Peran Sebagai Anggota Kelompok UPPKS dan UP2K
Menilai kemanfaatan DPM bagi pelaku usaha perempuan di Kabupaten Sleman perlu juga melihat ketercukupan jumlah pinjaman yang
diterima dengan jumlah yang dibutuhkan pelaku usaha. Berdasarkan data jumlah pinjaman yang diterima, tiap pelaku usaha menerima pinjaman
antara Rp500.000,00 sampai Rp5.000.000,00. Hasil penelitian menunjukkan 56 reponden menyatakan bahwa jumlah pinjaman yang diterima sudah
mencukupi kebutuhan mereka. Sedangkan sisanya menyatakan bahwa jumlah pinjaman yang diterima belum atau tidak mencukupi kebutuhan
mereka. Ketidakcukupan yang dirasakan disebabkan ketimpangan antara jumlah pinjaman yang diterima kelompok dengan jumlah anggota dalam
kelompok, jumlah pinjaman yang diterima tiap anggota nominalnya kecil sehingga kurang bermakna sebagai investasi.
Kemanfaatan DPM juga dapat dilihat dari pengalokasian dana oleh penerimanya. Tujuan pemberian DPM ialah untuk membantu pelaku usaha
dalam mengambangkan usahanya sehingga kesejahteraan keluarganya juga menjadi lebih baik. Akan tetapi pada kenyataannya dilapangan bisa terjadi
penyelewengan, dana DPM dipergunakan bukan untuk tujuan produktif melainkan untuk kegiatan konsumsi.
Dari 50 orang responden, menurut data yang diperoleh sebanyak 96 memanfaatkan dana DPM untuk kegiatan produktif yaitu menambah
modal kerja dan membeli asset. Hal ini sesuai dengan tujuan DPM, yakni diperuntukkan sebagai modal tambahan dalam mengembangkan usaha.
Akan tetapi, hanya 36 responden yang murni memanfaatkan DPM untuk
kegiatan produktif atau menginvestasikan dalam usaha. Sisanya yaitu 64 selain memanfaatkan DPM untuk kegiatan produktif juga menggunakannya
untuk pengeluaran lain yakni biaya sekolah anak, biaya berobat, konsumsi sehari-hari, pengeluaran sosial nyumbang, membantu saudara, dll,
membayar hutang, serta pengeluaran lainnya. Pengeluaran lain diluar untuk usaha produktif ini akan mempengaruhi kemanfaatan dari DPM.
Pengeluaran diluar untuk usaha produktif akan mengurangi jumlah dana yang dialokasikan untuk usaha. Semakin banyak pengeluaran untuk
keperluan diluar usaha maka semakin sedikit nominal dana yang dialokasikan untuk usaha dan sebaliknya. Semakin sedikit dana yang
dialokasikan untuk usaha maka semakin kecil perubahan yang akan dirasakan dari usaha tersebut sehingga akan mengurangi kemanfaatan dari
dana tersebut.