9
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu, Tempat Penelitian dan Materi Pembelajaran
Penelitian dilaksanakan di SMP N 3 Muntilan. Uji skala kecil menggunakan delapan siswa kelas VIII E dan seluruh siswa kelas VIII G sebagai
uji skala besar. Materi yang akan digunakan adalah bahan kimia tambahan untuk makanan.
3.2 Rancangan Penelitian
Metode penelitian yang diterapkan adalah Research and Development RD. Sugiyono 2009 menyatakan Research and Development merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah
menghasilkan produk yang berupa bahan ajar IPA terpadu dan menguji keefektifan produk tersebut.
Terdapat dua batasan pada metode penelitian ini, yaitu Research yang berarti penelitian. Tahapan ini dimulai dari pengumpulan data yang berupa angket
kelayakan bahan ajar, angket respon guru dan siswa mengenai bahan ajar. Hasil data dari pengumpulan angket tersebut dapat menunjukkan tingkat kelayakan
bahan ajar. Batasan yang kedua adalah Development, berarti proses pengembangan bahan ajar IPA terpadu diawali dengan analisis Kompetensi Dasar
yang saling berhubungan antar bidang kajian IPA. Kompetensi Dasar yang saling berhubungan, akan diintegrasikan sehingga membentuk sebuah tema atau materi.
Berdasarkan tema atau materi tersebut, dapat disusun bahan ajar IPA terpadu. Sugiyono 2009, Research and Development memiliki sepuluh tahapan
dalam penelitian. Pada rancangan penelitian terdapat modifikasi langkah-langkah penelitian tanpa mengurangi validitas proses. Langkah tersebut ditunjukkan pada
Gambar 3 sebagai berikut :
10 Gambar 3. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development
Sumber: Sugiyono, 2009 1. Penelitian dan pengumpulan data.
Pengumpulan berbagai informasi mengenai buku IPA yang digunakan selama proses pembelajaran.
2. Perencanaan. Penentuan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar yang akan diintegrasikan
serta pembuatan draf bahan ajar IPA terpadu materi bahan kimia tambahan untuk makanan.
3. Pengembangan produk. Pembuatan bahan ajar IPA terpadu materi bahan kimia tambahan untuk
makanan. 4. Validasi produk tahap I.
Hasil dari pengembangan produk, selanjutnya akan divalidasi menggunakan acuan penskoran Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. Validator
yang bertugas adalah dosen ahli pangan yang menilai komponen isi bahan ajar, guru IPA SMP N 2 Pekalongan menilai komponen penyajian, dan dosen
ahli kebahasaan yang akan menilai komponen kebahasaan. Penelitian dan
pengumpulan data Perencanaan
Pengembangan produk
Revisi produk tahap II
Revisi produk tahap I
Validasi produk tahap I
Uji coba skala kecil
Uji coba skala besar
Revisi produk tahap III
Produksi massal Validasi produk
tahap II
11 5. Revisi produk tahap I.
Perbaikan produk yang telah divalidasi oleh validator. 6. Validasi produk tahap II.
Penilaian produk yang telah melalui tahap revisi I. Validator yang bertugas adalah guru IPA SMP N 3 Muntilan yang akan menilai komponen isi, guru
IPA SMP N 13 Pekalongan akan menilai komponen penyajian dan guru IPA SMP N 3 Muntilan menilai komponen kebahasaan.
7. Revisi produk tahap II. Pengkajian kekurangan dari hasil validasi tahap II.
8. Uji coba skala kecil. Uji coba dilakukan dengan menyerahkan bahan ajar IPA terpadu kepada
delapan siswa kelas VIII E kemudian dilakukan kegiatan pembelajaran. Siswa dipilih secara acak berdasarkan prestasi belajar yang diperoleh selama
ini. 9. Revisi produk tahap III.
Penyerahan hasil uji skala kecil untuk di evaluasi menggunakan instrumen penilaian. Validator disini adalah guru IPA SMP N 3 Muntilan.
10. Uji coba skala besar. Produk yang telah direvisi, selanjutnya diterapkan dalam uji coba skala besar.
Uji coba ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII G. 11. Produksi massal.
Produk yang telah dinyatakan layak dan efektif, maka akan diproduksi secara massal.
3.3 Prosedur Penelitian