81 31.40 memiliki kecenderungan pengalaman praktik industri
dalam kategori tinggi, 10 siswa 11.63 memiliki kecenderungan pengalaman praktik industri dalam kategori rendah dan 6 siswa
6.98 memiliki kecenderungan pengalaman praktik industri dalam kategori sangat rendah.
3. Kesiapan Kerja
Kesiapan kerja dalam penelitian ini diukur menggunakan 4 indikator yaitu tingkat kematangan seseorang, pengalaman-pengalaman
masa lalu, kompetensi dalam bidang keahliannya, keadaan mental dan emosi. Berdasarkan Tabel 2 maka diketahui harga mean = 81.43, median
= 82.00, modus = 76, standar deviasi = 9.068, skor minimum = 37 dan skor maksimum = 98.
a. Tabel Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja
Jumlah kelas dihitung dengan menggunakan rumus Struges. Berikut adalah perhitungannya sehingga dapat dibuat tabel frekuensi
dan histogram.
1 Jumlah Kelas Interval
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 86 = 1 + 3,3 X 1,93
= 1 + 6,38 = 7,38 = 7 dibulatkan
82 2
Rentang Data Range Rentang Data
= data terbesar – data terkecil + 1 = 98 – 37 + 1
= 62 3
Panjang Kelas Panjang Kelas
= rentang data : jumlah kelas interval = 62 : 7
= 8,85 = 9 dibulatkan Tabel berikut merupakan tabel distribusi frekuensi variabel
kesiapan kerja. Tabel 16. Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja
No. Interval
Frekuensi Persentase
1. 37 - 45
1 1.16
2. 46 - 54
0.00 3.
55 - 63 2
2.33 4.
64 - 72 7
8.14 5.
73 - 81 30
34.88 6.
82 - 90 30
34.88 7.
91 - 99 16
18.60 Total
86 100
Berdasarkan Tabel 16 distribusi frekuensi variabel prestasi mata pelajaran K3 paling tinggi pada kelas interval nomor 5 dan 6
yang mempunyai rentang 73 – 81 dan 82 – 90 dengan jumlah masing-masing sebanyak 30 siswa.
83
b. Grafik Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja
Gambar 7. Grafik Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja Frekuensi prestasi mata pelajaran K3 dapat dilihat pada
Tabel 10 dan Gambar 7 yaitu pada interval 37 - 45 sebanyak 1 siswa, interval 46 – 54 sebanyak 0 siswa, interval 55 – 63 sebanyak 2 siswa,
interval 64 – 72 sebanyak 7 siswa, interval 73 – 81 sebanyak 30 siswa, interval 82 – 90 sebanyak 30 siswa, interval 91 – 99 sebanyak
16 siswa.
c. Kecenderungan Skor Kesiapan Kerja
Kecenderungan skor kesiapan kerja dihitung dengan
mencari nilai rata-rata ideal dan standar deviasi ideal:
1 Perhitungan Nilai Rata-rata Ideal Mi dan Standar Deviasi Ideal
SDi a
Nilai Rata-rata Ideal Mi = ½ X
max
+ X
min
= ½ 98 + 37 = 67.5 = 68 dibulatkan
5 10
15 20
25 30
37 - 45 46 - 54
55 - 63 64 - 72 73 - 81 82 - 90
91 - 99 1
2 7
30 30
16
Kesiapan Kerja
F r
e k
u e
n s
i Skor
84 b
Standar Deviasi Ideal SDi = 16 X
max
- X
min
= 16 98 - 37 = 10.17 = 10 dibulatkan
2 Batasan-batasan Kategori Kecenderungan Djemari Mardapi
2008: 123: a
Sangat Tinggi = X ≥ Mi + 1.SDi = X ≥ 68 + 1 X 10
= X 78 b
Tinggi = Mi + 1.SDi ≥ X ≥ Mi
= 68 + 1 X 10 ≥ X ≥ 68 = 78 ≥ X ≥ 68
c Rendah
= Mi X ≥ Mi - 1.SDi = 68 X ≥ 68 - 1 X 10
= 68 X ≥ 58 d
Sangat Rendah = X Mi - 1.SDi = X 68 - 1 X 10
= X 58 Berdasarkan perhitungan pengkatagorian tersebut, maka
dapat dibuatkan tabel distribusi frekuensi kategori kecenderungan yaitu:
Tabel 17. Distribusi Kecenderungan Pengalaman Praktik Industri No.
Interval Frekuensi
Persentase Kategori
1. X 78
61 70.93
Sangat Tinggi 2.
78 ≥X ≥ 68 20
23.26 Tinggi
3. 68 X ≥ 58
4 4.56
Rendah 4.
X 58 1
1.16 Sangat Rendah
Total 86
100
85 Berdasarkan Tabel 17 distribusi kecenderungan variabel
kesiapan di atas maka dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut:
Gambar 8. Diagram Kecenderungan Skor Kesiapan Kerja Berdasarkan Tabel 11 dan Gambar 8 di atas, dapat diketahui