Teori van Meter dan van Horn

20 empat isu pokok agar implementasi kebijakan menjadi efektif, yaitu communication, resource, disposition or attitudes, dan bureaucratic structures. 1 Komunikasi berkenaan dengan bagaimana kebijakan dikomunikasikan kepada organisasi danatau publik, ketersediaan sumber daya untuk melaksanakan kebijakan, sikap dan tanggap dari para pihak yang terlibat, dan bagaimana stuktur organisasi pelaksana kebijakan. 2 Resources berkenaan dengan ketersediaan sumber daya pendukung, khususnya sumber daya manusia, hal yang berkenaan dengan kecakapan dari pelaksana kebijakan publik untuk carry out kebijakan secara efektif. 3 Disposition berkenaan dengan kesediaan dari para implementor untuk carry out kebijakan public tersebut. Kecakapan saja tidak mencukupi, tanpa kesediaan komitmen untuk melaksanakan kebijakan. 4 Stuktur birokrasi berkenaan dengan kesesuaian organisasi birokrasi yang menjadi penyelenggara implementasi kebijakan publik. Tantangannya adalah bagaimana agar tidak terjadi bureaucratic fragmentation, karena ini menjadi proses implementasi menjadi jauh dari efektif. Di Indonesia, sering disebutkan bahwa inefektivitas implementasi kebijakan karena kurangnya koordinasi dan kerjasama diantara lembaga-lembaga 21 negara danatau pemerintahan. Hal ini merupakan contoh dari dimensi keempat yang disebutkan oleh Edward III Tilaar Nugoroho, 2008. Peneliti menganalisis implementasi Program Sekolah Ramah Anak dalam perspektif teori Edward III yang sesuai jika diaplikasikan dalam implementasi program yang diteliti oleh peneliti. Selain itu teori implementasi Edward III variabel- variabelnya lebih sederhana namun lebih mendalam. Teori implementai kebijakan publik atau program Edward III mempunyai empat aspek yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi.

D. Sekolah Ramah Anak

1. Pengertian Sekolah Ramah Anak Ramah dapat dimaknai baik hati dan menarik budi pekertinya atau manis tutur kata dan sikapnya. Jika hal ini dikaitkan dengan lembaga pendidikan, maka sekolah ramah anak dapat dimaknai sebagai sekolah yang menjunjung tinggi hak-hak anak sebagai pribadi yang harus dididik dengan perasaan dan budi pekerti yang baik. Prinsip dari sekolah ramah anak adalah menjadikan kepentingan dan kebutuhan siswa sebagai pertimbangan utama dalam menetapkan setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh pengelola dan penyelenggara pendidikan. Dengan demikian, Sekolah Ramah Anak