Modal Usaha Deskripsi Teori

dimana penerima dana penguatan modal tidak membayar angsuran pokok tetapi diwajibkan membayar kontribusi. Kontribusi adalah imbal jasa atas pemanfaatan dana penguatan modal. Penerima dana penguatan modal wajib memberikan kontribusi sebesar 6 enam persen per tahun dari total dana penguatan modal yang diterimanya selama jangka waktu pemberian dana penguatan modal. Selama masa tenggang grace period penerima dana penguatan modal wajib membayar kontribusi. Untuk dapat menerima pinjaman DPM ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh individu maupun kelompok calon penerima, yaitu: a. Kriteria umum 1 Memiliki kegiatan usaha dan beroperasi secara nyata dalam masyarakat. 2 Tidak sedang menerima dana dari program sejenis. 3 Mempunyai perencanaan yang terarah dalam hal pemanfaatan dana penguatan modal b. Kriteria khusus Badan KB, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan: kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera UPPKS, kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga UP2K, kelompok PKK Padukuhan dan kelompok Kegiatan Perlindungan Anak kelompok PAUD dan kelompok Pendukung ASI yang memiliki kegiatan usaha aktif dan dinamis sekurang-kurangnya 2 dua tahun.

B. Penelitian yang Relevan

1. Tesis yang disusun oleh Mohamad Anugrah Hamonangan pada tahun 2010 yang berjudul “Kajian Partisipasi Penerima Manfaat Dana Bergulir Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan di Kelurahan Tawang Mas Kota Semarang” dengan hasil penelitian: a. Pelaksanaan tahap kegiatan pencairan dana bergulir sudah sesuai dengan pedoman umum maupun pedoman khusus P2KP. b. Peran masyarakat penerima manfaat dana bergulir sebagai bentuk partisipasi masyarakat menempatkan partisipasi Kelompok Swadaya Masyarakat Kelurahan Tawang Mas terhadap pelaksanaan kegiatan pencairan dan pemanfaatan dana bergulir program P2KP berada pada tingkatan delegated power, dimana partisipasi mendapat tempat dan apresiasi masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk dukungan baik pada tahapan perencanaan, pelaksanaan, pemecahan masalah maupun evaluasi program dan kelompok masyarakat merasa bahwa ide awal pembentukan KSM adalah merupakan ide masyarakat sendiri, pengelolaan program ada pada masyarakat sendiri, adanya limpahan kewenangan pada masyarakat untuk membuat keputusan dan peran pemerintah dalam pemecahan masalah adalah dengan tanpa paksaan.