Macam-Macam Permainan Tradisional yang Dibakukan

Dikutip dalam bukunya Rita Eka Izzaty, dkk. 2008: 106 menurut Piaget masa kanak-kanak akhir tergolong pada masa Opersi konkret dimana anak berfikir logis terhadap objek yang konkret. Berkurang rasa egonya dan mulai bersiap sosial. Terjadi peningkatan dalam hal pemeliharaan, misalnya mulai mau memelihara alat permainannya. Mengelompokan benda-benda yang sama ke dalam dua atau lebih kelompok yang berbeda. Mulai banyak memperhatiakan dan menerima pandangan orang lain. Dikutip dalam buku Rita Eka Izzaty, dkk. 2008: 116 Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar, yang berlangsung antara usia 910 tahun-1213 tahun, biasanya mereka duduk dikelas 4,5 dan 6 Sekolah Dasar. Pada hakikatnya masa anak usia sekolah dasar ini adalah masa- masa yang sangat penting karena masa ini daya pikir anak sudah berkembang kearah pemikiran konkrit dapat diterima akal, sehingga segala bentuk perkembangan, baik perkembangan dalam bentuk fisik, mental, dan sosial terjadi pada masa usia sekolah dasar ini dan akan menjadi masa persiapan dan penyesuaian diri terhadap kehidupan dimasa dewasa nanti. 27

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan kaitanya dengan permainan tradisional adalah penelitian yang dilakaukan oleh Adi Purnama tentang “Kesulitan siswa kelas atas tentang permainan tradisional sekolah dasar Negeri 2 Kedung Jati Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga”. Penelitian tersebut merupakan penelitian deskriptif dengan metode survey dan pengambilan datanya dengan angket. Dari penelitian tersebut dihasilkan kesimpulan sebagai berikut kategori sangat tinggi 45, kategori tinggi 35, kategori sedang 15, kategori rendah 5, dan kategori sangat rendah 0. Penelitian kedua yaitu penelitian yang dilakukan oleh Muh Masaleh 2012 yang berjudul “Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kesegaran Jasmani Siswa Putra Kelas V SD Sido Agung Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang”. Pada penelitian yang relevan ini digunakan sumber relevansi kaitannya dengan permainan tradisional. Selanjutnya penelitian tersebut dijadikan acuan dalam menyusun penelitian ini, yaitu dengan mengambil referensi-referensi yang sesuai dari penelitian yang relevan tersebut. Penelitian yang pertama digunakan sebagai acuan sebagai kesulitan guru penjas, sedangkan penelitian yang kedua digunakan sebagai referensi tentang permainan tradisional. Selanjutnya kedua referensi tersebut digabungkan dan dikembangkan dalam penelitian ini. 28