Faktor Makroekonomi Kondisi Spesifik Bank

2. Variabel Independen

a. Faktor Makroekonomi

1 Variabel Inflasi Inflasi adalah tingkat kenaikan harga barang secara umum yang terjadi secara terus menerus. Inflasi yang digunakan adalah inflasi bulanan yang dihitung dari perubahan Indeks Harga Konsumen IHK. IHK adalah ukuran perubahan harga dari kelompok barang dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumah tangga dalam jangka waktu tertentu. Rumus menghitung IHK adalah sebagai berikut: IHK = � � � � � � ℎ Keterangan, IHK : Indeks Harga Konsumen 2 Variabel Exchange Rate Exchange rate menunjukkan nilai dari mata uang Dollar Amerika yang ditranslasikan dengan mata uang Rupiah. Variabel exchange rate dalam penelitian ini diukur menggunakan rata-rata kurs tengah Rupiah terhadap Dollar Amerika setiap bulan Januari 2010 sampai Desember 2015. Kurs tengah sendiri dihitung berdasarkan nilai kurs jual dan kurs beli yang diatur oleh Bank Indonesia. Rumus untuk menghitung kurs tengah adalah sebagai berikut: Kurs Tengah = � + � � �

b. Kondisi Spesifik Bank

1 Finance Growth Pertumbuhan Pembiayaan merupakan kenaikan pembiayaan atau penurunan pembiayaan per periode. Suatu bank syariah pada periode tertentu bisa saja mengalami pertumbuhan pembiayaan yang cukup pesat dibandingkan periode biasanya. Rumus untuk menghitung pertumbuhan pembiayaan: Pertumbuhan Pembiayaan = Pembiayaanthn t − Pembiayaanthn t−1 Pembiayaanthn t−1 2 FDR Financial Deposit Ratio FDR adalah rasio total pembiayaan terhadap total dana pihak ketiga yang diterima oleh bank. Financing pembiayaan dalam industri perbankan syariah adalah penyaluran dana kepada pihak ketiga, bukan bank, dan bukan BI dengan menggunakan beberapa jenis akad. Rumus menghitung FDR adalah sebagai berikut: FDR = � � � � �ℎ � �� 3 BOPO Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional Rasio BOPO menunjukkan adanya biaya operasional yang ditanggung bank. Biaya operasional terjadi karena adanya ketidakpastian mengenai usaha bank, antara lain kemungkinan kerugian dari operasi bila terjadi penurunan keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya operasional bank dan kemungkinan terjadinnya kegagalan atas jasa-jasa dan produk- produk baru yang ditawarkan. Biaya operasional dapat timbul jika bank tidak konsisten mengikuti aturan-aturan yang berlaku. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut Dendawijaya, 2003 : BOPO = �� � � � C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data sekunder dari hasil publikasi Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Badan Pusat Statistik. Pengambilan data dari Bank Indonesia dilakukan melalui website resmi yaitu www.bi.go.id berupa data kurs RupiahDollar Amerika. Data inflasi diperoleh melalui website resmi Badan Pusat Statistik yaitu www.bps.go.id sedangkan data NPF, Finance Growth, FDR dan BOPO diperoleh melalui situs www.ojk.go.id. Adapun pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2016. D. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2006. Menurut Santoso dan Tjiptono 2002 Populasi merupakan sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus. Populasi yang digunakan penulis berdasarkan data statistik perbankan syariah OJK dapat ditunjukkan dalam tabel berikut ini. Tabel 3.1 Jumlah BUS dan UUS di periode 2010-2015 Jenis Bank Tahun Bank Umum Syariah BUS 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah Bank 11 11 11 11 12 12 Jumlah Kantor 1215 1401 1745 1998 2151 1990 Unit Usaha Syariah Jumlah Bank 23 24 24 23 22 22 Jumlah Kantor 262 336 517 590 320 311 Sumber: Statistika Perbankan Syariah OJK Firmansyah 2014 dalam papernya yang meneliti tentang NPF Non- Performing Finance di BPRS Bank Pembiayaan Rakyat Syariah juga menggunakan data berasal dari statistika perbankan syariah OJK. Lebih lanjut, Firmansyah 2014 mengatakan bahwa data yang diperoleh adalah data rata-rata dari seluruh BPRS yang ada di Indonesia. Dengan demikian, untuk statistika perbankan syariah BUS dan UUS yang meliputi NPF, Finance Growth , FDR dan BOPO merupakan data rata-rata dari seluruh BUS dan UUS yang ada di Indonesia.

E. Teknik Pengumpulan Data