25
3.  Tinjauan tentang Model Pembelajaran Kooperatif a.  Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Slavin  2005 :  2  menyatakan  “cooperative  learning  refers  to  a
variety  of  teaching  methods  in  which  students  work  in  small  group  to help  one  another  learn  academic  content
”.  Definisi  ini  mengandung pengertian  bahwa  pembelajaran  kooperatif  mengacu  kepada  bermacam
jenis  metode  pembelajaran  dimana  para  siswa  bekerja  dalam  kelompok kecil  untuk  saling  membantu  satu  sama  lain  dalam  mempelajari  bahan
ajar. Davidson  dan  Kroll  dalam  Nur  Asma,  2006:11  mendefinisikan
belajar  kooperatif  adalah  kegiatan  yang  berlangsung  di  lingkungan belajar  siswa  dalam  kelompok  kecil  yang  saling  berbagi  ide-ide  dan
bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah-masalah yang ada dalam tugas mereka. Johnson  Johnson dalam Warsono dan Hariyanto,
2013:  161  mendefinisikan  pembelajaran  kooperatif  adalah  penerapan pembelajaran  terhadap  kelompok  kecil  sehingga  siswa  dapat  bekerja
sama untuk
memaksimalkan pembelajarannya
sendiri serta
memaksimalkan pembelajaran anggota kelompok lain. Artzt  dan  Newman  dalam  Trianto  Ibnu  Badar  al-Tabany,  2014:
108 menyatakan bahwa dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas kelompok untuk mencapai
tujuan bersama. Jadi setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya.
26 Dari  beberapa  definisi  di  atas  maka  dapat  dikatakan  bahwa
pembelajaran  kooperatif  merupakan  model  pembelajaran yang
menempatkan  siswa  dalam  kelompok-kelompok  kecil  yang  heterogen dan saling bekerja sama dengan tanggung jawab individu untuk mencapai
tujuan akademik tertentu. b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Menurut  Johnson  dan  Johnson  dalam  Trianto  Ibnu  Badar  al- Tabany,  2014:  109  tujuan  pokok  belajar  kooperatif  adalah
memaksimalkan  belajar  siswa  untuk  meningkatkan  prestasi  akademik dan pemaksimalan baik secara individu maupun kelompok. Seperti yang
diungkapkan  Slavin 1995:  2  “the  use  of  cooperative  learning  to
increase  student  achievement,  as  well  as  such  other  outcomes  as improved intergroup relations, acceptance of academically handicapped
classmate,  and  increase  self- esteem”.  Dalam  hal  ini  sebagian  besar
aktivitas  pembelajaran  mempelajari  materi  pelajaran;  berdiskusi  untuk memecahkan  masalah  dan  menyelesaikan  tugas  berpusat  pada  siswa.
Dengan  interaksi  yang  efektif  dimungkinkan  semua  anggota  kelompok dapat  menguasi  materi  pembelajaran  pada  tingkat  yang  relatif  sejajar.
Siswa  bekerja  dalam  satu  tim,  maka  dengan  sendirinya  dapat memperbaiki hubungan di antara para siswa dari berbagai latar belakang
etnis  dan  kemampuan,  mengembangkan  keterampilan  proses  kelompok dan  pemecahan  masalah  Louisell  dan  Descamps  dalam  Tiranto,  2011:
109.
27 Ibrahim dalam Trianto, 2011: 111 menjelaskan bahwa tujuan dari
pembelajaran  kooperatif  mencakup  tiga  jenis  tujuan  penting,  yaitu  hasil belajar  akademik,  penerimaan  terhadap  keragaman,  dan  pengembangan
keterampilan  sosial.  Jadi,  melalui  pembelajaran  kooperatif  siswa  belajar untuk  bekerja  sama  dengan  kelompok  dan  menerima  perbedaan  dari
masing-masing  anggota.  Selain  itu  siswa  belajar  untuk  berkomunikasi dua  arah  dengan  baik.  Interaksi  yang  baik  tersebut  akan  memudahkan
kelompok  untuk  menyelesaikan  tugas  yang  diberikan  sehingga pemahaman yang lebih baik terhadapa materi akan didapatkan siswa.
c.  Prinsip Pembelajaran Kooperatif