Bentuk-Bentuk Organisasi Organisasi Pemerintahan Pusat

yang digunakan adalah melaksanakan, menjalankan, melakukan, mempraktekkan, memilih, menyusun, memulai. 4 Menganalisis analysis Menganalisis merupakan kemampuan menguraikan suatu materi menjadi bagian, bentuk dan pola. Kata-kata operasional yang digunakan adalah menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengintegrasikan 5 Mengevaluasi evaluation Mengevaluasi kemampuan untuk menilai manfaat suatu benda atau hal-hal untuk tujuan tertentu. Kata-kata operasional yang digunakan adalah mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan, menyalahkan, 6 Berkreasi creation Berkreasi berarti menggabungkan unsur-unsur ke dalam bentuk atau pola yang sebelumnya kurang jelas. Kata-kata operasional yang digunakan adalah merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperindah, menggubah. 15 15 Loren W. Anderson, Taxonomi Learning and Teaching, and Assessing Longman: New York, 2001, 58 Tabel 2.2 Perbandingan Taksonomi Bloom dan hasil revisi ranah kognitif Taksonomi Bloom Taksonomi Bloom hasil revisi Pengetahuan Mengingat Pemahaman Memahami Penerapan Menerapkan Analisa Menganalisis Sintesa Mengevaluasi Evaluasi Berkreasi b. Ranah Afektif Ranah afektif mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, dan sikap. Lima kategori ranah ini diurutkan mulai dari perilaku yang sederhana hingga yang paling kompleks : 1 Penerimaan Receiving Mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan memberikan respon terhadap sitimulasi yang tepat. Penerimaan merupakan tingkat hasil belajar terendah dalam domain afektif. Dan kemampuan untuk menunjukkan atensi dan penghargaan terhadap orang lain. Contoh: mendengar pendapat orang lain, mengingat nama seseorang. 2 Responsive Responding Satu tingkat di atas penerimaan. Dalam hal ini siswa menjadi terlibat secara afektif, menjadi peserta dan tertarik. Kemampuan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan selalu termotivasi untuk segera bereaksi dan mengambil tindakan atas suatu kejadian. Contoh: berpartisipasi dalam diskusi kelas. 3 Nilai yang dianut Value Mengacu kepada nilai atau pentingnya keterikatan diri pada objek atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak atau tidak menghiraukan. Tujuan-tujuan tersebut dapat dikla sifikasikan menjadi “sikap dan apresiasi”. Serta kemampuan menunjukkan nilai yang dianut untuk membedakan mana yang baik dan kurang baik terhadap suatu kejadianobyek, dan nilai tersebut diekspresikan dalam perilaku. 4 Organisasi Organization Mengacu kepada penyatuan nilai, sikap-sikap yang berbeda yang membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik internal dan membentuk suatu sistem nilai internal, mencakup tingkah laku yang tercermin dalam suatu filsafat hidup. dan kemampuan membentuk sistem nilai dan budaya organisasi dengan mengharmonisasikan perbedaan nilai.

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

The influence of using two stay two stray in learning reading comprehension of recount text: a quasi experimental research at second grade students of SMP Dharma Karya UT Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

2 16 106

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI TWO STAY TWO STRAY MATA PELAJARAN Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Melalui Strategi Two Stay Two Stray Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Mojoroto Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERDISKUSI MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY Peningkatan Keterampilan Berdiskusi Melalui Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD N 02 Demakan Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKNMELALUI STRATEGI TWO STAY TWO STRAY PADA Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Pkn Melalui Strategi Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Tawangsari Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 14

Peningkatan Hasil Belajar PKn melalui Model Kooperatif tipe Two Stay Two Stray

0 0 5