12
Kebijakan pendidikan berkenaan dengan pengaturan kebijakan dengan sesama manusia. Oleh sebab itu kebijakan pendidikan tidak
lepas dari pertanyaan mengenai apakah manusia itu atau apakah hakikat manusia itu. Selanjutnya jawaban terhadap hakikat manusia
akan membawa kita kepada pertanyaan apakah sebenarnya tujuan hidup manusia di dunia ini. Bagaimana manusia itu dapat mewujudkan
tujuan tersebut. Di sini tiba pada pertanyaan mengenai apakah sebenarnya proses pendidikan itu? Pengertian yang tepat mengenai
hakikat proses pendidikan itu akan melahirkan berbagai kebijakan pendidikan. Kehampaan pengertian mengenai proses pendidikan akan
menghasilkan kekeliruan yang fatal karena berkenaan dengan perkembangan kehidupan manusia itu sendiri. Salah satu makna dari
proses pendidikan ialah melihat pendidikan sebagai proses pemberdayaan.
Banyak pemikir modern dari berbagai disiplin mengakui makna pendidikan sebagai pembebasan manusia dari berbagai
keterikatanya, baik keterikatan biologis, sosial dan lingkunganya. Selanjutnya, di dalam menelaah mengenai proses pendidikan akan
tampak dengan jelas bahwa terdapat kaitan yang sangat erat antara kekuasaan dengan pendidikan. Tidak seluruh kekuasaan itu bersifat
negatif, bahwa tanpa kekuasaan tidak mungkin proses pendidikan itu dapat terjadi. Namun, kekuasaan yang terus menerus tanpa batas
merupakan suatu pemberangusan terhadap hakikat manusia sebagai
13
mahkluk merdeka, sehingga manusia itu menjadi tidak berdaya karena telah dirampas hak-hak asasinya sebagai manusia Tilaar Nugroho,
2008.
2. Kaitan antara Program dengan Kebijakan Pendidikan
Program merupakan suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang berisi kebijakan dan rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk diimplementasikan di lapangan. Sedangkan kebijakan pendidikan merupakan keseluruhan
proses dan hasil perumusan langkah-langkah strategis pendidikan yang dijabarkan dari visi, misi pendidikan, dalam rangka untuk mewujudkan
tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu masyarakat untuk suatu kurun waktu tertentu. Kebijakan sebagai suatu program yang
berorientasi pada pencapaian tujuan, nilai-nilai dan tindakan-tindakan yang terarah berasal dari pemerintah atau organisasi Irmayani, 2008.
Dari paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa program merupakan turunan dari suatu kebijakan, program-program kemudian
diturunkan menjadi suatu proyek-proyek yang akhirnya berwujud pada kegiatan-kegiatan,
sehingga program
harus ada
dalam mengimplementasikan suatu kebijakan.
B. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Kebijakan
Dalam buku Kebijakan Pendidikan Arif Rohman, 2010, Proses implementasi kebijakan merupakan proses yang menentukan sekaligus
14
menegangkan. Proses ini menjadi penting disebabkan akhir dari semua kebijakan yang sudah diambil selalu pada tahap implementasi. Seandainya
rumusan kebijakannya sudah dibuat sangat bagus namun tidak ada tindakan lanjut berupa upaya implementasi atas kebijakan yang sudah
dirumuskan adalah suatu kesia-siaan. Pada tahap implementasi ini, perlu kiranya dianalisis faktor-faktor
apa sajakah yang dapat mempengaruhi proses kegagalan dan keberhasilan implementasi kebijakan? Bagaimana bisa meminimalkan kegagalan dan
memaksimalkan keberhasilan dalam proses implementasi? Dalam hal ini, ada tiga faktor yang menjadi sumber kegagalan dan keberhasilan, yaitu:
a faktor yang terletak pada rumusan kebijakan; b faktor yang terletak pada personil pelaksana; dan c faktor yang terletak pada sistem
organisasi pelaksana Arif Rohman, 2010. Oleh karena itu, peneliti mengkaji dalam perspektif 3 faktor yang
menjadi sumber kegagalan maupun keberhasilan proses implementasi Program Sekolah Ramah Anak di SMP Negeri 1 Tempuran.
C. Implementasi Program 1. Pengertian Program
Secara umum, program dapat diartikan sebagai rencana. Sebuah program bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan
dalam waktu
singkat, tetapi
merupakan kegiatan
yang berkesinambungan karena melaksanakan suatu kebijakan. Oleh karena