Statistik Deskriptif Analisis Regresi Linear Berganda

Sumatera Utara merupakan propinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia, yang dihuni oleh penduduk dari berbagai suku seperti Melayu, Batak, Nias, Aceh, Minangkabau, Jawa dan menganut berbagai agama seperti Islam, Kristen, Buddha, Hindu dan berbagai aliran kepercayaan lainnya. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensus Penduduk SP 2000, penduduk propinsi Sumatera Utara berjumlah 11,5 juta jiwa dengan pertumbuhan 1,20 per tahun sejak tahun 1990. Jumlah tersebut bertambah menjadi sekitar 11,9 juta jiwa pada tahun 2003 berdasarkan Hasil Sementara Pendaftaran Pemilih dan Pendaftaran Penduduk. Selanjutnya dari hasil estimasi jumlah penduduk pada Juni 2005 diperkirakan sebesar 12,3 juta jiwa. Kepadatan penduduk Sumatera Utara tahun 1990 adalah 143 jiwa per km 2 dan tahun 2005 meningkat menjadi 172 jiwa per km 2 . Metode pemilihan sampel yang dipakai adalah purposive judgement sampling method yaitu dengan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara- cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penelitian. Tujuan adanya statistik deskriptif adalah untuk memudahkan membaca data serta memahami maksudnya. Berikut ini merupakan output SPSS yang merupakan keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.3 Descriptive Statistic Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PAD 96 339701014 4655842679 847985221,22 661908307,221 Belanja_Daerah 96 315430692 3224449048 799360077,69 548985947,527 Penggunaan_Anggaran 96 325640045 4524737504 827084309,11 667916682,863 Valid N listwise 96 Sumber: output SPSS, lampiran 5 hal. 62 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dijelaskan dengan pernyataan dibawah ini: a. variabel Penggunaan Anggaran Y memiliki nilai minimum Rp.325.640.045.000 nilai maksimum Rp. 4.524.737.504rata-rata Penggunaan Anggaran Rp. 827.084.309,11dan standar deviasi sebesar Rp. 667.916.682,863dengan jumlah amatan sebanyak 96, b. variabel Pendapatan Asli Daerah memiliki nilai minimumRp.339.701.014.000nilai maksimum Rp. 4.655.842.679 rata-rata Pendapatan Asli Daerah Rp. 847.985.221,22 dan standar deviasi sebesar Rp. 661.908.307,221 dengan jumlah amatan sebanyak 96, c. variabel Belanja Daerah memiliki nilai minimum Rp. 315.430.692.000 nilai maksimum Rp. 3.224.449.048rata-rata Belanja Daerah Rp.799.360.077,69 dan standar deviasi sebesar Rp. 548.985.947,527 dengan jumlah amatan sebanyak 96.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji ini akan dideteksi melalui cara, yaitu analisis grafik histogram dan Normal P- Plots dan analisis statistik Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji apakah residual terdistribusi normal adalah uji statistik non parametrik Kolmogorov- Smirnov K-S. Universitas Sumatera Utara

1. Analisis Grafik

Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram dan grafik normal P-Plots berikut ini: Sumber: output SPSS, lampiran 5 hal. 62 Gambar 4.1 Histogram Dependent Variabel Pada gambar 4.1 di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel terdistribusi secara normal. Hal ini dikarenakan kurva histogram yang memiliki keseimbangan ke kiri dan ke kanan atau berbentuk seperti lonceng. Universitas Sumatera Utara Sumber: output SPSS, lampiran 5 hal. 63 Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar 4.2 memperlihatkan garis normal probabilty plot dimana variabel tidak terdistribusi secara tidak normal. Hal ini dikarenakan titik- titik penyebaran data menyebar jauh dari garis diagonal serta tidak mengikuti arah garis diagonal. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan terhadap data yang tidak normal sebagai berikut: 1. melakukan transformasi data ke dalam bentuk lainnya, 2. melakukan trimming. Trimming adalah membuang data yang outlier, 3. melakukan winsorizing, yaitu dengan mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu. Dalam penelitian ini untuk menanggulangi ketidaknormalan data, peneliti melakukan transformasi data yang menggunakan Logaritma Natural LN, dimana data yang ditransformasikan adalah penggunaan anggaran, Universitas Sumatera Utara pendapatan asli daerah dan belanja daerah. Analisis grafik menggunakan histogram dan normal P-Plots setelah dilakukan transformasi data yaitu: Sumber: output SPSS, lampiran 5 hal. 62 Gambar 4.3 Histogram Dependent Variabel Gambar 4.3 di atas terlihat bahwa Histogram dari penelitian ini sudah terdistribusi normal karena grafiknya seimbang ke kiri dan ke kanan atau tidak condong kekiri atau kekanan, melainkan ketengah dengan bentuk seperti lonceng. Metode lain yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan melihat normal probabilty plot. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang akan menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas dengan melihat normal probabilty plot dapat dilihat dari gambar berikut. Universitas Sumatera Utara Sumber: output SPSS, lampiran 5 hal. 63 Gambar 4.4 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar 4.4 diatas merupakan kurva P-Plot yang menunjukkan penyebaran titik-titik data disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini berarti data pada variabel yang digunakan, yaitu variabel penggunaan anggaran daerah berdistribusi secara normal. Peneliti juga membuat uji Kolmogorov-Smirnov yang membuktikan kenormalan suatu data dalam penelitian ini dengan angka. Dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirov, suatu data dinyatakan normal apabila nilai asymptonic significance lebih besar dari 0.05 p0.05 dan apabila nilai asymptonic significance lebih kecil dari 0.05 p0.05 maka data tidak terdistribusi normal. Berikut hasil pengujian dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 96 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 13352,20541263 Most Extreme Differences Absolute ,161 Positive ,161 Negative -,113 Kolmogorov-Smirnov Z ,161 Asymp. Sig. 2-tailed ,175 c a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: output SPSS, lampiran 5 hal. 63 Dari tabel Kolmogorov-Smirnov diatas, nilai Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,175 yang berarti 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data sudah terdistribusi dengan normal.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik harusnya terbebas dari korelasi diantara variabel bebas. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Multikolinearitas terjadi jika VIF 10 dan nilai tolerance 0,10. Hasil dari pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas Sumber: ouput SPSS, lampiran 5 hal. 64 Data yang disajikan pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa nilai tolerance dan VIF dari variabel Pendapatan Asli Daerah sebesar 0,800 dan 1,250 dan untuk variabel Belanja Daerah adalah sebesar 0,800 dan 1,250. Oleh karena itu, dapat disimpulkan dalam model ini tidak terdapat masalah multikolinearitas antara variabel bebas karena nilai tolerance berada di bawah 1 dan nilai VIF jauh di bawah angka 10.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Model regresi yang baik adalah model yang tidak mengandung autokorelasi. Kriteria untuk penelitian terjadinya autokorelasi yaitu: a. angka D-W terletak di bawah -2 berarti ada korelasi positif, b. angka D-W terletak di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, c. angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.6 Uji Autokorelasi Model R Durbin-Watson 1 ,980 a 1,995 Sumber: output SPSS, lampiran 5 hal. 65 Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant PAD ,800 1,250 Belanja_Daerah ,800 1,250 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa hasil Durbin-Watson yang diperoleh adalah 1,995 berada diantara -2 sampai +2 atau juga dapat dikatakan mendekati 2. Ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi antara variabel dependen dengan variabel independen.

