menyatakan bahwa setelah menerima DPM tabungan yang mereka miliki bertambah.
c. Ketercukupan Jumlah Pinjaman DPM yang Diberikan
Menilai kemanfaatan DPM bagi pelaku usaha perempuan di Kabupaten Sleman, perlu juga melihat ketercukupan jumlah pinjaman yang
diterima dengan
jumlah yang
dibutuhkan pelaku
usaha. Berdasarkandata jumlah pinjaman yang diterima, tiap pelaku usaha
menerima pinjaman antara Rp500.000,00 sampai Rp5.000.000,00. Berikut ini persepsi pelaku usaha penerima DPM terhadap
ketercukupan dana yang diterima.
Gambar 5. Persepsi Ketercukupan Jumlah Pinjaman DPM
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 28 dari 50 responden atau 56 reponden menyatakan bahwa jumlah pinjaman yang diterima sudah
mencukupi kebutuhan mereka. Sedangkan 22 responden lainnya yaitu
56 44
Ketercukupan Jumlah Pinjaman
Mencukupi Tidak Mencukupi
44 menyatakan bahwa jumlah pinjaman yang diterima belum atau tidak mencukupi kebutuhan mereka. Ketidakcukupan yang dirasakan
disebabkan ketimpangan antara jumlah pinjaman yang diterima kelompok
dengan jumlah
anggota dalam
kelompok yang
membutuhkan pinjaman.
d. Pengalokasian DPM oleh Penerima
Kemanfaatan DPM juga dapat dilihat dari pengalokasian dana oleh penerimanya. Tujuan pemberian DPM ialah untuk membantu pelaku
usaha dalam mengembangkan usahanya sehingga kesejahteraan keluarganya juga menjadi lebih baik. Akan tetapi pada kenyataannya
dilapangan bisa terjadi penyelewengan, dana DPM dipergunakan bukan untuk tujuan produktif melainkan untuk kegiatan konsumsi.
Berikut ini hasil penelitian mengenai penggunaan dana DPM oleh
pelaku usaha Tabel 14. Pengalokasian Penggunaan DPM
:
Pemanfaatan DPM Jumlah Responden
Prosentase
Kegiatan Produktif a.
Modal Kerja b.
Membeli Asset c.
Tidak mengisi 41
7 2
82 14
4 Jumlah
50 100
Sumber: Data primer yang diolah
Dari 50 orang responden menurut data yang diperoleh, sebanyak 48 orang atau 96 memanfaatkan dana DPM untuk kegiatan produktif
yaitu menambah modal kerja dan membeli asset. Hal ini sesuai dengan tujuan DPM, yakni diperuntukkan sebagai modal tambahan