Deskripsi Subjek Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
47 kegiatan kepramukaan. Disana biasa dilakukan kegiatan kelompok. Dalam
kegiatan kelompok itu semua anak termasuk anak slow learner dilatih bekerjasama, kesportifan, kemandirian, dan masih banyak lagi. Dalam pelajaran
olahraga, kegiatan di kelaspun guru biasa menyelipkan nilai-nilai kesportifan serta nilai yang lain mbak.”...
Jadi dari penjelasan tersebut dapat kita pahami bahwa Kepala SDN Karangmojo II menjelaskan bahwa dengan mengikutsertakan mereka dalam ekstra
kepramukaan. Dalam kepramukaan diberikan kegiatan berkelompok yang dapat melatih kesportifan anak. Di dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, guru juga
tidak lupa menyelipkan nilai-nilai kesportifan pada SDA. Upaya ini terbukti dapat menumbuhkan sikap kesportifan dalam diri SDA.
Orang tua anak slow learner menjelaskan saat di rumah SDA lebih memilih untuk bermain dengan anak-anak dengan usia yang lebih muda darinya.
Berikut adalah penjelasan dari orang tua anak slow learner saat wawancara dengan peneliti ...“Temannya itu cuma adek-adek kecil-kecil itu kok mbak, kalau
sama teman-teman sekolah itu malah minder, jadi dia itu kalau di rumah kuper. Dia tidak mau bermain sama teman-temannya yang besar-besar, teman
sekolahnya, padahal rumahnya dekat-dekat dari sini. Biasanya kalau dirumah itu agak nakal mbak, sering buat adeknya menangis, ya cubit-cubitan gitu, jadi nggak
akur.”... Jadi dari penjelasan tersebut dapat kita pahami bahwa SDA menolak saat
ibunya meminta SDA untuk bermain bersama teman sebaya bahkan untuk belajar bersama. Ibu SDA menilai bahwa SDA tidak mau bergaul dengan teman
48 sebanyanya dikarenakan SDA adalah anak yang pemalu. Ketika bermain di rumah
dengan anak-anak yang berusia lebih kecil darinya, SDA lebih dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya, terkadang SDA dapat menjadi anak yang
nakal, dan terkadang dia juga dapat menjadi anak yang baik. Hal itu tidak lepas dari suasana hati SDA saat itu.
Berdasarkan observasi peneliti selama berada di lapangan terkait anak slow learner belajar menjadi orang yang sportif, SDA jarang bermain bersama
teman-temannya. Saat bermain SDA terlihat bermain dengan sportif. SDA bermain sesuai aturan permainan dan tidak melakukan kecurangan. Saat kalah
dalam suatu permainan, SDA hanya diam tidak melakukan protes dan menerima kekalahannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa SDA memiliki kesportifan yang baik, SDA tidak melakukan kecurangan-kecurangan untuk dapat memenangkan permainan.
Hal ini dikarenakan SDA terbiasa mematuhi peraturan yang ada. Saat menerima kekalahanpun SDA terlihat biasa-biasa saja dan dapat menerima kekalahannya.
SDA tidak melakukan tindakan protes atau hal lain yang menunjukkan SDA tidak menerima kekalahannya.