Masalah kedisiplinan merupakan masalah yang sangat sukar untuk ditaati dan dipatuhi, karena berkaitan dengan sikap, tingkah laku dan perbuatan yang
sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pimpinan baik yang bersifat tertulis maupun tidak tertulis, antara lain misalnya berkaitan dengan masalah absensi
kehadiran karyawan. Disiplin adalah sikap hormat terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan,
yang ada didalam diri karyawan. Tujuan kedisiplinan adalah”untuk mengkoreksi penampilan kerja dan untuk mendorong karyawan berperilaku sepantasnya
ditempat kerja, dimana “Perilaku yang pantas” ditetapkan sebagai kebutuhan terhadap peraturan dan prosedur.
C. Pentingnya Disiplin
Menurut Tohardi 2002 : 88, Keteraturan adalah ciri utama organisasi dan disiplin adalah salah satu metode untuk memelihara keteraturan tersebut.
Tujuan utama disiplin adalah untuk meningkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan. Selain itu disiplin mencoba untuk mencegah
kerusakan atau kehilangan harta, benda, mesin, peralatan dan perlengkapan kerja yang disebabkan oleh ketidak hati-hatian , sendau gurau atau pencurian. Disiplin
mencoba mengatasi kesalahan dan keteledoran yang disebabkan karena kurang perhatian, ketidakmampuan, keterlambatan. Disiplin berusaha mencegah
permulaan kerja yang terlambat atau terlalu awalnya mengakhiri kerja yang disebabkan karena keterlambatan atau kemalasan. Disiplin juga mengatasi
perbedaan pendapat antar karyawan dan mencegah ketidak taatan yang disebabkan oleh salah pengertian dan salah penafsiran. Singkatnya, disiplin
dibutuhkan untuk tujuan organisasi yang lebih jauh, guna menjaga efisiensi dengan mencegah dan mengkoreksi tindakan-tindakan individu dalam iktikad
tidak baiknya terhadap kelompok. Lebih jauh lagi, disiplin berusaha untuk melindungi perilaku yang baik dengan menetapkan respons yang dikehendaki.
D. Indikator- Indikator yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Menurut Hasibuan 2001 : 194, Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawansuatu organisasi, diantaranya :
1. Tujuan dan Kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan kerja pegawai. Tujuanyang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal dan
cukup menantang bagi kemampuan pegawai. Pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang
pekerjaan yang dibebankan kepada pegawai harus sesuai dengan kemampuan pegawai yang
bersangkutan. 2.
Keteladanan Pemimpin Kepemimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan pegawai
karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh bawahannya. Hal ini juga diterapkan pimpinan Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang kepada para
bawahannya. 3.
Balas Jasa
Jika kebutuhan pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang sudah terpenuhi sesuai dengan yang mereka harapkan maka kedisiplinan mereka
juga dalam bekerja pasti akan semakin tinggi. Dalam hal ini pimpinan Kantor Kemeterian Agama Kab.Deli Serdang memberikan balas jasa yang sesuai dengan
kebutuhan saat ini dan sesuai dengan kinerja pegawai. 4.
Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan pegawai, karena ego
dan sifatmanusia yang selalu merasa dirinya penting, dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. Keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam
pemberian balas jasa atau hukuman pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang menjadikan terciptanya kedisiplinan yang baik. Pimpinan yang baik
dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap semua pegawai. Dengan keadilan yang baik akan menciptakan kedisiplinan yang baik pula.
5. Sanksi Hukuman
Sanksi sangat berperan penting dalam memelihara kedisiplinan pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang dengan sanksi hukuman yang
tepat, pegawai akan semakin patuh dan takut melanggar peraturan-peraturan organisasi, sehingga
kedisiplinan pegawai akan semakin meningkat. Sanksi yang diberikan jika pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang ini melanggar
peraturan yang telah ditetapkan, seperti teguran secara lisan, teguran secara tulisan serta penundaan kenaikan pangkat dan lain-lain.
6. Waskatpengawasan melekat
Waskat adalah tindakan nyata yang paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan pegawai dalam sebuah organisasi. Pimpinan Kantor Kementerian
Agama Kab. Deli Serdang harus aktif dan langsung mengatakan perilaku, moral, sikap, gairah kerja agar dapat meningkatkan prestasi kerja bawahannya.
7. Ketegasan
Ketegasan pimpinan Kantor Kementerian Agama Kab. Deli Serdang dalam melakukan tindakan berpengaruh terhadap keidisiplinan pegawai, pimpinan
harus berani dan tegas bertindak untuk memberikan sanksi sesuai dengan yang telah ditetapkan Kantor Kementerian Agama Kab. Deli Serdang sebelumnya.
Dengan demikian pimpinan akan dapat memelihara kedisiplinan pegawainya. 8.
Hubungan Kemanusian Pimpinan harus berusaha menciptakan suasana hubungan kemanusiaan
yang serasi dan harmonis diantara semua pegawainya. Kedisiplinan karyawan akan tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam organisasi tersebut baik. Pada
Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang hubungan antara sesama pegawai maupun antara pimpinan dengan bawahan terjalin baik dan harmonis.
E. Fungsi Disiplin Kerja