Tingkat efisiensi perbankan syariah belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang tercermin dari angka Beban Operasional terhadap
Pendapatan Operasional BOPO perbankan syariah Tanah Air pada tahun ini tetap tinggi, seiring dengan tingginya biaya pencadangan.Direktur
Bisnis PT BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan bank syariah menghadapi dua masalah yang menyebabkan peningkatan beban
operasional bank, yakni pertumbuhan kredit yang melesat overheating dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Bank PPAP.Direktur
Utama PT Bank Syariah Mandiri BSM Agus Sudiarto mengatakan BOPO perbankan syariah masih tinggi akibat biaya provisi, dengan
demikian kualitas pembiayaan existing masih perlu perbaikan Bisnis.com.
B. Hasil Pengujian
1. Uji Stasioner
Uji stasioner atau uji unit root bertujuan untuk memverifikasi bahwa data dalam penelitian bersifat stasioner. Uji stasioner dalam penelitian ini
menggunakan uji Augmented Dickey-Fuller ADF dengan melihat nilai probability
-nya. Jika nilai probability lebih besar dari tingkat level 5 maka berarti data tidak stasioner. Sebaliknya jika nilai probability lebih
kecil tingkat level berarti data data stasioner.
Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller
Variabel Prob.
Keterangan
NPF 0.8509
Tidak Stasioner INFLASI
0.0000 Stasioner
EXRATE 0.9976
Tidak Stasioner FG
0.0372 Stasioner
FDR 0.5349
Tidak Stasioner BOPO
0.2924 Tidak Stasioner
Sumber: Lampiran 3 halaman 140 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pada tingkat level atau
I0, data variabel NPF, Exchange Rate, FDR dan BOPO bersifat nonstasioner sedangkan variabel inflasi dan FG Finance Growth bersifat
stasioner.
2. Uji Derajat Integrasi
Karena sebagian besar data variabel dalam penelitian bersifat nonstasioner pada level atau I0, maka diperlukan adanya uji derajat
integrasi untuk mengetahui pada derajat berapakah data akan stasioner. Uji derajat integrasi menunjukkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Derajat Integrasi Variabel
1st difference I1
Prob. Ket.
NPF 0.0000 Stasioner
INFLASI 0.0000 Stasioner
EXRATE 0.0000 Stasioner
FG 0.0001 Stasioner
FDR 0.0000 Stasioner
BOPO 0.0001 Stasioner
Sumber: Lampiran 4 halaman 141
Berdasarkan hasil uji derajat integrasi pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa semua data variabel bersifat stasioner pada 1st differenceI1.
3. Uji Kointegrasi
Hubungan kointegrasi menunjukkan adanya hubungan jangka panjang ekuilibrium. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui adanya
hubungan kointegrasi dilakukan uji Johansen Cointegration Test. Apabila nilai Trace Statistic lebih besar dari critical value, maka dapat diketahui
bahwa terdapat kointegrasi. Uji Johansen Cointegration Test menunjukkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Johansen Cointegration Test
Uji Kointegrasi Trace Statistic Hypothesized No. of
CEs Trace Statistic
0.05 Critical Value
Prob. None
130.7332 95.75366
0.0000 At most 1
84.57732 69.81889
0.0021 At most 2
48.23095 47.85613
0.0461 At most 3
25.54344 29.79707
0.1429 At most 4
6.896307 15.49471
0.5897 At most 5
0.005783 3.841466
0.9386 berkointegrasi pada taraf signifikansi 5.
Sumber : Lampiran 5 halaman 142 Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji Johansen Cointegration Test yang
digunakan untuk mengetahui hubungan kointegrasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Trace Statistic lebih besar dari critical value
dengan taraf signifikansi 5. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat hubungan kointegrasi atau hubungan jangka panjang diantara variabel.
4. Uji Asumsi Klasik