4.2.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah di dalan sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dalam suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah terjadi homokedastisitas dalam model atau dengan kata lain tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heteroskedastisitas ini dapat dilihat dengan grafik scatterplot berikut ini. Sumber: output SPSS, lampiran 5 hal. 65 Gambar 4.5 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara Pada gambar scatterplot diatas, terlihat penyebaran residual cenderung tidak teratur atau terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini disimpulkan tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi penelitian ini sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel Penggunaan Anggaran berdasarkan masukan variabel independen Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah. Adanya titik-titik yang menjauh dari titik-titik yang lain dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain.

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam pengelolaan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah terhadap Penggunaan Anggaran. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini. Tabel 4.7 Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -11690,970 2485,553 -4,704 ,000 PAD -,004 ,002 -,041 -1,774 ,079 Belanja_Daerah ,121 ,003 ,998 43,033 ,000 a. Dependent Variable: Penggunaan_Anggaran Sumber: output SPSS, lampiran 5 hal. 65 Tabel 4.7 di atas, maka dapat disimpulkan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y= - 11690,970 – 0,004X 1 + 0,121X 2 + e Universitas Sumatera Utara Keterangan: Y = Penggunaan Anggaran X 1 = Pendapatan Asli Daerah PAD X 2 = Belanja Daerah e = standard Error Berikut interpretasi dari model persamaan regresi berganda di atas: a. nilai konstanta sebesar -11690,970 yang menunjukkan apabila semua variabel independen dianggap konstan atau nol maka nilai dari Penggunaan Anggaran adalah sebesar -11690,970, b. variabel Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif terhadap penggunaan anggaran sebesar 0,004, menunjukkan bahwa apabila setiap kenaikan Pendapatan Asli Daerah 1 dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap konstan maka akan menurunkan penggunaan anggaran sebesar 0,004, c. variabel Belanja Daerah sebesar 0,121, hal ini menyatakan bahwa Belanja Daerah berpengaruh positif terhadap Penggunaan Anggaran, artinya jika belanja daerah naik sebesar 1 maka penggunaan anggaran akan mengalami kenaikan sebesar 0,121 dengan asumsi bahwa nilai variabel lain.

4.2.4 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Komposisi Pendapatan Asli Daerah (Pad) Dan Konsentrasi Belanja Daerah Terhadap Penggunaan Anggaran Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

6 87 81

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

3 82 84

Flypaper Effect Pada Pendapatan Asli Daerah (Pad) Dan Dana Alokasi Umum (Dau) Terhadap Belanja Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Propinsi Sumatera Utara

0 41 89

Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Belanja Daerah Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

8 99 92

Analisis Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Pemeliharaan Dalam Realisasi Anggaran Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Propinsi Sumatera Utara

1 33 98

Analisis Pengaruh Komposisi Pendapatan Asli Daerah (Pad) Dan Konsentrasi Belanja Daerah Terhadap Penggunaan Anggaran Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

0 0 11

Analisis Pengaruh Komposisi Pendapatan Asli Daerah (Pad) Dan Konsentrasi Belanja Daerah Terhadap Penggunaan Anggaran Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Komposisi Pendapatan Asli Daerah - Analisis Pengaruh Komposisi Pendapatan Asli Daerah (Pad) Dan Konsentrasi Belanja Daerah Terhadap Penggunaan Anggaran Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Komposisi Pendapatan Asli Daerah (Pad) Dan Konsentrasi Belanja Daerah Terhadap Penggunaan Anggaran Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

0 0 7

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11