendirinya mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan tanggung jawab.


(25)

Untuk mencapai tujuan organisasi, di perlukan suatu wadah yang mengatur seluruh aktivitas organisasiyang disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisien dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal.

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 Tahun 2002. Kantor DepartemenAgama Kabupaten Deli Serdang masuk dalam kategori Tipologi I.J. yang terdiri dari:

1. Subbagian Tata Usaha

2. Seksi Bimas Islam

3. Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah

4. Seksi Pendidikan dan Madrasah

5. Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam

6. Seksi Bimas Keristen

7. Penyelenggara Syariah


(26)

C. Job Description

Pada uraian berikut ini, dapat dilihat Job Description pada Sub.Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang dengan urutan jabatan sebagai berikut :

SUBBAGIAN TATA USAHA

A. URUSAN KEPEGAWAIAN

Uraian Tugas :

a. Melaksanakan Wewenang : Pengangkatan, Pemindahan dan

Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 96, 97, 98 Tahun 2000

( Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 )

b. Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil ( Peraturan Pemerintah Nomor

99 Tahun 2000

c. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Struktural ( Peraturan pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 )

d. Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Neger Sipil ( Peraturan

Pemerintah Nomor 101Tahun 2000

e. Pemberian tunjangan perbaikan penghasilan bagi pegawai Negeri Sipil

yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2000

f. Pemberian tunjangan perbaikan penghasisan bagi penerima pensiun serta

janda/duda

( Peraturan Pemerintah nomor 77 Tahun 2000 )


(27)

h. Tunjangan jabatan struktural sesuai keptusan Presiden R.I Nomor 99 Tahun 2000

B. URUSAN KEUANGAN

Uraian Tugas:

a. Mengerjakan Buku Kas Umum, Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu

lainnya

b. Mengurus dan menyelesaikan permintaan belanja barang, belanja pegawai, belanja pemeliharaan dan belanja perjalanan dinas

c. Membuat laporan pertanggung jawaban penerimaan dan pengeluaran rutin. d. Menandatangani lunas pembayaran terhadap tagihan pihak ketiga setelah

mendapat persetujuan atasan langsung e. Meneliti setiap kebenaran tagihan f. Membagi kartu gaji pada waktu gajian

g. Membantu tugas-tugas pembuatan daftar gaji

h. Membuat laporan Realisasi Anggaran setiap bulan, Semester dan tahunan

i. Membantu tugas-tugas Bendaharawan

j. Membantu mengurus kwitansi dan faktur-faktur yang berhubungan dengan

DIPA

k. Mengetik surat-surat yang berhubungan dengan urusan keuangan

l. Mengerjakan Aplikasi Gaji, SPM, dan SAKPA

m. Mengerjakan pengiriman data Sistem Akuntansi Keuangan/ Rekonsilasi ke


(28)

C. URUSAN UMUM Uraian Tugas :

a. Bertanggung Jawab atas kelancaran tugas umum, perlengkapan rumah tangga dan keamanaan.

b. Melaksanakan Koordinasi dengan seluruh unit terkait untuk kelancaran tugas dimaksud.

c. Meningkatkan pelayanan dan penertiban administrasi umum dan perlengkapan.

d. Mengamankan seluruh kebijaksanaan pimpinan dalam kaitannya tentang penyelenggaraan tugas-tugas diatas sejalan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

e. Menyampaikan saran/pertimbangan atas pelaksanaan tugas-tugas umum kepada pimpinan.

D. JARINGAN KEGIATAN

Untuk mencapai kedisiplinan kerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang menyusun beberapa langkah kegiatan sebagai berikut :

1. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan.

2. Pimpinan jangan mengharapkan kedisiplinan bawahannya baik, jika dia


(29)

3. Keadilan harus diterapkan dengan baik, pada setiap instansi agar kedisiplinan karyawan baik pula.

4. Waskat efektif merangsang kedisiplinan dan modal kerja karyawan.

5. Pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk menghukum setiap

karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan.

6. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat karyawan akan semakin takut

melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap, perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.

E. KINERJA KEGIATAN TERKINI

Setiap instansi mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang, terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Kantor Kementerian Agama dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Kinerja kegiatan yang diajalankan instansi saat ini adalah :

a. Masalah nikah

b. Talak / cerai

c. Masalah pusaka

d. Penetapan tanggal Ramadhan dan Hariraya Idul Fitri dan Idul Adha masing-masing di daerah Kab. Deli Serdang.


(30)

e. Memutuskan perkara perceraian, waris maal waris dan hal-hal yang menyangkut agama Islam.

f. Memeriksa dan merekap absen pegawai kantor dan penyuluh Islam untuk amprah Tukin

g. Menerima dan membuat konsep surat izin penelitian tesis

h. Menerima dan membuat konsep surat balasan lamaran

i. Menerima dan membuat konsep surat rekomendasi rekrutmen Petugas

Haji

Menerima, memeriksa,absen dan Lap. Kinerja Harian Penyuluh Islam.

j. Menerima dan memeriksa kelengkapan Usulan Pensiun meninggal


(31)

22 BAB III PEMBAHASAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat penelitian ini dilakukan di Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang Lubuk Pakam. Dan waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2015.

