Tujuan Penelitian Manfaat Hasil Penelitian

10 mengukuhkan hubungan pertemanan mereka. Anak juga berusaha agar dapat diterima keberadaanya dalam kelompok pertemanan sehingga ia akan merasa puas. Anak usia SD akan lebih berminat dengan kelompok pertemanannya. Santrock 2002: 348 menjelaskan anak usia sekolah biasanya memiliki sahabat, dan hanya tertarik dengan teman sebaya tertentu tidak dengan semua teman sebayanya. Sedangkan Gottman Parker Santrock, 2002: 349 mengungkapkan persabatan memiliki enam fungsi yaitu: kawan, pendorong, dukungan fisik, dukungan ego, perbandingan sosial, dan keakraban afeksi. Sahabat memiliki fungsi yang lebih personal daripada pertemanan sebelumnya. Sahabat juga memiliki hubungan yang lebih intim karena sahabat akan memberikan dukungan moril pada sahabatnya. Berdasarkan pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa pertemanan anak usia sekolah terdapat empat golongan pertemanan yaitu rekan, teman bermain, teman baik dan sahabat. Pemilihan teman pada usia ini biasanya berdasarkan lokasi tempat tinggal atau tetangga dekat. Karena siswa-siswa sekolah dasar biasanya berasal dari lingkungan sekolah yang sama atau wilayah yang sempit. Sehingga anak akan menjalin pertemanan dengan teman yang memililiki rumah berdekatan karena lebih intensif. Selain itu hal yang tidak kalah penting dalam pemilihan teman juga berdasarkan sifat-sifat dan kepribadian. Anak akan memilih teman yang memiliki sifat baik, ramah, jujur dan sebagainya. Rita Eka, dkk 2008: 116-117 menyatakan adapun ciri khas anak kelas tinggi di sekolah dasar adalah sebagai berikut: a. Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari 11 b. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis c. Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajar di sekolah Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat tata tertib sendiri dalam kelompoknya

3. Perilaku Sosial

Menurut Hurlock 1998: 250 perilaku sosial adalah terdapatnya tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan sosial kemampuan untuk menjadi orang yang bermasyarakat. Masih menurut Hurlock 1998:250 bahwa perilaku sosial menunjukkan terdapatnya tingkah laku sosial yang sesuai dengan tuntutan sosial atau kemampuan untuk menjadi orang yang bermasyarakat. Menurut Hasan Langgulung 1980: 139 perilaku sosial adalah gerak motorik yang dipengaruhi oleh pengalaman atau pemahaman seseorang yang dimanifestasikan dalam bentuk aktivitas sosial seseorang yang dapat diamati. Adapun paradigma perilaku sosial yakni memusatkan perhatiannya pada hubungan antar individu dengan lingkungannya. Berdasarkan pengertian di atas dapat ditegaskan bahwa perilaku sosial adalah suatu perbuatan atau tindakan perorangan yang sesuai dengan tuntutan sosial kemampuan untuk menjadi orang yang bermasyarakat. Perilaku sosial pada masa kanak-kanak akhir banyak dipengaruhi oleh lingkungannya. Perilaku manusia tidak terlepas dari keadaan individu dan lingkungan dimana individu itu berada. Perilaku individu khususnya pada masa kanak-kanak akhir terbentuk dari