Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

2. Secara Teoritis a. Bagi Lembaga Sekolah Lembaga sekolah dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensi untuk kemajuan kegiatan pembelajaran permainan tradisional di SD Negeri Ngawonggo 1. b. Bagi Guru Penjas Guru Penjas di SD Negeri Ngawonggo 1 dapat memberikan solusi yang efektif dan efisien terhadap hambatan yang ada dalam kegiatan pembelajaran permainan tradisional. c. Bagi Mahasiswa Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan dapat menerapkan metode-metode pembelajaran yang diperoleh saat perkuliahan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pembelajaran permainan tradisional. 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Hambatan Pembelajaran

Menurut Inda Putri Manroe 2008: 11 hambatan artinya rintangan atau halangan dan kesulitan. Kegiatan dalam proses pembelajaran meliputi kompetensi yang harus dicapai, pengaturan waktu luang, pengaturan ruang dan alat perlengkapan pelajaran kelas serta pengelompokkan siswa dalam pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat 2 hal yang menentukan keberhasilan yaitu pengaturan proses belajar mengajar dan pengajaran itu sendiri, dan keduanya mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Kemampuan mengatur proses belajar mengajar yang baik akan menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar, sehingga merupakan titik awal keberhasilan proses pengajaran. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya Sugihartono, dkk 2007:74. Belajar bukan sekedar pengalaman tetapi merupakan sesuatu proses yang berlangsung secara efektif dan interaktif dengan menggunakan berbagai macam bentuk, modifikasi dan mengembangkan kecakapan, sikap, keterampilan, pengetahuan serta kebiasannya. Pembelajaran menurut Sudjana yang dikutip Sugihartono, dkk. 2007:80 merupakan setiap upaya yang 6 dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan system lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil yang optimal Sugihartono, dkk. 2007:81. Jadi dalam suatu proses pembelajaran terjadi suatu proses kejadian secara bersama, yaitu satu pihak yang memberi dan pihak lain yang menerima. Oleh sebab itu, dalam peristiwa tersebut dapat dikatakan terjadi proses interaksi edukatif. Jadi, berbagai macam pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran adalah proses interaksi atau timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan yang terdiri dari komponen tujuan yang ingin dicapai, sedangkan perubahan perilaku secara keseluruhan, jadi bukan hanya salah satu saja. Menurut Muhibbin Syah 2005:173, secara garis besar faktor- faktor penyebab timbulnya hambatan pembelajaran pada siswa tediri atas dua macam yaitu: a. Faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan yang muncul dari dalam siswa itu sendiri. Faktor intern sswa itu sendiri meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis bersifat jasmaniah dan aspek psikologis bersifat rokhaniah seperti intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa dan motivasi siswa. 7