B. Pengertian Disiplin Kerja

Kata disiplin berasal dari kata “diciple” yang berarti mengikuti dengan sungguh-sungguh dan yakin dengan ketentuan menyebarkan ajaran-ajaran pimpinanya, sehingga keyakinan dan ketekunan tersebut merupakan dasar utama dari setiap ajaran. Dalam suatu organisasi atau Perusahaan disiplin kerja termasuk hal yang paling penting demi kelancaran organisasi tersebut. kedisiplinanDisiplin kerja merupakan alat untuk berkomunikasi untuk dapat mencapai tujuan bersama yang dipakai oleh atasan dengan bawahan maupun oleh sesama pegawai dalam suatu organisasi atau dalam lingkup sebuah kantor.

Ada kalanya pegawai atau karyawan melakukan pelanggaran untuk itu diperlukan disiplin kerja agar dapat memperbaiki perilaku-perilaku menyimpang dari pegawai atau karyawan tersebut. Setelah terwujudnya motivasi kerja maka akan timbul disiplin kerja yang baik. Untuk mewujudkan keduanya maka diperlukan adanya kerja sama antara atasan dan para pegawai bawahannya, agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif untuk mendukung kinerja para pegawai secara maksimal didalam organisasi ataupun instansi tersebut. Jadi kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuannya.


(32)

Disiplin adalah bentuk ketaatan dari perilaku seseorang dalam mematuhi ketentuan-ketentuan/peraturan-peraturan tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan dan diberlakukan dalam suatu organisasi atau Perguruan Tinggi Negri.

Menurut Siagian (2002 : 86), mengatakan disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Dengan demikian bila peraturan atau ketetapan yang ada dalam perusahaan itu diabaikan, atau sering dilanggar, maka karyawan mempunyai disiplin kerja yang memburuk. Sebaliknya bila karyawan tunduk pada ketetapan perusahaan, menggambarkan adanya kondisi disiplin yang baik. Dalam arti yang lebih sempit dan lebih banyak dipakai disiplin berarti tindakan yang diambil dengan penyeliaan untuk mengkoreksi perilaku dan sikap yang salah pada sementara karyawan.

Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa disiplin pada hakikatnyamerupakan pembatasan dari karyawan itu sendiri. Oleh karena itu usaha menegakkan disiplin tidak asal melaksanakannya saja. Dengan kata lain disiplin bukan hanya menjadikan karyawan sekedar terti tetapi juga tetapi juga harus dapat menunjang tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya yang telah disesuaikan dengan kemampuan karyawan itu sendiri.

Kedisiplinan merupakan hal yang mutlak yang perlu diperhatikan. Dengan menegakkan kedisiplinan, diharapkan dari sebagian besar peraturan-peraturan instansi yang telah ada dapat ditaati oleh para karyawan. Sehingga dengan adanya kedisiplinan, komunikasi antara pimpinan dengan karyawan akan terjali dengan baik, yang pada akhirnya pelaksanaan tugas akan dilakukan secara efektif dan efesien.


(33)

Masalah kedisiplinan merupakan masalah yang sangat sukar untuk ditaati dan dipatuhi, karena berkaitan dengan sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pimpinan baik yang bersifat tertulis maupun tidak tertulis, antara lain misalnya berkaitan dengan masalah absensi kehadiran karyawan.

Disiplin adalah sikap hormat terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan, yang ada didalam diri karyawan. Tujuan kedisiplinan adalah”untuk mengkoreksi penampilan kerja dan untuk mendorong karyawan berperilaku sepantasnya ditempat kerja, dimana “Perilaku yang pantas” ditetapkan sebagai kebutuhan terhadap peraturan dan prosedur.

C. Pentingnya Disiplin

Menurut Tohardi (2002 : 88), Keteraturan adalah ciri utama organisasi dan disiplin adalah salah satu metode untuk memelihara keteraturan tersebut. Tujuan utama disiplin adalah untuk meningkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan. Selain itu disiplin mencoba untuk mencegah kerusakan atau kehilangan harta, benda, mesin, peralatan dan perlengkapan kerja yang disebabkan oleh ketidak hati-hatian , sendau gurau atau pencurian. Disiplin mencoba mengatasi kesalahan dan keteledoran yang disebabkan karena kurang perhatian, ketidakmampuan, keterlambatan. Disiplin berusaha mencegah permulaan kerja yang terlambat atau terlalu awalnya mengakhiri kerja yang disebabkan karena keterlambatan atau kemalasan. Disiplin juga mengatasi perbedaan pendapat antar karyawan dan mencegah ketidak taatan yang disebabkan oleh salah pengertian dan salah penafsiran. Singkatnya, disiplin


(34)

dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang lebih jauh, guna menjaga efisiensi dengan mencegah dan mengkoreksi tindakan-tindakan individu dalam iktikad tidak baiknya terhadap kelompok. Lebih jauh lagi, disiplin berusaha untuk melindungi perilaku yang baik dengan menetapkan respons yang dikehendaki.

