27 yang hanya melibatkan orangtua apabila ada masalah atau ada yang dibutuhkan
dari orangtua Morison dalam Rainur Diadha, 2015:67. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang
mempengaruhi kerjasama sekolah dan orangtua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari pihak sekolah, sedangkan faktor eksternal
berasal dari orangtua.
C. Peran Pihak Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang berperan dalam menyiapkan anak memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, budi pekerti, dan
melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi sebagai bekal hidup di masyarakat. Pelibatan orangtua dan pihak sekolah merupakan hubungan sinergi untuk saling
mendukung satu sama lain untuk saling melengkapi. Dalam kegiatan pelibatan orangtua, pihak sekolah memiliki peran dan berkontribusi untuk membuat
kegiatan pelibatan dapat berjalan lancar. Berikut uraian hal-hal yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah dalam menjalin kemitraan dengan orangtua
Patrikakou, 2008: 5-6. 1.
Merencanakan kemitraan dengan orangtua. Pada awal tahun pelajaran, kebutuhan orangtua, pandangannya, dan bentuk-
bentuk keterlibatan orangtua di sekolah harus diperkirakan dengan baik. Hal ini penting untuk kesuksesan mengajak orangtua untuk melaksanakan isi kurikulum
sekolah.
2. Berkomunikasi dengan orangtua mengenai sekolah dan perkembangnnya.
28 Sekolah melakukan komunikasi dengan orangtua secara teratur dan
berkesinambungan sepanjang tahun mengenai peraturan di kelas, harapan, dan tujuan melibatkan mereka pada proses pendidikan dalam berbagai cara yang
bermakna. Guru juga menginformasikan keluarga mengenai rutinitas di kelas dan menyediakan cara yang spesifik dimana keluarga dapat terlibat dalam belajar anak
di rumah. Untuk itu diperlukan berbagai pendekatan dan tindaklanjut komunikasi yang dapat meningkatkan partisipasi orangtua.
3. Berkomunikasi dengan orangtua mengenai prestasi atau kemajuan
perkembangan anak. Penelitan menunjukkan jika guru lebih sering menghubungi orangtua ketika
anak melakukan perilaku negatife atau menemukan kesulitan belajar. Namun sebenarnya lebih penting memberitahu orangtua ketika anak menunjukkan
kemajuan dalam belajar dan bersikap. Dengan cara ini, komunikasi dari sekolah tidak selalu dianggap sebagai “berita buruk”, dan menunjukkan jika guru tidak
selalau memperhatikan kelamahan anak, namun juga kelebihan yang ia miliki. 4.
Memberikan saran yang mudah dilaksanakan dalam membantu anak belajar di rumah.
Kerjasama sekolah dengan orangtua dikatakan efektif jika ada proses keberlanjutan proses belajar dari sekolah ke rumah. Guru dapar memudahkan
proses ini dengan menunjukkan pada orangtua berbagai macam cara dan strategi. Sebagai contoh yaitu menghitung piring dan garpu ketika menyusun meja makan
malam atau langkah menaiki tangga dapat membantu orangtua menguatkan anak mengenai materi yang telah dipelajarinya di sekolah.
29 5.
Memonitoring program pelibatan dengan orangtua. Guru perlu memeriksa keefektifan strategi, bahan yang dipakai dan
menanyakan pada orangtua timbal balik yang dirasakan. Dengan cara ini, kegiatan kerjasama dapat berlanjut dengan baik dan akan memiliki potensi yang lebih besar
untuk hasil yang positif. Evaluasi di akhir tahun juga akan berguna untuk mengadakan perencanaan keerjasama dengan orangtua di tahun berikutnya.
Berdasrkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peran pihak sekolah dalam melibatkan dengan orangtua adalah merencanakan, melakukan, dan
mengevaluasi kegiatan kerjasama dengan orangtua. Peningkatan keterlibatan orangtua dalam program sekolah juga ditentukan oleh bagaimana guru menjalin
hubungan dengan mereka, bukan saja ketika anak memiliki masalah, namun juga setiap perkembangan dan kemajuan belajar anak harus dilaporkan pada orangtua.
D. Kerangka Pikir