untuk  menjawabnya.  Kedua,  pertanyaan  tersebut  tidak  dapat  dijawab  dengan prosedur rutin yang telah diketahui oleh siswa.
Beberapa  pengertian  masalah  matematika  diatas  dapat  diambil  sebuah intisari atau definisi yang akan digunakan dalam penelitian ini. Definisi yang akan
digunakan  adalah  definisi  menurut  Shadiq  2004  yang  mendefinisikan  masalah sebagai  sesuatu  pertanyaan  yang  harus  dijawab  atau  direspon.  Dimana  Suatu
pertanyaan  akan  menjadi  suatu  masalah  jika  pertanyaan  tersebut  menunjukkan adanya  suatu  tantangan  yang  tidak  dapat  diselesaikan  oleh  suatu  prosedur  rutin
yang  sudah  diketahui  pelaku.  Pada  dasarnya  masalah  matematika  adalah pertanyaan  atau  soal-soal  matematika  yang  cara  penyelesaiannya  belum
diketahui. Masalah matematika berangkat dari adanya kemauan untuk menjawab pertanyaan  tersebut,  namun  pada  awalnya  terdapat  kesulitan  untuk
menyelesaikannya karena
belum mengetahui
langkah-langkah untuk
menyelesaikan  masalah  tersebut.  Suatu  masalah  yang  diberikan  kepada  siswa tidak  dapat  dikatakan  suatu  masalah  jika  siswa  tersebut  langsung  mengetahui
cara menyelesaikannya dengan benar.
B. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Menurut  Nasution  2008  memecahkan  masalah  dapat  dipandang  sebagai proses  dimana  siswa  menemukan  gabungan  dari  aturan-aturan  yang  telah
dipelajarinya lebih dahulu yang digunakannya untuk menyelesaikan masalah yang baru. Penemuan itu selalu merupakan suatu pemecahan masalah yang didasarkan
atas pengetahuan yang banyak sekali tentang masalah yang dihadapi. Tanpa latar belakang  pengetahuan  yang  banyak  serta  mendalam  dan  disertai  dengan
pemikiran  yang  sungguh-sungguh  tidak  akan  terjadi  penemuan  yang  berarti. Dalam  memecahkan  masalah  diharapkan  siswa  menemukan  aturan  baru,
sekalipun  siswa  mungkin  tidak  dapat  merumuskannya  secara  lisan.  Menurut penelitian masalah yang dipecahkan dan ditemukan sendiri tanpa bantuan khusus
memberi  hasil  yang  lebih  unggul  yang  dapat  digunakan  dalam  situasi-situasi lainnya.  Karena  itu  didalam  pendidikan  pemecahan  masalah  sangatlah  penting
untuk mendorong anak menemukan penyelesaian soal dengan pemikiran sendiri. Robert  W.  Bailey  1989  dalam  Purba  berpendapat  pemecahan  masalah
merupakan  suatu  kegiatan  yang  kompleks  dan  tingkat  tinggi  dari  proses  mental seseorang  sebagai  kombinasi  dari  gagasan  yang  cemerlang  untuk  membentuk
kombinasi gagasan yang baru. Disini seseorang mementingkan penalaran sebagai dasar  untuk  mengkombinasikan  gagasan  dan  mengarahkan  kepada  penyelesaian
masalah.
Johnson  dan  Rising  dalam  Usman  2007  menyatakan  pemecahan  masalah menjadi suatu kegiatan belajar yang  paling  signifikan dalam  setiap  pembelajaran
matematika,  yaitu  karena  pemecahan  masalah  merupakan  suatu  proses  untuk belajar suatu konsep baru dan suatu cara yang paling tepat untuk mempraktekkan
ketrampilan  komputasional,  pemecahan  masalah  dapat  merangsang  rasa keingintahuan  intelektual,  dan  melalui  pemecahan  masalah  diperoleh
pengetahuan baru. Pemecahan  masalah  dilakukan  dengan  menggunakan  pendekatan  berfikir
secara ilmiah. Berfikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berfikir deduktif dan  induktif.  Proses  berfikir  ini dilakukan  secara sistematis  dan  empiris.
Sistematis artinya berfikir ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan atau langkah- langkah  tertentu,  sedangkan  empiris  artinya  proses  penyelesaian  masalah
didasarkan pada data dan fakta yang jelas, Sanjaya 2006 Pada  dasarnya  pemecahan  masalah  adalah  kecakapan  yang  mencakup
pengetahuan,  ketrampilan  dan  sikap  yang  terdapat  pada  semua  orang  untuk menyelesaikan pertanyaan atau soal-soal matematika yang cara penyelesaiannya
belum  diketahui  dengan  menggunakan  metode  atau  prosedur  matematika. Kemampuan seseorang dapat dikembangkan melalui aspek dalam diri sendiri dan
aspek dari lingkungan serta adanya pembiasaan latihan secara terus menerus dan berusaha  sekuat  tenaga  dan  pikiran  sehingga  kemampuan  dapat  berkembang
dengan optimal. Kemampuan pada seseorang itu berbeda-beda ada yang condong ke  akademik  dan  ada  yang  condong  ke  ketrampilan,  maka  dengan  adanya
perbedaan  itu  masing-masing  individu  akan  berbeda-beda  pula  kemampuannya dalam pemecahan masalah.
Menurut Sutriyono, pemecahan masalah mengacu pada proses perpindahan dari pernyataan yang diberikan untuk mendapatkan penyelesaian suatu masalah.
Hal  ini  berarti  seorang  individu  menggunakan  pengetahuan,  ketrampilan,  dan pemahaman  yang  telah  diperoleh  sebelumnya  untuk  memenuhi  tuntutan  situasi
yang asing. Para siswa harus mensintesis apa yang telah dipelajarinya dan belajar untuk  menghadapi  situasi  yang  baru  dan  berbeda.  Kemampuan  untuk
menggunakan informasi dan fakta adalah bagian penting dari proses pemecahan masalah Sutriyono, 2005.
Mayer dalam Sutriyono 2005 menggambarkan pemecahan masalah sebagai rangkaian  operasi    mental yang  diarahkan  ke  suatu  tujuan.  Demikian  pula  Hayes
dalam  Sutriyono  2005  menggambarkan  pemecahan  masalah  sebagai e e uka   ara ya g tepat u tuk  e ye ra gi  elah  dua  agia  uta a ya g
mewakili  pemecahan  masalah  adalah  masalah  dan  mencari  cara  untuk menyelesaikan masalah.
C. Strategi Pemecahan Masalah Matematika