D. Indikator- Indikator yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Menurut Hasibuan (2001 : 194), Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawansuatu organisasi, diantaranya :

1. Tujuan dan Kemampuan

Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan kerja pegawai. Tujuanyang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal dan cukup menantang bagi

kemampuan pegawai. Pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang pekerjaan

yang dibebankan kepada pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai yang bersangkutan.

2. Keteladanan Pemimpin

Kepemimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan pegawai karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh bawahannya. Hal ini juga diterapkan pimpinan Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang kepada para bawahannya.


(35)

Jika kebutuhan pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang sudah terpenuhi sesuai dengan yang mereka harapkan maka kedisiplinan mereka juga dalam bekerja pasti akan semakin tinggi. Dalam hal ini pimpinan Kantor Kemeterian Agama Kab.Deli Serdang memberikan balas jasa yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan sesuai dengan kinerja pegawai.

4. Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan pegawai, karena ego dan sifatmanusia yang selalu merasa dirinya penting, dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam pemberian balas jasa atau hukuman pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang menjadikan terciptanya kedisiplinan yang baik. Pimpinan yang baik dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap semua pegawai. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula.

5. Sanksi Hukuman

Sanksi sangat berperan penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang dengan sanksi hukuman yang tepat, pegawai akan

semakin patuh dan takut melanggar peraturan-peraturan organisasi, sehingga kedisiplinan pegawai akan semakin meningkat. Sanksi yang diberikan jika pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang ini melanggar peraturan yang telah ditetapkan, seperti teguran secara lisan, teguran secara tulisan serta penundaan kenaikan pangkat dan lain-lain.


(36)

Waskat adalah tindakan nyata yang paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan pegawai dalam sebuah organisasi. Pimpinan Kantor Kementerian Agama Kab. Deli Serdang harus aktif dan langsung mengatakan perilaku, moral, sikap, gairah kerja agar dapat meningkatkan prestasi kerja bawahannya.

7. Ketegasan

Ketegasan pimpinan Kantor Kementerian Agama Kab. Deli Serdang dalam melakukan tindakan berpengaruh terhadap keidisiplinan pegawai, pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk memberikan sanksi sesuai dengan yang telah ditetapkan Kantor Kementerian Agama Kab. Deli Serdang sebelumnya. Dengan demikian pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan pegawainya.

8. Hubungan Kemanusian

Pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi dan harmonis diantara semua pegawainya. Kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik. Pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang hubungan antara sesama pegawai maupun antara pimpinan dengan bawahan terjalin baik dan harmonis.

E. Fungsi Disiplin Kerja

Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai. Disiplin menjadi persyaratan bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan berdisplin yang akan membuat para pegawai mendapat kemudahan dalam bekerja, dengan begitu akan menciptakan menciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung usaha pencapaian tujuan.


(37)

tertentu atau dalam masyarakat dengan begitu, hubungan yang terjalin antara individu satu dengan individu lain menjadi lebih baik dan lancar. Disiplin juga dapat membangun kepribadian seorang pegawai lingkungan yang memiliki disiplin yang baik, sangat berpengaruh kepribadian seseorang.Lingkungan organisasi yang memiliki keadaan yang tenang, tertib dan tentram sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

Disiplin merupakan sarana untuk melatih kepribadian pegawai agar

senantiasa menunjukkan kinerja yang baik sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak berbentuk dalam waktu yang lama salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melaui proses latihan. Latihan tersebut dilaksanakan bersama dilaksanakan bersama antar pegawai, pimpinan dan selurih personil yang ada dalam organisasi tersebut.

Disiplin berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan tersebut dengan pemaksaan, pembiasaan, danlatihan disiplin seperti itu dapat menyadarkan bahwa diplin itu penting.Pada awalnya mungkin disiplin itu penting karena suatu pemaksaan namun karena adanya pembiasaan dan proses latihan yang terus-menerus maka disiplin dilakukan atas kesadaran dalam diri sendiiri dan diraskan sebagai kebutuhan dan kebiasaan. Diharapkan untuk dikemudian hari, disiplin ini meningkat menjadi kebiasaan berfikir baik, positif bermakna dan memandang jauh kedepan disiplin bukan hanya soal mengikuti dan mentaati peraturan, melainkan sudah meningkat menjadi kebiasaan berfikir baik, positif bermakna dan memandang jauh kedepan disiplin bukan hanya soal mengikuti dan mentaati


(38)

peraturan, melainkan sudah meningkat menjadi disiplin berfikir yang mengatur dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupannya.

Disiplin yang disertai ancaman sanksi atau hukuman sangat penting karena dapatmemberikan dorongan kekuatan untuk mentaati dan mematuhinya tanpa ancaman, sanksi atau hukuman, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat menjdai lemah serta motivasi untuk mengikuti aturan yang berlaku menjadi kurang.

F. Prinsip-Prinsip Disiplin Kerja

Untuk mengkondisikan karyawan perusahaan agar senantiasa bersikapdisiplin, maka

terdapat beberapa prinsip pendisiplinan sebagai berikut : 1. Pendisiplinan dilakukan secara pribadi.

