16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Perbankan syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah hukum Islam. Usaha
pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba
serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram misal: usaha yang berkaitan dengan produksi makananminuman haram,
usaha media yang tidak islami dll, dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan konvensional. Bank syariah berarti juga bank yang
tatacara pengoperasiannya berdasarkan tata cara bermuamalah secara Islami, yakni mengacu kepada ketentuan Al-
Qur’an dan Al-Hadits Muhammad, 2004:20.
b. Jenis Bank Syariah
Secara kelembagaan, bank syariah dapat dibagi ke dalam tiga kelompok Rivai, 2007, yaitu:
1 Bank Umum Syariah BUS
Bank Umum Syariah BUS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS merupakan badan usaha yang
setara dengan bank umum konvensional dengan bentuk hukum perseroan terbatas, perusahaan daerah, atau koperasi. Seperti halnya bank umum
konvensional, BUS ada dua jenis yaitu : a bank devisa dan b bank non- devisa. Bank devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi
keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan seperti transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri,
pembukaan letter of credit dan sebagainya.
2 Unit Usaha Syariah UUS
Unit Usaha Syariah UUS adalah unit kerja di kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang
syariah atau unit syariah. Secara struktur organisasi, UUS berada satu tingkat dibawah direksi bank umum konvensional yang bersangkutan.
UUS dapat berusaha sebagai bank devisa atau non-devisa. Sebagai unit kerja khusus UUS mempunyai tugas: a mengatur dan mengawasi seluruh
kegiatan kantor cabang syariah; b melakukan fungsi treasury dalam rangka pengelolaan dan penempatan dana yang bersumber dari kantor
cabang syariah; c menyusun laporan keuangan konsolidasi dari seluruh kantor cabang syariah; dan d melakukan tugas penatausahaan laporan
keuangan kantor cabang syariah Arifin, 2009.
3 Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS
Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam pembayaran. BPRS merupakan
badan usaha yang setara dengan bank perkreditan rakyat konvensional dengan bentuk hukum perseroan terbatas, perusahaan daerah, atau
koperasi. BPRS hanya boleh dimiliki oleh WNI dan atau badan hukum Indonesia, pemerintah daerah, atau kemitraan antara WNI atau badan
hukum Indonesia dengan pemerintah daerah.
c. Resiko Usaha Bank