Hirarki Pengendalian Risiko K3 Persepsi Siswa Tentang Lingkungan Fisik Bengkel

23

g. Hirarki Pengendalian Risiko K3

Menurut Harry Ghautama 2009 hirarki pengendalian risiko K3 yaitu dengan lima cara, yaitu 1 elimination, yaitu menghilangkan sumber bahaya, misalnya memperkenalkan pengangkatan secara mekanik untuk menghilangkan bahaya pengangkatan manual, 2 substitution yaitu mengganti dengan material dan mesin yang lebih tidak berbahaya, misalnya penggantian bagian yang sudah rusak dengan yang baru, 3 engineering control yaitu memodifikasi desain untuk menghilangkan bahaya, misalnya menginstal sistem ventilasi, pemberian pelindung pada mesin, pengurungan sumber suara, 4 administrative control yaitu membuat beberapa sistem berupa posedur untuk memastikan pekerja melakukan pekerjaan yang aman, misalnya rambu, standar, prosedur kerja aman, pemeriksaan peralatan dann 5 PPE protect the personal with specific equipment yaitu melindungi orang dengan menggunakan peralatan yang spesifik dari paparan bahaya, misalnya penggunaan safety glasses, sarung tangan atau respirator.

h. Persepsi Siswa Tentang Lingkungan Fisik Bengkel

Persepsi siswa tentang lingkungan fisik bengkel akan berpengaruh terhadap sikap siswa dalam bekerja. Persepsi siswa selanjutnya akan menentukan prestasinya dan kualitas hasil praktik siswa. Lingkungan fisik bengkel kerja bepengaruh terhadap kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan. The Liang Gie 2005: 179 yang 24 menyatakan bahwa lingkungan fisik bengkel adalah segenap faktor yang bersama-sama merupakan suasana tertentu yang melingkupi suatu tempat kerja. Faktor-faktor tersebut mencakup tata ruang, penyusunan mesin, perabotan, cahaya penerangan, hiasan dinding, keadaan warna tempat kerja, keadaan udara dan keadaan suara. Menurut Agus Ahyari 2003: 154 menyatakan bahwa lingkungan fisik bengkel kerja meliputi penerangan, suhu udara, suara bising, penggunaan warna, ruang gerak dan keamanan yang diperlukan. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang lingkungan fisik bengkel adalah proses pemberian makna pada segenap faktor-faktor yang bersama-sama merupakan suasana tertentu yang melingkupi suatu tempat kerja yang dapat megakibatkan kebiasaan-kebiasaan bekerja yang baik. Kesalahankecelakaan dapat terjadi pada siswa yang melaksanakan praktik di bengkel dapat diperkecil secara tidak langsung dengan persepsi siswa tentang lingkungan fisik bengkel yang baik.

i. Persepsi Siswa Tentang Peralatan Kesehatan dan Keselamatan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

0 4 11

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 17

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 SURAKARTA.

0 0 11

PENGARUH KESIAPAN KERJA SISWA, POLA ASUH ORANG TUA, PRESTASI MATA PELAJARAN ADAPTIF, DAN PRODUKTIF TERHADAP PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA SMK NEGERI 1 GODEAN.

2 5 200

KESIAPAN KERJA SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII JURUSAN JASA BOGA SMK NEGERI 1 KALASAN.

0 4 151

PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PENGETAHUAN K3 TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 1 85

PENGARUH MINAT KERJA DAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII SMK N 1 SEYEGAN.

0 3 170

PENGARUH EFIKASI DIRI DAN RESILIENSI DIRI TERHADAP SIKAP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI SMK MUDA PATRIA KALASAN.

1 6 165

KESIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM KEAHLIAN BARU TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK MUDA PATRIA KALASAN YOGYAKARTA.

2 2 134

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KELOMPOK MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN DAN HASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 1 SEYEGAN.

0 0 182