2. Pendisiplinan harus bersifat membangun.

3. Pendisiplinan haruslah dilakukan oleh atasan langsung dengan segera. 4. Keadilan dalam pendisiplinan sangat diperlukan.

5. Pimpinan hendaknya tidak seharusnya memberikan pendisiplinan 6. pada waktu bawahan sedang absen.

7. Setelah pendisiplinan sikap dari pimpinan haruslah wajar kembali.

G. Hal-Hal yang Menunjang Kedisiplinan

Ada beberapa hal yang menunjang kedisiplin kerja karyawan yaitu:

1. Ancaman


(39)

ancaman yangdiberikan tidak bertujuan untuk menghukum, tetapi lebih bertujuan untuk mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan yang kita harapkan.

2. Kesejahteraan

Untuk menegakkan kedisiplinan maka tidak cukup dengan ancaman saja,tetapi perlukesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang mereka terima, sehingga minimalmereka dapat hidup secara layak.

3. Ketegasan

Jangan sampai suatu pelanggaran yang diketahui dibiarkan tanpa tindakanatau membiarkan pelanggaran tersebut berlarut-larut tanpa tindakan yang tegas.

4. Partisipasi

Dengan jalan memasukkan unsur partisipasi maka para karyawan akan merasa bahwaperaturan tentang ancaman hukuman adalah hasil persetujuan bersama.

5. Tujuan dan Kemampuan

Agar kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam praktek, maka kedisiplinan hendaknya dapat menunjang tujuan perusahaan (organsiasi) serta sesuai dengan kemampuan dari karyawan.

6. Keteladanan Pimpinan

Mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan sehinggaketeladanan pimpinan harus diperhatikan.


(40)

Pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang, menyadari pentingnyakedisiplinan dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai. Pelaksanaan disiplin kerjapegawai pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang yang penulis lihat sudah cukup baik, karena selama penulis melakukan riset para pegawai sangat aktif dan disiplin dalam melakukan pekerjaannya masing-masing sesuai dengan tugas mereka. Disiplin kerja pegawai membuat mereka dapat mencapai prestasi kerja yang optimal.

Jadwal masuk dan pulang kerja pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang adalah :

Tabel3.1

Jadwal masuk dan pulang kerja

NO HARI KERJA JAM MASUK KERJA JAM PULANG KERJA

1 SENIN 08.00 WIB 16.00

2 SELASA 08.00 WIB 16.00

3 RABU 08.00 WIB 16.00

4 KAMIS 08.00 WIB 16.00

5 JUMAT 08.00 WIB 16.30


(41)

H. Pelaksanaan Disiplin Kerja

Menurut Saiman, (2002 : 94), Disiplin yang paling baik adalah disiplin diri. Kecenderungan orang normal adalah melakukan apa yang menjadi kewajiban dan menepati peraturan permainan. Suatu waktu orang menegerti apa yang dibutuhkan waktu dari mereka, dimana mereka diharapkan untuk selalu melakukan tugasnya secara efektif dan efesien dengan senang hati. Disiplin kerja dilakukan dengan menetapkan peraturan-peraturan dan tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh pimpinan dan seluruh karyawan didalam suatu perusahaan atau instansi. Adapun peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin antara lain :

1. Peraturan jam masuk, pulang kerja dan istirahat

2. Peraturan dasar tentang berpakaian bertingkah laku dalam pekerjaan

3. Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan

unit-unti kerja

4. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para karyawan selama dalam melakukan pekerjaannya.

I.Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Menurut Singodimejo (2000 : 89), faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawaiadalah :

1. Besar kecilnya pemeberian kompensasi.

Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin. Para karyawanakan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa


(42)

mendapat jaminan balas jasayang setimpal dengan jerih payahnya yang telah dikonstribusikan bagi perusahaan.

2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan.

Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam lingkungan perusahaan, semua karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana pimpinan dapat menegakkan disiplin dirinya dan bagaimana dia dapat mengendalikan dirinya dari ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan.

3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan.

Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila tidak ada aturan tulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama. Disiplin tidak mungkin di tegakkan bila peraturan hanya berdasrkan instruksi lisan yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi.

4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan

Bila ada seorang karyawan mengambil disiplin maka perlu ada keberanian pimpinnuntuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dibuatnya. Dengan adanya tindakan terhadap pelangar disiplin, disiplin sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua karyawan akan merasa dilindungi dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang serupa.

5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan.

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan, yangakan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dengan adanya


(43)

pengawasan seperti demikian, maka sedikit banyak para karyawan akan terbiasa melaksanakan disiplin kerja.

6. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan.

Karyawan adalah manusia yang mempunyai perbedaan karakter antara yang suatu dengan yang lain. Seorang karyawan tidak hanya puas dengan penerimaan kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi juga mereka masih membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinannya sendiri.

