Percaya Sikap Suportif Sikap Terbuka

umumnya bila masing – masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah. Faktor ketiga adalah ketepatan respon, artinya, respon A harus diikuti oleh respon B yang sesuai. respon ini bukan saja berkenaan dengan pesan – pesan verbal, tetapi juga pesan – pesan nonverbal. Faktor keempat adalah keserasian suasana emosional ketika berlangsungnya komunikasi. Walaupun mungkin saja terjadi dua orang berinteraksi dengan suasana emosional yang berbeda, tetapi interaksi itu tidak akan stabil. besar kemungkinan salah satu pihak mengakhiri interaksi atau mengubah suasana emosi.

2.1.5 Faktor

– faktor Hubungan Interpersonal Rakhmat 2009: 129 menjelaskan pola – pola komunikasi interpersonal mempunyai efek yang berlainan pada hubungan interpersonal. Tidak benar anggapan orng bahwa makin sering orang melakukan komunikasi interpersonal dengan orang lain, makin baik hubungan mereka, yang menjadi soal bukanlah berapa kali komunikasi dilakukan. Tetapi bagaimana komunikasi itu dilakukan. Ada beberapa faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal menurut Rakhmat 2009: 129, yaitu : percaya, sikap suportif, dan sikap terbuka.

1. Percaya

Griffin dalam Rakhmat, 2009: 129 mengemukakan diantara berbagai faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal, faktor percaya adalah faktor yang paling penting. Sejak tahap yang pertama dalam hubungan interpersonal tahap perkenalan, sampai pada tahap kedua tahap peneguhan, percaya menentukan efektivitas komunikasi. Secara ilmiah, percaya didefinisikan sebagai mengandalakan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapainnya tidak pasti dan dalam situasi penuh resiko.

2. Sikap Suportif

Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif dalam komunikasi. Orang bersikap defensif bila ia tidak menerima, tidak jujur, dan tidak empatis. Sudah jelas, dengan sikap defensif komunikasi interpersonal akan gagal, karena orang defensif akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam situasi komunikasi ketimbang memahami pesan orang lain.

3. Sikap Terbuka

Sikap terbuka amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Agar komunikasi interpersonal melahirkan hubungan interpersonal yang baik maka sikap terbuka perlu diterapkan , bersama – sama dengan sikap saling percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian, saling menghargai, dan paling penting saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal. Membangun hubungan interpersonal yang baik dan berkualitas dibutuhkan tiga faktor tersebut, karena awal terjadinya interaksi yang mendalam agar terjalin suatu hubungan interpersonal dimulai dengan rasa percaya dalam membangun hubungan interpersonal, kemudian sikap positif yang didalamnya terdapat rasa saling menghargai dan menghormati, setelah itu sikap terbuka juga diperlukan agar tidak ada rasa saling mencurigai atau membohongi dalam membangun suatu hubungan interpersonal setelah ke tiga hal tersebut terpenuhi maka akan tibul suatu hubungan interpersonal yang baik dan berkualitas.

2.2 Cooperative Learning

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V A SDN 1 METRO UTARA

0 11 34

KEEFEKTIFAN METODE COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) PADA PELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA

0 7 205

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN DISKUSI SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG.

0 4 36

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS III SDN WINONGO TIRTONIRMOLO, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 0 152

Laporan Penelitian Metode Cooperative Learning Teknik Jigsaw untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

0 0 4

PDF ini PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW II UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS SD | Ameli | Caruban: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Dasar 1 PB

0 0 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS KEMBARAN BANTUL TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 2 143

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI MEMAHAMI UANG DAN PERBANKAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

0 0 230