7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin. Menurut Soediono (2003 : 89), Kebiasaan-kebiasaan posiif itu antara lain: a. Saling menghormati, bila ketemu dilingkungan pekerjaan.

b. Melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga karyawan

akanturut merasa bangga dengan pujian tersebut.

c. Sering mengikutsertakan karyawan dalam pertemuanpertemuan apa lagi

pertemuan yang berkaitan dengan nasib dan pekerjaan mereka.

d. Memberi tahu bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan sekerja, dengan

menginformasikan, kemana dan untuk urusan apa, walaupun kepada bawahan sekalipun.

J. Upaya Kantor Kementerian Agama Kab. Deli Serdang Dalam MeningkatkanDisiplin Kerja

Upaya meningkatkan kedisiplinan pegawai merupakan hal yang mutlak bagi setiappegawai karena akan berpengaruh terhadap peningkatan kerja pegawai. Sedangkan yangterjadi belakangan ini dibanyak instansi atau instansi pemerintah menurut pengamatan penulis masih belum memadai. Seperti halnya pegawai yang


(44)

harus diawasi agar tetapmelakukan pekerjaan dengan baik, tingginya tingkat absensi pegawai dan adanya pegawaiyang datang dan pergi tidak tepat pada waktunya. Selain itu banyak kasus pegawai yangmencuri waktu untuk melakukan kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaannya.

Adapun upaya untuk menciptakan adanya disiplin yang baik pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang antara lain dilakukan melalui penyebaran tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau tata kerja (prosedur) yang sederhana tapi memadai yang dapat diketahui oleh setiap karyawan, sehingga mereka mengetahui dengan tepat dimana dan bagaimana posisi mereka.

Pembinaan disiplin Kerja para pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang dapat dikembangkan dengan cara kepemimpinan yang dapat dijadikan panutan atau teladan bagi para bawahan. Upaya lain yang tidak kalah pentingnya ialah menciptakan keseimbangan kepentingan antara pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang dan pribadi yang kadang-kadang saling bertentangan. Untuk dapat menciptakan suasana yang memungkinkan, maka banyak hal yang harus diperhatikan misalnya mengenai; penghargaan, pendidikan, dan latihan, fasilitas, organisasi pegawai, rekreasi, dan hal yang menyangkut dasar-dasar kemanusiaan pada mereka pegawai.Apabila usaha tersebut dapat diwujudkan dengan baik, maka disiplin pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang dapat ditegakkan dan dipelihara sehingga semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan.

Menurut Terry (2002 : 78), Adapun peraturan yang telah ditetapkan perusahaan atau instansi yaitu peraturan untuk tata tertib seluruh karyawan atau pegawai adalah :


(45)

1. Setiap hari kerja pegawai harus hadir setiap hari dan mengisi daftar absen pegawai, begitu pula pegawai telah selesai bekerja untuk pulang.

2. Setiap pegawai harus menyelasaikan sendiri tugas yang telah diberikan atasannya langsung dan tidak boleh digantikan dengan orang lain tanpa seizin atasan yang bersangkutan

3. Setiap pegawai wajib menaati dan mematuhi tugas dan instruksi dari atasan baik secara lisan maupun tulisan.

4. Setiap pegawai bertanggung jawab atau penyelesaian pekerjaan sesuai dengan standart danprosedur yang berlaku.

5. Setiap pegawai harus menjaga dan memelihara barang-barang

milik perusahaan atau instansi yang digunakan sebagai sarana pekerjaan.

6. Pegawai diwajibkan memelihara kebersihan, kerapian, keindahan,

ketertiban, dan mejaga sarana air, listrik, lingkungan tempat tinggal pegawai yang telah disediakan.

7. Setiap pegawai wajib melaporkan kepada pimpinan perushaan atau

instansi apabila ada perubahan-perubahan mengenai status dirinya, susunan keluarganya, perubahan alamat/tempat tinggalnya.

8. Setiap pegawai dilarang meninggalkan pekerjaan selama waktu

bekerja tanpa seizin atasan.

Teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan

pegawainyakarena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pemimpin harus memberikan contoh yang baik, kedisiplinan, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. Dengan teladan pimpinan yang baik, kedisiplinan bawahan pun akan ikut baik. Jika teladan pimpinan tidak baik(tidak


(46)

disiplin), para bawahan pun tidak disiplin. Pimpinan harus menyadari bahwa perilakunya akan dicontoh dan diteladani bawahannya. Hal ini yang mengahruskan pimpinan mempunyai kedisiplinan yang baik agar para bawahan pun mempunyai kedisiplinan yang baik.

Menurut Greenberg(2001 : 41), Pemimpin (leader) adalah seseorang yang menggunakan wewenang dan kepemimpinannya, mengarahkan unit/organisasi kerja terhadap fungsi semua komponen untuk mewujudkan kerja dilingkungan masing-masing agar secara terus menerus berfungsi secara maksimal dalam melaksanakan tugas pokok yang terarah pada pencapaian tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

K. Pelaksanaan Peraturan Dalam Meningkatkan Kedisiplinan kerja Pegawai.

Dilihat dari penelitian terdahulu maka disiplin kerja karyawan pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang khususnya tingkat kehadiran kerja karyawan. Disiplin yang paling baik adalah disiplin diri. Kecenderungan orang normal adalah

melakukan apa yang menjadi kewajibannya dan menepati aturan permainan. Instansi atau perusahaan yang baik harus berupaya menciptakan peraturan atau tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh seluruh karyawan dalam organisasi. Peraturan-peraturan yang akan berkaitan dengan disiplin itu antara lain:

1.Peraturan jam masuk, pulang,dan jam istirahat


(47)

3.Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan hubungan dengan unit kerjalain.

4. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh di lakukan oleh para karyawan selama dalam organisasi dan sebagainya.

Disiplin kerja atau kebiasaan-kebiasaan baik yang harus ditanamkan dalam diri karyawan sebaiknya bukan atas dasar paksaan semata, tetapi harus lebih di dasarkan atas kesadaran diri dalam diri karyawan. Kegiatan pendisiplinan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar meengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat di cegah. Sasaran pokoknya dalah untuk mendorong disiplin diri di antara para karyawan untuk datang di kantor tepat waktu. Dengan datang ke Kantor tepat waktu dan melaksanakan tugas sesuai dengan tugasnya, maka diharapkan produktivitas kerja akan meningkat.

Dalam melakukan kegiatan karyawan harus dikontrol, supaya adanya disiplin yang baik, jika disiplin sudah baik, maka kinerja karyawan akan meningkat. Pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang dalam memperlancar kinerja pegawai juga dipengaruhi oleh fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia serta ruangan pekerjaan yang membantu siklus kerja Kantor Kementerian agama. Selain itu sasaran yang mempengaruhi kinerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang dengan adanya peningkatan hasil kerja baik dari nsegi jumlah ataupun mutu, peningkatan motivasi pegawai kesetiaan dan ketertarikan pada pekerjaannya dan rasa puas terhadap karyanya, serta mengurangi rasa malas dan keluh kesah.


(48)

Bebrapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkat kinerja pegawai adalah dengan cara :

1. Menentukan standar/ukuran baku yang akan menjadi patokan. Dalam

hal inistandarnya adalah penyelesaian tugas secara efektif dan efisien.

Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang menetukan standar waktu untuk menyelesaikan pengetikan satu buah surat umum atau surat undangan adalah 10 menit. Dari pengamatan selama penulis magang di bagian Kepegawaian, para pegawainya mampu menyelesaikan pengetikan surat standar waktu yang telah ditentukan, yaitu 10 menit untuk menyelesaikan satu buah surat umum dan surat undangan. Begitu pula dalam hal menemukan arsip, standart waktunya adalah 5 menit untuk satu arsip dan pegawai juga bisa menemukannya secara tepat waktu. Untuk mengarsip surat masuk dan surat keluar, standart waktunya adalah 2 menit untuk satu buah surat dan pegawai sudah mengerjakannya sesuai standart yaitu 2 menit atau kadangkala bisa kurang dari 2 menit. Ini berarti pegawai telah melaksanakan tugasnya sesuai standart waktu yang telah ditentukan.

2. Mengukur/menilai kegiatankegiatan yang sedang dijalankan atau hasil kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan.

Dalam hal ini adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.Deli

Serdang dilihatdari temuan dilapangan dan berdasarkan pengamatan selama penulis magang di bagian Kepegawaian, ternyata ada beberapa keluhan yang dialami orang-orang, salah satunya urusan penyelesaian Surat Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil ( Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000). Keterlambatan penyelesaian surat ini lebih sering dikarenakan oleh sarana penunjang kerja dalam kondisi kurang baik. Untuk menyelesaikan pembustsn


(49)

surat standart waktu yang telah ditentukan adalah 3 hari , mulai pengetikan, meminta pengesahan kepada kepala Sub.Bagian Tata Usaha. Apabila sarana penunjang kerja seperti mesin printer pada saat itu kurang baik dan ditambah lagi atasan-atasan yang berwenang untuk mengesahkan surat tersebut tidak sedang berada ditempat, maka hal itu yang mengakibatkan tidak efektif dan efesiennya pekerjaan pegawai. Tetapi keluhan ini hanya dialami oleh sebagian kecil orang saja, untuk keseluruhan kinerjanya sudah baik. Karena biasanya pegawai bisa menyelesaikan pembuatan transkip dan meminta pengesahannya kepada atasan yang berwenang dalam waktu 3 hari saja.Memperbaiki penyimpangan/perbedaan yang terjadi agarsemuakegiatan/hasilnyasesuai yang telah ditentukan.Untuk mengontrol semua kegiatan dan kinerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang, supervisi atau pemimpin memperolehnya dari berbagai sumber, baik sumber tercetak maupun elektronik, serta sumber-sumber dari informan. Informasi tentang kinerja pegawai diperoleh dengan metode tertentu. Misalnya, informasi yang dapat diukur dan terlihat bisa diperoleh dari sumber tercetak, sedangkan informasi yang implicit bisa diperoleh dari wawancara dan pengamatan langsung atau survei, sehingga tidak ada penyimpangan atau perbedaan yang terjadi didalam hasil kegiatan yang dilakukan pegawai.

Menurut Serdamayanti (2001 : 87), Sumber atau metode pengontrolan adalah sebagai berikut :

1. Laporan pelaksanaan kegiatan, secara lisan/tulisan, berkala/sewaktu-waktu atas permintaan.

2. Buku catatan tugas/ hasil kerja, jadwal kegiatan, laporan kemajuan pekerjaan. 3. Survei atau inspeksi setempat dimana kegiatan-kegiatan dilakukan.


(50)

4. Wawancara dengan pelaksana-pelaksana tugas yang bersangkutan.

Dalam kegiatan mengontrol tersebut, penyelia atau pemimpin sebaiknya bersikap sensitif, baik terhadap sumber tertulis maupun terhadap informasi. Bila penyelia menggunakan metode wawancara, ia harus berhati-hati dalam ucapan-ucapan individu, sebab seseorang sering kali berkata ‘a’, tetapi perilakunya ‘b’. Pengontrolan perlu dilakukan secara reguler dan konsisten, untuk mengingatkan setiap pegawai bahwa mereka harus tetap menjaga kinerja mereka untuk mencapai tujuan bersama.


(51)

42

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Kantor Kementerian AgamaKab. DeliSerdang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Upaya-upaya untuk menciptakan adanya disiplin kerja yang baik pada

KantorKementerian Agama Kab.Deli Serdang antara lain dilakukan melalui penyebaran tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau tata kerja (prosedur) yang sederhana tapi memadai yang dapat diketahui oleh setiap karyawan, sehingga mereka mengetahui dengan tepat dimana dan bagaimana posisi mereka. Tingkat kedisiplinan pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kab. Deli Serdang juga dipengaruhi oleh

Tujuandan Kemampuan, Keteladanan Pemimpin, Balas Jasa, Keadilan,

Waskat(pengawasan melekat), Hubungan Kemanusian, Ketegasan, dan Sanksi Hukuman.

2. Disiplin kerja dilakukan dengan menetapkan peraturan-peraturan dan tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh pimpinan dan seluruh karyawan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang. Disiplin kerja yang harus dipatuhi antara lain, peraturan jam masuk, pulang kerja dan istirahat, peraturan tentang cara berpakaian, tingkah laku dan tentan cara-cara melakukan pekerjaan sehubungan dengan unit-unit kerja. Dengan menerapkan kedisiplinan kerja pada pegawai dapat mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Jadi, kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan.


(52)

3. Pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi dan harmonis diantara semua pegawainya. Kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik. Pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang hubungan antara sesama pegawai maupun antara pimpinan dengan bawahan terjalin baik dan harmonis.


(53)

Saran

1. Kantor Kementeran Agama sebaiknya mempertahankan kedisiplinan yang

telah dilaksanakan karena dari hasil yang dicapai memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja pegawai. Dengan adanya kedisiplinan pegawai diharapkan agar lebih giat lagi untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas yang diinginkan oleh instansi/perusahaan tersebut, sehingga kinerja pegawai dapat maksimal.

2. Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang harus menetapkan standar

pekerjaan dan menambahkan faktor-faktor mengenai kinerja seorang pegawai dalam peningkatan kinerja. Agar benar-benar dapat menilai pegawai secara optimal dalam meningkatkan kinerja pegawai. Dari hasil penelitian perlu ditingkatkan kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri agar pegawai lebih termotivasi lagi untuk melaksanakan tanggung jawabnya dalam bekerja di instansi di Kantor Kementerian Kab. Deli Serdang sehingga dapat mencapai tujuan.


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Fathoni, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Greenberg, 2001.Manajemen Sumber Daya Manusia, PenerbitRineka Cipta, Jakarta.

Hasibuan,Malayu, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penertbit Bumi Aksara, Jakarta.

Saiman, 2002. Manajemen Sekretaris , Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Serdamayanti, 2001.Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran, Penerbit Mandar Maju,Bandung.

Siagian, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Kencana, Jakarta.

Singodimejo, 2000. Ensiklopedia Administrasi, Penerbit Gunung Agung, Jakarta.

Soediono, 2004.Ensiklopedia Adsministrasi, Penerbit Gunung Agung, Jakarta.

Terry, 2002. Manajemen Adsministrasi Perkantoran Modern, Penerbit Erlangga, Jakarta.


(1)

surat standart waktu yang telah ditentukan adalah 3 hari , mulai pengetikan, meminta pengesahan kepada kepala Sub.Bagian Tata Usaha. Apabila sarana penunjang kerja seperti mesin printer pada saat itu kurang baik dan ditambah lagi atasan-atasan yang berwenang untuk mengesahkan surat tersebut tidak sedang berada ditempat, maka hal itu yang mengakibatkan tidak efektif dan efesiennya pekerjaan pegawai. Tetapi keluhan ini hanya dialami oleh sebagian kecil orang saja, untuk keseluruhan kinerjanya sudah baik. Karena biasanya pegawai bisa menyelesaikan pembuatan transkip dan meminta pengesahannya kepada atasan yang berwenang dalam waktu 3 hari saja.Memperbaiki penyimpangan/perbedaan yang terjadi agarsemuakegiatan/hasilnyasesuai yang telah ditentukan.Untuk mengontrol semua kegiatan dan kinerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang, supervisi atau pemimpin memperolehnya dari berbagai sumber, baik sumber tercetak maupun elektronik, serta sumber-sumber dari informan. Informasi tentang kinerja pegawai diperoleh dengan metode tertentu. Misalnya, informasi yang dapat diukur dan terlihat bisa diperoleh dari sumber tercetak, sedangkan informasi yang implicit bisa diperoleh dari wawancara dan pengamatan langsung atau survei, sehingga tidak ada penyimpangan atau perbedaan yang terjadi didalam hasil kegiatan yang dilakukan pegawai.

Menurut Serdamayanti (2001 : 87), Sumber atau metode pengontrolan adalah sebagai berikut :

1. Laporan pelaksanaan kegiatan, secara lisan/tulisan, berkala/sewaktu-waktu atas permintaan.

2. Buku catatan tugas/ hasil kerja, jadwal kegiatan, laporan kemajuan pekerjaan. 3. Survei atau inspeksi setempat dimana kegiatan-kegiatan dilakukan.


(2)

41

4. Wawancara dengan pelaksana-pelaksana tugas yang bersangkutan.

Dalam kegiatan mengontrol tersebut, penyelia atau pemimpin sebaiknya bersikap sensitif, baik terhadap sumber tertulis maupun terhadap informasi. Bila penyelia menggunakan metode wawancara, ia harus berhati-hati dalam ucapan-ucapan individu, sebab seseorang sering kali berkata ‘a’, tetapi perilakunya ‘b’. Pengontrolan perlu dilakukan secara reguler dan konsisten, untuk mengingatkan setiap pegawai bahwa mereka harus tetap menjaga kinerja mereka untuk mencapai tujuan bersama.


(3)

42

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Kantor Kementerian AgamaKab. DeliSerdang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Upaya-upaya untuk menciptakan adanya disiplin kerja yang baik pada KantorKementerian Agama Kab.Deli Serdang antara lain dilakukan melalui penyebaran tugas dan wewenang yang jelas, tata cara atau tata kerja (prosedur) yang sederhana tapi memadai yang dapat diketahui oleh setiap karyawan, sehingga mereka mengetahui dengan tepat dimana dan bagaimana posisi mereka. Tingkat kedisiplinan pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kab. Deli Serdang juga dipengaruhi oleh Tujuandan Kemampuan, Keteladanan Pemimpin, Balas Jasa, Keadilan, Waskat(pengawasan melekat), Hubungan Kemanusian, Ketegasan, dan Sanksi Hukuman.

2. Disiplin kerja dilakukan dengan menetapkan peraturan-peraturan dan tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh pimpinan dan seluruh karyawan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang. Disiplin kerja yang harus dipatuhi antara lain, peraturan jam masuk, pulang kerja dan istirahat, peraturan tentang cara berpakaian, tingkah laku dan tentan cara-cara melakukan pekerjaan sehubungan dengan unit-unit kerja. Dengan menerapkan kedisiplinan kerja pada pegawai dapat mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Jadi, kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan.


(4)

43

3. Pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan yang serasi dan harmonis diantara semua pegawainya. Kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik. Pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang hubungan antara sesama pegawai maupun antara pimpinan dengan bawahan terjalin baik dan harmonis.


(5)

Saran

1. Kantor Kementeran Agama sebaiknya mempertahankan kedisiplinan yang telah dilaksanakan karena dari hasil yang dicapai memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan kinerja pegawai. Dengan adanya kedisiplinan pegawai diharapkan agar lebih giat lagi untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas yang diinginkan oleh instansi/perusahaan tersebut, sehingga kinerja pegawai dapat maksimal.

2. Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang harus menetapkan standar pekerjaan dan menambahkan faktor-faktor mengenai kinerja seorang pegawai dalam peningkatan kinerja. Agar benar-benar dapat menilai pegawai secara optimal dalam meningkatkan kinerja pegawai. Dari hasil penelitian perlu ditingkatkan kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri agar pegawai lebih termotivasi lagi untuk melaksanakan tanggung jawabnya dalam bekerja di instansi di Kantor Kementerian Kab. Deli Serdang sehingga dapat mencapai tujuan.


(6)

42

DAFTAR PUSTAKA

Fathoni, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Greenberg, 2001.Manajemen Sumber Daya Manusia, PenerbitRineka Cipta, Jakarta.

Hasibuan,Malayu, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penertbit Bumi Aksara, Jakarta.

Saiman, 2002. Manajemen Sekretaris , Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Serdamayanti, 2001.Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran, Penerbit Mandar Maju,Bandung.

Siagian, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Kencana, Jakarta.

Singodimejo, 2000. Ensiklopedia Administrasi, Penerbit Gunung Agung, Jakarta.

Soediono, 2004.Ensiklopedia Adsministrasi, Penerbit Gunung Agung, Jakarta.

Terry, 2002. Manajemen Adsministrasi Perkantoran Modern, Penerbit Erlangga, Jakarta.